HomeCelotehAnies Lagi, Anies Lagi

Anies Lagi, Anies Lagi

Beberapa pihak menyebut nama Jakarta International Stadium (JIS) melanggar undang-undang karena tidak menggunakan bahasa Indonesia. Apakah kritik ini terjadi karena yang merampungkan pembangunannya adalah Anies Baswedan?


PinterPolitik.com 

Lebaran kali ini tampaknya sangat berkesan bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Betapa tidak, setelah merampungkan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), ribuan warga DKI melaksanakan shalat Idul Fitri di JIS. 

“‘Mamah terharu, Nies, Mamah terharu,’ tiada putus Ibu ucapkan kalimat itu. Air matanya mengambang di mata. Terharu ketika turun dari mobil menyaksikan ada lautan manusia,” ungkap Pak Anies menggambarkan perasaan haru ibunya melihat pelaksanaan shalat Idul Fitri di JIS pada 3 Mei.

Namun, bukan Pak Anies namanya jika tidak dirundung kritik politik. Di tengah euforia pembangunan JIS, berbagai pihak seperti anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Syarif dan eks anggota Ombudsman Alvin Lie justru memberikan kritik.

Menurut mereka, penamaan JIS melanggar Undang-undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang mewajibkan penamaan bangunan menggunakan bahasa Indonesia.

Well, seperti yang diketahui Jakarta International Stadium menggunakan bahasa Inggris. Mungkin dalam benak para pengkritik, penamaan seharusnya adalah Jakarta Internasional Stadion. Singkatannya juga sama-sama JIS.

Namun menariknya, berbagai pihak justru merespons sinis kritik terhadap penamaan JIS. Ini misalnya terlihat dalam unggahan infografis PinterPolitik di Instagram. Banyak warganet mempertanyakan mengapa kritik serupa tidak terlihat di berbagai bangunan lainnya, seperti Jakarta Convention Center, Mandalika International Street Circuit, Jakarta Outer Ring Road, dan masih banyak lagi.

Namun, meskipun memberikan kritik, Pak Syarif tetap memberikan pernyataan bijak bahwa nama bahasa Inggris JIS sudah terlanjur diberikan. Pak Syarif kemudian mengusulkan untuk tetap menggunakan nama JIS, tetapi ditambahkan bahasa Indonesia.

Baca juga :  Berburu Endorse-an Anies~ 

Nah, saran Pak Syarif sepertinya bisa nih diterapkan terhadap berbagai bangunan yang sudah terlanjur menggunakan nama bahasa Inggris. Mandalika International Street Circuit akan menjadi Sirkuit Jalan Internasional Mandalika, Jakarta Outer Ring Road menjadi Jalan Lingkar Luar Jakarta, dan Jakarta Convention Center berubah nama menjadi Pusat Konvensi Jakarta.

Tapi nih, meskipun kritik Pak Syarif dan Pak Alvin Lie tepat, dugaan warganet tampaknya tidak bisa diabaikan. Kenapa ya persoalan ini baru hangat muncul di JIS? Bukankah banyak bangunan dengan nama bahasa Inggris?

Atas keheranan ini, warganet sampai menduga ini karena yang merampungkan pembangunan JIS adalah Pak Anies. Sepertinya kita semua sudah mengetahui, dalam beberapa tahun terakhir, Pak Anies kerap menjadi sasaran kritik politik. Hmmm. Tapi ini sebatas dugaan loh ya.

Well, entah apa pun yang terjadi, fenomena kritik nama JIS ini harus bisa dipetik menjadi pelajaran. Para pejabat harus konsisten pada UU untuk memberikan nama bangunan menggunakan bahasa Indonesia. (R53)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Ganjar Kena Karma Kritik Jokowi?

Dalam survei terbaru Indonesia Political Opinion, elektabilitas Ganjar-Mahfud justru menempati posisi ketiga. Apakah itu karma Ganjar karena mengkritik Jokowi? PinterPolitik.com Pada awalnya Ganjar Pranowo digadang-gadang sebagai...

Anies-Muhaimin Terjebak Ilusi Kampanye?

Di hampir semua rilis survei, duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar selalu menempati posisi ketiga. Menanggapi survei yang ada, Anies dan Muhaimin merespons optimis...

Kenapa Jokowi Belum Copot Budi Gunawan?

Hubungan dekat Budi Gunawan (BG) dengan Megawati Soekarnoputri disinyalir menjadi alasan kuatnya isu pencopotan BG sebagai Kepala BIN. Lantas, kenapa sampai sekarang Presiden Jokowi...