HomeCelotehDeal Cak Imin dan Zulhas

Deal Cak Imin dan Zulhas

“Imin gak iso dijarno (Imin tidak bisa dibiarkan)”. – Gus Dur, 3 minggu sebelum meninggal


PinterPolitik.com

No Imin, no party! Mungkin itulah ungkapan yang paling cocok untuk menggambarkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Bukan tanpa alasan, selalu saja ada kehebohan yang ditimbulkan oleh pria 52 tahun dalam pernyataan-pernyataan politiknya.

Sejak mengambil alih PKB dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 2007 hingga 2008 lalu, Imin memang menjadi salah satu pusat perhatian. Soalnya, bagaimana mungkin seorang muda seperti dirinya bisa menyingkirkan Gus Dur yang adalah salah satu ulama paling berpengaruh dalam sejarah republik ini dari pucuk kekuasaan PKB.

Nah, setelah mampu menjaga kekuasaannya di pucuk PKB selama lebih dari 10 tahun, Imin seolah tak surut dari sorotan dan kontroversi. Pas sebelum Pilpres 2019, publik mungkin ingat bagaimana dia “menawar-nawarkan” diri sebagai cawapres.

Lalu, saat Jokowi pada akhirnya memilih Ma’ruf Amin sebagai cawapres, peran Cak Imin sangat terlihat kala itu. Bukan rahasia lagi, Mahfud MD yang menjadi calon yang dipilih oleh Jokowi adalah sosok yang mewakili kekuatan politik Gus Dur.

Akibatnya, ketika Mahfud yang sudah bersiap-siap dan bahkan sudah ngukur baju khusus, pada akhirnya tidak jadi dipilih, semuanya menunjuk Cak Imin sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Nah, kini setelah Jokowi dan Ma’ruf Amin berhasil memenangkan kontestasi politik tersebut, Cak Imin pun kembali hadir dengan kontroversi-kontroversi khasnya. Jika sebelumnya ia disebut meminta jatah 10 kursi menteri, kini ia menyebut dirinya layak untuk menjadi Ketua MPR.

Baca juga :  Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Beuh, emang Cak Imin nggak ada matinya. Udah dapat kursi wapres lewat Ma’ruf Amin, ngajuin jatah menteri nggak pake acara kasihan sama Jokowi yang pusing setengah mati mikirinnya, eh ini malah minta jatah kursi Ketua MPR.

Sekalian aja minta nanti di 2024 Jokowi dukung Cak Imin jadi presiden. Atau bila perlu mau dari sekarang-sekarang aja, Cak? Naik jabatan jadi presiden sekalian. Tapi presiden PKS. Uppps. Hehehe.

Menariknya, kursi Ketua MPR ini lagi jadi inceran banyak pihak. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang saat ini menduduki posisi itu disebut-sebut jadi kandidat paling kuat untuk merengkuhnya kembali.

Wah, ini bakal seru. Soalnya PAN kan identik dengan ormas Muhammadiyah, sementara PKB identiknya dengan Nahdlatul Ulama (NU). Jadi Muhammadiyah vs NU rebutan kursi pimpinan MPR?

Bisa jadi sih. Tapi, fokusnya tetap sama Cak Imin. Semoga aja Cak Imin nggak kena getahnya gara-gara ingin mendapatkan banyak jabatan. Soalnya kardus duren masih menanti. Uppps. Kata rumput-rumput yang bergoyang loh ya. Hehehe. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.