HomeCelotehBayar Rindu Pelukan Jokowi-Paloh

Bayar Rindu Pelukan Jokowi-Paloh

“Peluklah diriku dan jangan kau lepas,” – Alexa, Jangan Kau Lepas


Pinterpolitik.com

Akhirnya ya, setelah sempat menimbulkan berbagai isu di media, saga pelukan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman yang disindir oleh Presiden Jokowi selesai juga. Tidak tanggung-tanggung, saga ini diakhir langsung dengan pelukan antara Jokowi dan Surya Paloh di penutupan Kongres Nasdem beberapa waktu lalu.

Wah, ini tuh ibarat rindu yang langsung dibayar tuntas. Pasalnya, Pak Jokowi sendiri sudah mengakui kalau dirinya ada rasa cemburu karena tak pernah dipeluk seerat pelukan Pak Surya dan Pak Sohibul. Meski cemburu, Pak Jokowi mengaku tak ada yang salah dengan pelukan Pak Surya dan Pak Sohibul.

Jangan salah, Pak Jokowi ini tak hanya merangkul Pak Surya Paloh yang memang sudah lama jadi pendukungnya. Di momen tersebut, Pak Jokowi juga menjabat erat tangan Pak Sohibul loh. Wah ini dia nih, yang dinanti, meski oposisi tapi tak ada rasa benci.

Kalau dipikir-pikir, inisiatif Pak Jokowi ini memang cukup baik. Kayaknya masyarakat tuh jadi gelisah kalau melihat para elitenya saling berjauhan apalagi bermusuhan. Nah, rangkulan kepada teman dan salaman kepada lawan ini jadi salah satu cara untuk meredakan berbagai isu liar yang mungkin bisa berpengaruh di tingkat akar rumput.

Yang jadi pertanyaan, mungkin sekarang Pak Jokowi kan sudah berpelukan dengan Pak Surya Paloh. Nah, mungkin gak sih akan ada pelukan-pelukan lain di antara elite itu? Secara spesifik, yang jadi tanda tanya besar, Pak Paloh bakal pelukan dengan Bu Mega gak ya?

Emang sih, Pak Paloh udah menyatakan kalau dirinya sayang dengan Bu Mega. Tapi kan sebelumnya sempat heboh soal Pak Paloh yang gak disalami oleh Bu Mega. Selain itu, banyak juga yang menganalisis kalau hubungan Nasdem dan PDIP, partai yang dipimpin masing-masing, sempat merenggang akibat merapatnya Gerindra ke pemerintahan Jokowi.

Nah, pasti ada yang berharap kalau ungkapan sayang Pak Paloh ke Bu Mega itu diungkapkan dalam bentuk aksi yang nyata, biar tensi politik juga bisa menurun. Biar Pak Jokowi juga bisa lebih nyaman menjalankan pemerintahannya karena dua kubu yang sempat dianggap marahan kini sudah pelukan.

Terlepas dari itu semua, mudah-mudahan peluk-pelukan politisi ini beneran tulus kayak pelukan dua insan yang saling menyayangi. Mudah-mudahan peluk-pelukan ini gak seperti pelukan para petinju yang habis berangkulan langsung tonjok-tonjokan. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  The Presidents’s Sons: Didit vs Gibran
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...