BerandaCelotehNadiem Yang Tak Terbendung

Nadiem Yang Tak Terbendung

“Negara atau dalam hal ini pihak sekolah bukannya membebaskan muridnya yang belum dewasa tersebut untuk memilih apakah akan memakai pakaian yang sesuai atau tidak sesuai dengan agama dan keyakinannya, tapi negara atau sekolah harus mewajibkan anak-anak didiknya agar berpakaian sesuai dengan ajaran agama dan keyakinannya masing-masing”. – Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia


PinterPolitik.com

Polemik intoleransi yang terjadi di dunia pendidikan yang beberapa waktu terakhir ramai dipergunjingkan akhirnya mendapatkan titik ujungnya. Buat yang belum tahu, beberapa waktu lalu sempat heboh aturan wajib berhijab di salah satu sekolah negeri di Padang yang kemudian menjadi masalah karena ditolak oleh salah seorang siswi yang non-muslim.

Masyarakat nasional bereaksi atas peristiwa tersebut dan menganggapnya sebagai fenomena yang seharusnya tidak terjadi di sekolah negeri karena tidak menghormati kebebasan menggunakan pakaian bagi umat beragama lain.

Nah, untuk mencegah hal tersebut terulang lagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri akhirnya mengeluarkan Surat Keputusan Bersama alias SKB yang berisi aturan terkait penggunaan seragam itu.

Baca Juga: Bisakah Biden “Bujuk” Jokowi?

Intinya, SKB tersebut melarang pemerintah daerah dan sekolah untuk membuat aturan yang mewajibkan siswa untuk menggunakan atribut keagamaan tertentu. Kebebasan menggunakan atribut keagamaan diberikan kembali pertimbangannya kepada individu atau siswa yang bersangkutan dan orang tuanya.

Banyak pihak yang mengapresiasi hal ini. Komnas HAM misalnya, menyebutkan terobosan yang dilakukan oleh Mendikbud Nadiem Makarim dan dua menteri yang lain ini akan berkontribusi positif untuk memberantas perilaku intoleransi di dunia pendidikan.

Namun, aturan baru ini juga mendatangkan protes, salah satunya dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. Menurut doi, pemerintah tidak seharusnya membebaskan aturan berpakaian dengan unsur keagamaan, tapi mewajibkan aturan berpakaian dengan unsur keagamaan itu bagi masing-masing pemeluk agama.

Artinya, yang Muslim dengan sendirinya wajib menggunakan hijab. Sementara yang Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, dan lain sebagainya bisa menggunakan aturan berpakaiannya sendiri-sendiri juga.

Wih, panas nih kalau sudah mulai ada kritikan yang demikian. Bisa dibilang ini tiupan angin untuk Mendikbud Nadiem Makarim.

Tapi sejauh ini sih Nadiem aman-aman saja. Doi sempat tuh berseberangan dengan NU dan Muhammadiyah terkait kebijakan tertentu di bidang pendidikan. Sempat pula digadang-gadang akan dicopot dalam reshuffle. Namun, ujung-ujungnya Nadiem tetap kokoh berdiri.

Ini artinya posisi politik sang menteri udah makin kuat. Wih, bisa nih terus dikapitalisasi untuk posisi-posisi selanjutnya, katakanlah kalau doi ingin meningkatkan karier politiknya. Jadi capres atau cawapres mungkin di masa yang akan datang, Mas Menteri. Hehehe. Mari kita tunggu. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...