HomeBelajar PolitikPengamat: Prabowo Bisa Kencing Berlari!

Pengamat: Prabowo Bisa Kencing Berlari!

“Politik identitas hanya sekedar menjadi pernak-pernik di tahun Pemilu.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]enegak hukum memang selalu terkesan gahar, namun belum mereka selalu siaga dan tak punya rasa takut. Mungkin hal itu serupa dengan apa yang diamati oleh pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPW) Ujang Komarudin terkait Prabowo Subianto dan cawapresnya Sandiaga Uno yang menurutnya tidak begitu siap menghadapi debat capres dan cawapres perdana di tanggal 17 Januari mendatang.

Hal itu diamati dan diungkapkan Ujang berlandaskan pada kinerja Jokowi sebagai petahana yang dapat diukur dan dinilai langsung oleh masyarakat. Menurutnya Prabowo dan Sandi yang terlihat tidak siap karena hanya bisa bilang “akan” untuk program-program mereka, bukan bisa bilang “pernah dan bisa” menjalankannya. Makanya Ujang menarik kesimpulan bahwa Prabowo-Sandi tidak siap menghadapi debat. Wkwkwk.

Bagi Ujang, penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebagai petahana masih tinggi, semisal di bidang hukum, HAM dan pemberantasan korupsi yang akan menjadi tema debat pertama.  Jadi menurut doi, pada dasarnya Jokowi dan Ma’ruf Amin akan lebih siap untuk menghadapi debat pertama tersebut dibanding Prabowo dan Sandi. Hmm, kalau menurut kalian gimana gengs?

Apa yakin nih kalian mau katakan yang sama seperti apa yang Ujang katakan? Atau kalian malah mau bilang gini:

“Walah, sembarangan nih Ujang. Kamu dibayar berapa sih Jang? Kok bisa-bisanya ngambil kesimpulan semudah itu?” Wkwkwk, kalau kalian sampai bilang begini, berarti ketahuan sudah kalian itu sejenis makhluk apa.

Selain itu, Ujang juga mengatakan bahwa Jokowi dapat berpeluang besar menggunakan dan menyoroti kasus-kasus HAM Prabowo pada masa lalu yang selalu muncul setiap debat capres seperti 5 tahun lalu.

Pada debat kali ini hal serupa yang pernah terjadi di debat Pilpres sebelum-sebelumnya juga bisa terjadi lagi dan tidak tertutup kemungkinan isunya akan lebih besar daripada debat capres pada tahun 2014. Wkwkwk, enak ya gengs kalau jadi pengamat, kerjaannya bisa sok tahu. Nih contohnya seperti Kang Ujang, dikit-dikit bilang ini dan bilang itu. Ahaha. Bercanda ya Kang hehehe.

Tapi gengs, kalau menurut eyke nih ya jika kita berbicara persoalan HAM, Prabowo bisa enggak kalah topik kok dari Jokowi. Kalau kalian tidak percaya, coba saja nanti lihat di tanggal 17 Januari saat debat berlangsung. (G35)

Baca juga :  Tiongkok Kolonisasi Bulan, Indonesia Hancur? 

spot_imgspot_img

#Trending Article

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...