BerandaBelajar PolitikPRODUK LISTRIK PANAS BUMI PGE TAHUN 2017 MENJADI 617 MW

PRODUK LISTRIK PANAS BUMI PGE TAHUN 2017 MENJADI 617 MW

Anak usaha Pertamina, PGE memiliki 12 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total kapasitas sebesar 437 mw. Hingga 2019 total kapasitas pembangkitan panas bumi mendekati 900 mw.


pinterpolitik.comRabu, 28 Desember 2016.

TOMPASO – Produk listrik Pertamina Geothermal Energy (PGE) dari sumber panas bumi pada 2017 ditargetkan menjadiI 617 megawatt (mw). Saat ini (2016) sekitar 512 mw.

Direktur Utama PT PGE, Irfan Zainuddin, mengungkapkan sejumlah proyek yang akan dikerjakan oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) itu, sepanjang tahun depan, ketika meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/12/2016), sehari sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Selasa.

Ia mengatakan, pada 2017 jumlah produksi PGE akan lebih tinggi dari 2016 karena beberapa unit baru berproduksi, antara lain, PLTP Lahendong 5 dan 6, serta PLTP Ulubelu 3 di Lampung. Kemudian, Mei 2017 akan beroperasi PLTP Karaha Unit 1 di Tasikmalaya, dengan kapasitas 30 mw dan PLTP Ulubelu unit 4 sebesar 55 MW.

Masih tahun tahun, PGE akan melanjutkan proses eksplorasi panas bumi di sejumlah wilayah. Di antaranya, eksplorasi di Gunung lawu, Jawa Tengah, dan di Seulawah, Aceh. Saat ini sedang berjalan eksplorasi di Bukit Daun, Bengkulu.

Dikemukakan, kalau hasilnya baik akan dikembangkan menjadi program kerja ke depan. Yang di Seulawah berkapasitas 2 x 55 mw dan di Bengkulu 110 mw.

Anak usaha Pertamina, PGE memiliki 12 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total kapasitas sebesar 437 mw. Hingga 2019 total kapasitas pembangkitan panas bumi mendekati 900 mw.

Energi Terbarukan

Di Indonesia terdapat banyak sumber energi baru dan terbarukan yang digenjot penggunaannya sebagai alternatif dari sumber energi fosil. Sumber energi fosil diestimasi habis dalam kurun waktu 12 – 15 tahun mendatang. Tingkat konsumsi minyak nasional mencapai 1,6 juta barel per hari (bph) sedang produksi minyak hanya 600.000 – 800.000 bph.

Baca juga :  Pertamina Usul Hapus Petralite Tahun Depan

Pemerintah terus menggenjot alternatif energi lain sebagai konsekuensi dari upaya mereduksi emisi gas rumah kaca (GRK), sesuai dengan ratifikasi “Paris Agreement” yang diteken oleh DPR pada Oktober 2016. Sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia, antara lain, matahari (solar), panas bumi, angin, air, dan biomass.

Dalam ratifikasi tersebut, Indonesia harus mematuhi Nationally Determined Contribution (NDC) dengan target pemangkasan 29 persen emisi GRK hingga 2030. (Kps.com/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Propaganda Rusia di Pilpres RI 2024?

Publik mungkin masih ingat pernyataan Presiden Jokowi jelang Pilpres 2019 tentang “propaganda Rusia” yang digunakan oleh lawan politik untuk mengalahkannya di gelaran elektoral tahun...

Akar Rumput PBB Modal Yusril Cawapres?

Munculnya nama Yusril Ihza Mahendra sebagai salah satu kandidat cawapres Prabowo Subianto dinilai berkat dukungan akar rumput PBB yang kuat dan solid di beberapa...

Digoda Megawati, Golkar Tinggalkan Prabowo?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menawari Ridwan Kamil (RK) untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Jika RK menerima tawaran itu, apakah Partai Golkar akan meninggalkan...

Anies, Capres Paling Meme?

Akhir-akhir ini, Anies kerap tampil dengan atau di dalam meme. Salah satunya adalah video ketika dirinya di-julidin oleh tiga influencer sekawan.

Kok Xi Jinping “Modifikasi” Al-Qur’an?

Pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok dikabarkan ingin "modifikasi" Al-Qur'an dengan padukan Konfusianisme. Mengapa Xi ingin demikian?

Menuju Yusril vs Mahfud: Duel Profesor di 2024 Bukti Dahsyat Legal Logic?

Pilpres 2024 berpotensi menjadi ajang duel dua profesor hukum: Yusril Ihza Mahendra dan Mohammad Mahfud MD. Yusril disebut-sebut akan jadi cawapres Prabowo Subianto, sedangkan...

Akankah Najwa Terjun ke Politik Praktis?

Kritik tajam yang kerap dilemparkan jurnalis senior Najwa Shihab ke para pejabat dan politisi sering dianggap sebagai representasi dari suara masyarakat. Ini yang kemudian...

Ini Alasan Sebenarnya Jokowi “Cawe-Cawe”?

Persoalan “cawe-cawe" Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini masih menjadi topik yang menarik untuk diperdebatkan. Namun, mungkinkah ada argumen yang bisa menjustifikasi manuver politik tersebut?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...