HomeCelotehArief Poyuono, dari Prabowo ke Moeldoko

Arief Poyuono, dari Prabowo ke Moeldoko

“Enggak lah buat apa bicarain Demokrat. Udah usang. Saya lihat diksi beliau (Pak Moeldoko) enggak ada tuh kepingin jadi orang parpol”. – Arief Poyuono, Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN)


PinterPolitik.com

Pengkhianat alias traitor. Sebutan ini umum dijumpai dalam kisah di film-film, di novel-novel, bahkan juga di game. Contohnya kayak Anakin Skywalker di serial Star Wars, atau Saruman di The Lord of The rings.

Mereka-mereka ini umumnya digambarkan sebagai sahabat yang kemudian berubah jadi musuh atau mereka yang berpindah kubu dukungan.

Nah, mungkin istilah traitor ini yang banyak disematkan dalam konteks hubungan antara politikus Partai Gerindra Arief Poyuono dengan Gerindra sebagai partainya beberapa waktu terakhir. Yang jadi traitor bisa dua-duanya loh. Hehehe. Gerindra bisa berkhianat pada Bang Arief, atau sebaliknya Bang Arief yang berkhianat. Uppps. Apa pun itu lah ya, mereka yang tahu.

Baca Juga: Duet Sandiaga-RK Menuju 2024?

Yang jelas setelah tersingkir akibat banyaknya dinamika di internal Gerindra, Bang Arief ini makin sering mengkritik Ketua Umumnya dulu yang kini jadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Nggak cuma itu, doi juga kini terlihat “merapat” ke kubu pemerintah, terutama ke kubu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Beberapa hari lalu doi diundang makan siang bersama Moeldoko loh. Dan habis itu, Bang Arief “membela” Moeldoko dari tuduhan-tuduhan soal kudeta Partai Demokrat yang beberapa waktu terakhir memang dituduhkan pada sang jenderal itu.

Menurut Bang Arief, Moeldoko terlihat bukan sebagai orang yang memiliki keinginan untuk mengambil alih Partai Demokrat sebagaimana ramai dalam pemberitaan beberapa waktu lalu.

Bang Arief yang kini menjadi Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN) menilai tidak ada terlontar sedikitpun ucapan Moeldoko yang menyiratkan keinginan untuk masuk dalam partai politik.  

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?

Bang Arief juga mengatakan bahwa dalam pertemuan mereka, mantan panglima TNI itu hanya bercerita mengenai perkembangan dari pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Nah, Bang Arief lantas memberi masukan bahwa  dinamika politik saat ini sedang landai. Soalnya, para elite sudah sadar dan sepakat untuk bersama-sama membantu negara.

Hmm, emang beneran landai ya bang? Lah itu kasus Demokrat nggak landai-landai banget kok. Uppps.

Tapi menarik sih untuk ditunggu, seperti apa manuver Arief Poyuono selanjutnya. Bakal beneran merapat ke pemerintah atau gimana nih, Bang? Hehehe. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.