“Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat bahwa kita mesti banyak berbenah,” – Ebiet G. Ade, Untuk Kita Renungkan
PinterPolitik.com
Banjir di kawasan Jabodetabek tuh sepertinya kita tuh gak ada apa-apanya dibandingkan kuasa Tuhan dan kekuatan alam. Mau segimanapun kita tetap gak kuasa menahan aliran deras banjir beberapa waktu yang lalu.
Kondisi semacam itu berlaku bagi semua orang, mau itu pegawai biasa, artis, bahkan pejabat sekalipun. Nah, ngomong-ngomong soal pejabat, ternyata ada juga pejabat dengan posisi lumayan tinggi di negeri ini yang terimbas banjir.
Sosok pejabat yang dimaksud adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo. Jadi, rumah sosok yang kerap disebut Bamsoet di kawasan Kemang Jakarta Selatan ini ternyata ikut tergenang oleh banjir. Tak pelak, berbagai barang mewah seperti mobil Rubicon dan motor miliknya terancam rusak akibat terendam,
Wah, gak kebayang ya kalau mobil dan motor mewah itu punya kita yang misqueen ini. Mungkin akan ada banjir berikutnya yaitu banjir air mata. Hiks.
Eh, tapi kita gak usah urusin perkara rumah dan pribadinya Pak Bamsoet. Yang harusnya bisa jadi perhatian dan refleksi para petinggi negeri ini adalah bahwa banjir mah gak kenal yang mana pejabat, yang mana menteri, yang mana rakyat jelata. Kalau air udah waktunya mengalir deras ya bakalan mengalir.
Mungkin, selama ini yang kerap terdampak bencana musiman ini adalah rakyat biasa khususnya dari golongan menengah ke bawah aja. Hal ini dalam kadar tertentu bisa aja membuat pejabat kurang relate dengan isu banjir. Beda misalnya sama isu semacam revisi UU KPK atau amendemen UUD 1945, eh.
Nah, sekarang kan udah ada pejabat yang rumah dan harta benda mewahnya terendam air, apakah sekarang para pejabat sudah bakal merasa relate dengan penderitaan masyarakat yang gak tinggal di kawasan bebas banjir? Atau harus masih nunggu banyak pejabat lain terkena banjir dulu baru mau ambil tindakan benar-benar komprehensif?
Memang sih, banyak yang menganggap bahwa banjir di kawasan ibu kota ini adalah sesuatu hal yang terhindarkan seiring dengan tata kota yang sudah terbangun sejak dahulu kala. Meski demikian, bukan berarti para pejabat ini gak bisa punya strategi buat menghindarkan jatuhnya banyak korban dan kerugian.
Ya semoga aja kejadian banjir di tahun ini bisa menjadi alarm bagi para pejabat baik di tingkat regional dan pusat buat menemukan strategi kebijakan terbaik. Ya, kecuali kalau masing-masing mau menunggu rumahnya bernasib seperti Pak Bamsoet sih. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.