HomeCelotehAda Badai Pasca Idham Azis?

Ada Badai Pasca Idham Azis?

“Kedelapan nama itu sering dijagokan kelompok atau alumninya. Yang menarik, dari kedelapan nama itu tidak ada satu pun dari kubu BG (Budi Gunawan). Hal ini disebabkan kader-kader bintang tiga dari kubu BG berada di luar Polri”. – Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW)


PinterPolitik.com

Kapolri Idham Azis akan segera memasuki masa akhir kepemimpinannya. Pada Januari 2021 nanti, doi akan pensiun dari posisi sebagai orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia.

Nah, seiring makin dekatnya waktu tersebut, mulai muncul spekulasi dan prediksi kira-kira siapa yang akan menggantikan Pak Idham dari posisinya tersebut.

Beberapa waktu sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) sudah melempar narasi bahwa setidaknya ada 8 nama yang diprediksi akan menjadi contender alias pesaing yang saling memperebutkan posisi tersebut.

Ke-8 nama tersebut antara lain Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel, Kabaharkam Polri Komjen Polisi Agus Andrianto, Kepala BNPT Komjen Boy Rafly, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Wakpolri Komjen Gatot Eddy, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Lufti Irjen Ahmad Lutfi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Fadhil Imran.

Hmm, sejauh ini nama Komjen Listyo Sigit adalah salah satu yang paling ramai diperbincangkan oleh publik karena doi pernah jadi ajudan Presiden Jokowi. Artinya, ada kedekatan personal yang mungkin menjadi pertimbangan presiden untuk menempatkan orang yang ia kenal dan lebih percayai untuk posisi tersebut.

Menariknya, jelang pergantian Kapolri tersebut, diprediksi akan ada mutasi besar-besaran yang terjadi di tubuh Polri. Pasalnya ada sekitar 15 jenderal polisi yang akan pensiun bersama Pak Idham. Hal ini lagi-lagi disebutkan oleh IPW, bahwasanya akan jadi tarik-tarikan yang menarik untuk disaksikan oleh publik.

Baca juga :  Lebaran Terakhir Jokowi…

Apalagi, saat ini ada beberapa kasus yang terjadi dan melibatkan anggota Polri sendiri, misalnya yang menimpa terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra.

Wih, bakal menarik nih untuk dilihat apakah badai mutasi yang terjadi di tubuh Polri akan ikut mempengaruhi jalannya kasus-kasus tersebut. Selain itu, siapa yang akan jadi Kapolri selanjutnya juga akan jadi peruntungan yang besar, katakanlah untuk karier selanjutnya.

Well, kalau-kalau nanti ada yang mau mengikuti jejaknya mantan Kapolri, Pak Tito Karnavian yang sekarang jadi Menteri Dalam Negeri, atau bahkan ingin meraih ambisi yang lebih tinggi untuk menjadi presiden di kemudian hari. Semuanya sangat terbuka ke arah tersebut.

Menarik untuk ditunggu nih gimana kelanjutannya. (S13)


Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.