HomeCelotehGatot-Rizieq Shihab Untuk 2024?

Gatot-Rizieq Shihab Untuk 2024?

“Hal itu sah-sah saja kalau saya punya keinginan (untuk maju di 2024). Situasi bangsa seperti ini, menghadapi dua permasalahan yang sama-sama berat. Dan belum menemukan cara pasti untuk selamat dari dua ini, terus saya punya potensi, dan teman-teman punya preferensi, berpikir untuk 2024 saya katakan itu tidak etis”. – Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI


PinterPolitik.com

Nama Gatot Nurmantyo emang beberapa waktu terakhir menjadi salah satu tokoh politik yang ramai dipergunjingkan publik. Bukan tanpa alasan, doi dianggap sebagai tokoh yang masih lantang beroposisi terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Bahkan beberapa hari lalu doi nggak datang loh ke acara pemberian penghargaan Bintang Mahaputra yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Makin tajam nih benturannya, apalagi pasca beberapa anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia alias KAMI – kelompok yang dibidani oleh Gatot – sempat ditangkap oleh pihak kepolisian di seputaran demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

Nama Gatot nyatanya juga mulai disinggung-singgung sebagai salah satu kandidat yang berpotensi untuk maju di Pilpres 2024. Bahkan doi sendiri sudah mengatakan bahwa sah-sah saja kalau dirinya punya keinginan seperti itu.

Makanya, publik mulai berspekulasi, siapa kira-kira tokoh yang bisa menjadi partner Pak Gatot untuk maju di gelaran kontestasi elektoral tersebut.

Nah, salah satu nama yang muncul secara out of the box adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Soalnya nih, pasca kembali ke tanah air beberapa hari lalu, doi jadi tokoh teratas yang mengisi pemberitaan di media massa.

Mulai dari penyambutannya di Bandara Soekarno-Hatta yang dilakukan oleh ribuan orang, hingga saat ia mengadakan beberapa acara yang mengumpulkan massa banyak – termasuk juga acara nikahan putrinya – ramai nian pendukungnya yang hadir.  

Baca juga :  Prabowo-Megawati Bersatu, Golkar Tentukan Nasib Jokowi?

Hmm, jadi kalau pasangan ini benar-benar kesampean, maka kita akan menyaksikan seorang jenderal militer berkoalisi dengan seorang ulama atau tokoh agama. Bakal kuat nggak ya pasangan yang demikian ini?

Well, kalau berkaca dari sejarah, pasangan militer dan ulama ini pernah terjadi loh. Pada tahun 1642, pemimpin agama Buddha di Tibet, Dalai Lama V membangun koalisi dengan kekuatan militer Mongolia di bawah pimpinan GÜshi Khan. Pemerintahan yang terbentuk kala itu di Tibet memang melahirkan keseimbangan politik, tetapi juga melahirkan kontrol yang sangat terpusat dan keras.

Hmm, kedengaran agak mengerikan sih untuk demokrasi. Uppps. Tapi, jika wacana dan narasi ini sudah muncul di masyarakat banyak, jangan heran jika suatu saat akan terwujud. Soalnya, baik Rizieq maupun Gatot sama-sama populer dan punya basis massa. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)


Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.