J61 ─ author

Latest articles

Politik Pesawat Tempur: Eiffel vs Great Wall?

Di bawah komando Presiden Prabowo Subianto, hanggar TNI AU semakin kuat dengan kehadiran pesawat tempur Rafale yang direncanakan tiba mulai tahun 2026 mendatang. Pun dengan rencana mengakuisisi alutsista serupa dari Tiongkok, J-10. Namun, mengapa buatan Prancis dan Tiongkok, dibandingkan asal Amerika Serikat atau Rusia?

Puan-Gibran & Tanam Padi Core

Seremoni tanam dan/atau panen padi menjadi ritual yang agaknya semi-wajib dilakukan oleh pejabat negara atau politisi. Gibran Rakabuming Raka dan Puan Maharani menjadi spotlight dengan apa yang dilakukannya, di mana tampak merefleksikan makna tertentu yang signifikan.

Alus Nothing to Lose Pramono?

Pramono Anung sejauh ini tampil tanpa banyak kritik sebagai Gubernur Jakarta. Hal ini membuka ruang interpretasi bahwa selain menjadi easy game, Jakarta seakan menjadi arena dengan implikasi dampak politik yang berbeda di kontestasi elektoral berikutnya. Mengapa demikian?

Amran dan Rahasia Digdaya Pangan?

Kementerian Pertanian menjadi sorotan dalam artian positif setelah pencapaian stok beras yang melampaui rekor. Selain ditopang oleh sosok berpengalaman seperti Amran Sulaiman di pos menteri beserta Sudaryono yang menjadi wakilnya, Presiden Prabowo Subianto agaknya telah mencermati bahwa pangan adalah salah satu aspek kunci multidimensi pemerintahannya.

Golkar: Bahlil and The Next Gen

Salah satu tren unpopular opinion yang menarik di X terkait politik adalah impresi positif terhadap Bahlil Lahadalia yang menjelma menjadi politisi kawakan hingga sukses mengemban tugas sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Bagai jarum di tumpukan jerami kritik, tentu narasi itu tak muncul dari ruang hampa.

Thrilling Saga: Pangudi Luhur dan Taruna Nusantara

Kabar hangat penunjukan Bimo Wijayanato sebagai Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan menyingkap latar belakang pendidikannya, terutama jenjang pendidikan menengah di SMA Taruna Nusantara. Menariknya, Tarnus melahirkan banyak sosok elite birokrasi, politik, dan pemerintahan belakangan ini, sebagaimana terjadi pada SMA Pangudi Luhur Jakarta. Lalu, apa yang dapat dimaknai dari fenomena ini?

Utut, The Next Grandmaster PDIP?

Grandmaster catur yang bertransformasi menjadi elite PDIP, Utut Adianto menjadi nama menarik dalam bursa Sekretaris Jenderal PDIP andai benar-benar dilepaskan dari Hasto Kristiyanto. Lalu, mengapa nama Utut muncul dan diperhitungkan?

“A Desert Storm” Bayangi Kemenkeu?

Dinamika dan beberapa variabel substansial mengenai penerimaan negara di bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus berkembang. Terbaru, penunjukan Hadi Poernomo sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Penerimaan Negara menjadi salah satu variabel menarik yang memantik interpretasi mengenai keterkaitannya dengan kinerja Kementerian Keuangan serta masa depannya. Mengapa demikian?

East Java Simmetry of Authority

Peta politik Jawa Timur saat ini seolah menggambarkan spektrum politik yang sangat beragam, unik, dan berbeda dengan wilayah lainnya. Khofifah Indar Parawansa yang mengampu kekuasaan periode pamungkasnya dinilai meninggalkan legacy dan ruang tersendiri bagi kekuatan politik lain dan dinilai bisa memengaruhi kontestasi 2029. Benarkah demikian?

Menkes Budi dan Ironi Tarung Elite Kesehatan

Alih-alih menyelesaikan akar permasalahan aspek kesehatan masyarakat Indonesia secara konstruktif, elite pembuat keputusan serta para elite dokter dan tenaga kesehatan justru saling sindir. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seolah masih belum menemukan ritme selaras, utamanya dengan asosiasi profesi kesehatan Indonesia yang bisa saja berbahaya bagi kepentingan kesehatan rakyat. Lalu, ada apa sebenarnya di balik intrik tersebut?

Rooster Fights Parpol “Papan Bawah”

Dengan kinerjanya positifnya di “lapak” masing-masing, Verrel Bramasta, Gamal Albinsaid, dan Agus Harimurti Yudhoyono dinilai bisa menjadi game changer partainya masing-masing, bahkan bisa saja menjadi variabel determinan dinamika politik Indonesia ke depan. Mengapa demikian?

GOAT! Verrell Titisan Messi di Politik?

Intrik anggota DPR Verrell Bramasta dalam kebijakan mengirim anak nakal ke barak memantik interpretasi yang cenderung positif terhadap kiprah politiknya kelak. Bahkan, bukan tidak mungkin menapaki karier tertinggi jika Verrell mampu konsisten dan kian elegan berpolitik. Mengapa demikian?
- Advertisement - spot_img