HomeCelotehManuver TikTok ala Menaker Ida

Manuver TikTok ala Menaker Ida

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membuat sejumlah konten TikTok yang berujung pada kritik dari para warganet. Tidak hanya itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah juga mengapresiasi adanya Kompetisi Video TikTok 2021 yang digelar oleh Kemnaker.


PinterPolitik.com

Di dunia yang serba digital, masyarakat Nusantara di alternate universe Bumi-45 pun merasakan perlunya keharusan untuk mengikuti perkembangan zaman. Hal ini berlaku di berbagai platform dunia maya – mulai dari Instangram, BukuWajah, Cuitter, hingga TekTok.

Urgensi untuk hadir di semua layanan media sosial (medsos) ini bahkan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang supel, melainkan juga mereka-mereka yang ingin menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat. Ambil lah Menteri Tenaga Kerja (Menteker) Ida Fauziyo sebagai salah satu contohnya.

Ida merasa bahwa masyarakat perlu sadar bahwa peran kementeriannya, yakni Kementerian Tenaga Kerja (Kemteker), memiliki andil penting – misalnya terkait pentingnya penilaian pegawai tetap terhadap anak-anak magang yang dianggap terlalu rajin. Semua orang pun tahu bahwa isu anak magang ini tidaklah seramai isu-isu lainnya – seperti isu kenaikan upah minimum.

Itulah sebabnya Kemteker membuat video-video unik nan lucu di TekTok. Untungnya, akun TekTok milik Kemteker ini mendapatkan banyak tanggapan. Tidak hanya itu, Ida pun sampai menggelar Kompetisi Video TekTok 2021 di kementeriannya.


Ida: Oke, kawan-kawan. Eh, mungkin, saya manggilnya bro dan sis ya, biar kita semua merasakan energi muda melalui platform TekTok ini.

Giring: Lho, itu kan sudah jadi ciri khas partai saya, Bu.

Ida: Oh, iya, iya. Mohon maaf kalau begitu.

Chuck Imin: Bagaimana kalau pakai branding partai kita saja, Bu? TekTok siap ngentup.

Ida: Waduh, ngentup-ngentup gini bahaya nih.

Chuck Imin: Barang kali, kita bisa tuh bikin tren challenge di TekTok. Siapa tahu kan bisa masuk #fyp? Hehe.

Ida: FYP itu apa ya kalau boleh tahu?

Kristo (sambil menirukan suara Joko): Itu lho, Bu. Istilah untuk yang lagi ngetren gitu di TekTok. Hehehe.


Baca Juga: Menaker: Wasit Buruh vs Pengusaha

Bisakah Indonesia Punya Partai Buruh

Ida: Lho, tak kira kamu Pak Joko. Kaget aku. Ya sudah, kalau gitu saya bikin TekTok sama tim saya dulu aja ya.

(Setelah membuat sebuah video TekTok, ternyata akun Kemteker mendapatkan banyak tanggapan.)

Ida: Lho, kok komennya pada begini? Kok dibilang nir-faedah?

Bowo AlpenliebedichFirst time, Bu? Sabar, Bu. Netizen emang begitu kok. 

Ida: Kamu siapa ya?

Bowo Alpenliebedich: Saya Bowo, Bu.

Ida: Bowo? Bukan Bowo yang Menteri Pertahanan kan?

Bowo Alpenliebedich: Bukan dong. Kalau yang itu beda lagi.

Ida: Eh, by the way, kamu TekToker juga ya? Gimana sih caranya bikin TekTok yang bagus?

Pak Bas: Saya bantuin sini biar bisa bikin medsos yang kece.

Ida: Lho, Pak Bas? Pak Bas kan kerennya di akun Cuitter. Gimana sih caranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) bisa bikin konten lucu gitu?

Pak Bas: Mungkin, Bu Ida harus bisa sekeren saya dulu. 😎


Alhasil, Bu Ida pun belajar kepada Pak Bas agar bisa membuat konten-konten medsos yang kreatif. Mampukah Bu Ida relate kepada anak-anak muda di Bumi-45? Itu semua kembali kepada Bu Ida yang mengepalai Kemteker – yang mana mengurusi banyak tenaga kerja yang kini berusia muda. (A43)

Baca Juga: Puzzle Game PAN untuk Menaker


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?