BerandaCelotehKesembuhan Paradoks Nadiem Makarim

Kesembuhan Paradoks Nadiem Makarim

“Kalau seorang Nadiem Makarim itu high tech harusnya, gue boleh bocorin sesuatu gak? Bahwa tadi seorang Nadiem Makarim telfon saya terus dia ngomong, gue high tech tapi gue nggak tahu cara nyalain IG story live”. – Deddy Corbuzier


PinterPolitik.com

Nadiem Makarim emang jadi salah satu menteri Kabinet Kerja yang paling disorot selama masa pandemi Covid-19 ini. Bukan tanpa alasan, kementerian yang dipimpinnya adalah salah satu yang paling terdampak.

Sekolah-sekolah yang diliburkan, pembelajaran yang terbengkelai, sistem pembelajaran jarak jauh yang terkendala urusan macam pulsa dan akses internet, hingga urusan-urusan hubungannya dengan organisasi macam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Beh, udah pasti pusing tujuh keliling mas menteri Nadiem tiap kali ada pemberitaan tentang kementerian yang dipimpinnya. Apalagi, isu yang beredar di masyarakat terutama lewat media sosial sangat kuat berhembus ke sana kemari, membuat makin berat tekanan politik pada Nadiem di tengah menguatnya wacana reshuffle kabinet menjadi tak terhingga rasanya.

Mungklin itu alasan mengapa Nadiem akhirnya memutuskan untuk membuat dan memakai lagi akun Instagram. Buat yang belum tahu, sebelumnya Nadiem memang sudah tidak lagi menggunakan akun medsos.

Memang sih, kalau dipikir-pikir aksi ini jadi kayak pembalikan terhadap paradoks yang dialami oleh Nadiem. Doi ini kan menteri muda yang punya background di insdustri berbasis teknologi dan artificial intelligence alias AI. Doi dipilih dipilih untuk membuat lompatan pada pendidikan di Indonesia agar menghasilkan generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi knowledge-based economy alias ekonomi berbasis pengetahuan.

Namun, fakta bahwa doi tidak memanfaatkan akun sosial media adalah hal yang cenderung paradoks sih. Apalagi di tengah pandemi seperti ini di mana segala sesuatu mau tidak mau harus lebih banyak dilakukan secara online.

Baca juga :  Jokowi Bisa Copot Menteri Nyaleg?

Konteks paradoks ini tergambar misalnya ketika Nadiem melakukan sesi Live Instagram dengan Deddy Corbuzier, di mana nama terakhir menyebutkan bahwa sebelum sesi tersebut dilakukan, sang menteri sempat menghubunginya untuk sekedar menanyakan bagaimana caranya melakukan Live Instagram.

Wow, itu pengakuan yang luar biasa. Tapi, setidaknya Nadiem sedikit banyak telah mencoba untuk keluar dari posisi paradoksnya itu.

Publik tentu berharap dengan kembali aktifnya sang menteri di media sosial, berbagai aspirasi dan keluh kesah masyarakat bisa langsung lebih didengarkan oleh sang menteri. Nadiem sendiri memang menyebutkan hal itu sebagai alasan utamanya kembali memakai Instagram.

Hmmm, semoga ke depannya bisa efektif deh penggunaan medsos untuk mendengarkan keluhan masyarakat agar tidak ada kebijakan yang nggak nyambung kayak sebelum-sebelumnya. Uppps. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pejabat Sudah Tidak Bisa ‘Flexing’?

Berbagai larangan agar pejabat dan ASN tidak 'flexing' mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Apakah pejabat dan keluarganya sudah tidak bisa 'flexing'?

Kawaii, Mega-chan?!

Selain "janda", Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga kerap disebut "Mega-chan" di media sosial. Saatnya PDIP embrace budaya kawaii?

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...