HomeCelotehDi Balik Pertemuan Jokowi dan Amien Rais

Di Balik Pertemuan Jokowi dan Amien Rais

“Tahu-tahu kemudian hari Senin, saya sedang ada pertemuan di suatu tempat, sekitar jam 1, jam 2, ditelepon oleh Sekretaris TP3 Pak Marwan. Pak Abdullah ini ada telepon dari Istana, Setneg, bahwa besok kita diterima jam 10 pagi”. – Abdullah Hehamahua, Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI


PinterPolitik.com

Pertemuan Amien Rais dengan Presiden Jokowi beberapa hari lalu bisa jadi salah satu fenomena politik yang cukup menarik. Iyalah gengs, soalnya dua tokoh ini bisa dianggap sebagai kutub politik yang saling berseberangan.

Pak Amien bisa dibilang sebagai salah satu oposisi sejatinya Pak Jokowi. Doi keras mengkritik dan bahkan pernah bernazar akan jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika Jokowi menang Pilpres – walaupun nazar tersebut pada akhirnya dijalankan oleh orang lain.

Adapun pertemuan Jokowi dan Amien ini terkait peristiwa penembakan terhadap 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh kepolisian beberapa waktu sebelumnya. Amien dan kawan-kawan yang tergabung dalam Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) memang menyebutkan persitiwa ini sebagai kasus pelanggaran HAM berat dan meminta Presiden Jokowi membawanya ke Pengadilan HAM.

Baca Juga: Di Balik Jokowi dan Pengusaha Batu Bara

Nah, terkait pertemuan ini, ada kisah menariknya loh. Mereka diberitahu akan bertemu Jokowi hanya satu hari sebelumnya. Padahal, kalau mau ketemu presiden, harus dites swab dulu kan. Makanya pada buru-buru deh Amien dan anggota TP3 yang lain melakukan tes swab Covid-19.

Lalu, anggota-anggota tim juga sepakat bahwa kedatangan mereka tidak menjadi semacam dialog panjang lebar seperti pertemuan-pertemuan lainnya. Ditetapkanlah Pak Amien Rais dan sekretaris saja yang berbicara, masing-masing menulisnya sebanyak 1 halaman.  

Makanya pertemuannya berlangsung singkat dan hanya beberapa menit saja. Mereka juga sepakat untuk tidak melakukan sesi foto dan konferensi pers karena biasanya nanti di-bully atau dimanipulasi.

Baca juga :  Gelengan Kepala Puan soal Hak Angket

Wih, mantaps. Udah bisa memprediksi apa yang bakal dilakukan oleh netizen Indonesia yang budiman nih. Hehehe.

Yang jelas, dengan status sebagai tokoh-tokoh politik yang saling berseberangan, pertemuan “musuh” ini jadi berasa kayak di film The Godfather. Soalnya Vito Corleone yang jadi sentral kisahnya pernah bilang dalam film itu: “Put your friends close, but make your enemies closer”. Tetap dekat dengan teman kalian, tapi lebih dekat lagilah dengan musuhmu.

Sakti emang kata-katanya. Menarik untuk ditunggu seperti apa nantinya kasus penembakan laskar FPI ini akan berakhir. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.