“Siksa derita dan seribu bahagia terpendam dalam misteri cinta, banyak manusia yang dibuai dan dilanda tanpa tahu hakikinya cinta.” ~ Rhoma Irama
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]ro-kontra keberhasilan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) terus mengemuka jelang Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief lewat akun twitter pribadinya ternyata turut mewarnai pro-kontra kinerja Jokowi-JK itu. Doi mengkritisi dari soal demokrasi hingga klaim keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK.
Menurut Andi yang paling berbahaya saat ini adalah kalau presiden punya penafsiran sendiri terhadap demokrasi. Penafsiran itu tergantung pengalaman, bacaan dan apa yang dirasakan. Kalau dasarnya perasaan, cilaka gengs. Wkwkwk, berani ya doi bilang gitu. Weleh-weleh.
Ah si abang….
masih ngumpet dai bawaslu bang…..!?— Prie Pria (@galih3010) September 2, 2018
Btw bang, ada yang nanyain kabar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tuh di cuitan abang yang bilang Jokowi kurang bacaan. Kok mangkir mulu soal isu mahar. Wkwkwk.
Andi yang kurang bertanggung jawab atas cuitan sebelumnya kepada Sandiaga Uno terkait kardus mahar, kini harus bersembunyi dari kejaran Bawaslu. Seakan tidak kenal kapok saat ini doi malah mulai menyinggung Jokowi dari hobi, musik cadas hingga aksi bermotor. Weleh-weleh.
Jangan sampai cuman karena cuitan twitter, lama-lama bisa dipanggil aparat nih, terus kalau sudah dipanggil makin jauh deh doi kaburnya. Wkwkwk.
Menurut Andi, presiden yang suka musik cadas dan senang terbang bersama motor itu harusnya berani menghadapi situasi buruk, harusnya lebih demokratis dan tidak gampang kejang menghadapi tekanan rakyatnya.
Kejang dan ngumpet saat di panggil banwaslu maksudnya ???
— Pujangga_Cebongers????♂️ (@pujangga1123) September 2, 2018
Selain itu gengs, Andi juga sempat menyinggung apa yang dilakukan Presiden Ke-enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibandingkan dengan prestasi Jokowi loh gengs.
Ternyata Presiden yang rajin membaca dan menulis buku serta menciptakan lagu lebih demokratis ketimbang Presiden yang hanya suka mendengar lagu.
— andi arief (@AndiArief__) September 2, 2018
Doi bilang, ternyata presiden yang rajin membaca dan menulis buku serta menciptakan lagu lebih demokratis ketimbang presiden yang hanya suka mendengar lagu. Kelemahan mengklaim semua keberhasilan adalah saat datang kegagalan yang fundamental.
Kelemahan mengklaim semua keberhasilan adalah saat datang kegagalan yang fundamental.
— andi arief (@AndiArief__) August 31, 2018
Weleh-weleh, Andi kalau ngmong memang berani banget ya gengs? Kalau menurut kalian gimana nih gengs terkait persoalan Andi ini? Apa kalian sepakat sama berbagai ungkapan yang doi kemukakan? Atau kalian lebih sepakat dengan ungkapan netizen berikut ini? Wkwkwk.
Ngomong apa sih ndi….gk malu jadi benalu di tim @prabowo @sandiuno ??
— Annisa Love Allah (@nissa080789) August 31, 2018
(G35)