HomeHeadlineLaporkan Korupsi BUMN, Erick Thohir Cari Aman?

Laporkan Korupsi BUMN, Erick Thohir Cari Aman?

Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan dugaan kasus korupsi dana pensiun beberapa BUMN yang dinilai bermasalah ke Kejagung. Ini kah manuver Erick untuk menaikkan citranya jelang Pilpres 2024?


PinterPolitik.com

Menteri Badan Usaha Millik Negara (BUMN) Erick Thohir belum lama ini melaporkan dugaan korupsi dana pensiun (dapen) BUMN ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dana pensiun yang diduga bermasalah, diantaranya milik PT Inhutani (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) (Persero), dan ID Food. Langkah ini dinilai sebagai cara Erick untuk membersihkan BUMN agar menjadi lebih baik.

Laporan ini juga bagian dari kerja sama “Bersih-Bersih BUMN” yang diteken antara BUMN, Kejagung, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Erick mengklaim dari hasil audit yang dilakukan terdapat 34 dana pensiun bermasalah dari 48 dana pensiun yang ada, atau sebesar 70 persen dari dana pensiun diduga alami permasalahan.

Dari hasil audit itu juga, diperkirakan negara mengalami kerugian sebesar Rp300 miliar. Namun, jumlah ini belum final yang berarti nilai kerugian negara masih bisa bertambah.

proyek mandeg bumn ganjalan erick

Menurut Erick, langkah “Bersih-Bersih BUMN” ini harus dilakukan secara hati-hati karena tujuan utamanya bukan untuk memenjarakan orang, tapi untuk menjamin dan membenahi agar masa tua pegawai BUMN lebih baik.

Namun, ada pula yang menilai jika langkah yang dilakukan Erick ini adalah bagian dari mengamankan dirinya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dugaan itu bukan kiranya bukan tanpa alasan, mengingat nama Erick menjadi kandidat kuat bakal calon wakil presiden (bacawapres) karena mempunyai elektabilitas yang tinggi.

Demi Meredam Isu?

Tuduhan terhadap Erick yang cari aman jelang Pilpres 2024 tampaknya muncul karena langkahnya yang sedang melakukan “Bersih-Bersih BUMN” dengan tiga lembaga dinilai tebang pilih.

Baca juga :  Evolusi Komunikasi Politik Negara +62 Edisi 2024

Permasalahan yang terjadi di BUMN kiranya bukan hanya sekadar dana pensiun. Berbagai BUMN yang diharapkan menjadi salah satu sumber pendapatan negara, tapi justru terdapat banyak penyelewengan hingga pungutan liar (pungli) di dalamnya.

Di bulan Juni kemarin, misalnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan masalah pemanfaatan dana penyertaan modal negara (PMN) yang telah disetorkan pemerintah senilai Rp 10,49 triliun terhadap 13 BUMN.

“Pekerjaan yang didanai dari tambahan PMN tahun 2015 dan 2016 pada 13 BUMN hingga semester I tahun 2022 sebesar Rp 10,49 triliun, belum dapat diselesaikan,” ungkap Ketua BPK Isma Yatun pada Selasa (20/6/2023).

Melihatnya dari sudut pandang politik, bukan tidak mungkin Erick tengah melakukan manajemen isu. Secara khusus, ini disebut dengan noise-cancelling technique.

Noise-cancelling adalah metode untuk meredam kebisingan. Disebut noise-cancelling, karena kebisingan yang ada tidak dihilangkan, melainkan dibatalkan efeknya. Caranya dengan mengeluarkan kebisingan baru yang bisa menetralkan kebisingan sebelumnya.

Kebisingan itu bisa diibaratkan dengan berbagai kasus yang menimpa BUMN. Erick mungkin sedang mencoba mengurangi kebisingan itu menggunakan noise-cancelling.

Untuk membatalkan berbagai persoalan di BUMN, Erick mengeluarkan kebisingan baru dengan usahanya untuk membersihkan BUMN.

erick di php

Mengejar Impresi Positif?

Jika benar apa yang dilakukan Erick terkait laporan dugaan penyalahgunaan dana pensiun BUMN adalah sebuah noise-cancelling technique, maka itu juga bisa dikatakan sebagai manajemen impresi Erick.

Erving Goffman yang merupakan seorang sosiolog asal Kanada menjelaskan manajemen impresi adalah proses pengelolaan kesan yang dilakukan individu ketika berinteraksi.

Secara singkat, ketika seseorang berhadapan dengan orang lain, maka dirinya akan memiliki motif untuk mencoba mengontrol dan mempertahankan kesan tertentu.

Hal itu dilakukan Erick kiranya untuk menaikkan daya tawar dirinya yang masuk dalam kandidat kuat bacawapres.

Baca juga :  Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI itu, juga tampaknya tak ingin citra atau impresi dirinya tercoreng oleh kasus-kasus yang ada di kementeriannya.

Oleh karena itu, Erick tampaknya berinisiatif untuk melakukan langkah antispasi agar kasus-kasus di BUMN tak melebar dan membesar, yang mana itu mempunyai kemungkinan akan merusak citra dirinya jelang Pilpres 2024.

Well, menarik untuk melihat sejauh mana Erick berani untuk membongkar berbagai kasus yang merusak kementerian yang dipimpinnya. Sekaligus mematahkan anggapan miring publik terkait cari aman dirinya dari kasus-kasus yang terjadi di BUMN. (S83)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Mengapa TikTok Penting untuk Palestina?

Dari platform media sosial (medsos) yang hanya dikenal sebagai wadah video joget, kini TikTok punya peran krusial terkait konflik Palestina-Israel.

Alasan Sebenarnya Amerika Sulit Ditaklukkan

Sudah hampir seratus tahun Amerika Serikat (AS) menjadi negara terkuat di dunia. Mengapa sangat sulit bagi negara-negara lain untuk saingi AS? 

Rahasia Besar Presidential Club Prabowo?

Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto disebut menggagas wadah komunikasi presiden terdahulu dengan tajuk “Presidential Club”. Kendati menuai kontra karena dianggap elitis dan hanya gimik semata, wadah itu disebut sebagai aktualisasi simbol persatuan dan keberlanjutan. Saat ditelaah, kiranya memang terdapat skenario tertentu yang eksis di balik kemunculan wacana tersebut.

Apa Siasat Luhut di Kewarganegaran Ganda?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia diperbolehkan. Apa rugi dan untungnya?

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini: Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

More Stories

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

Anies “Alat” PKS Kuasai Jakarta?

Diusulkannya nama Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta oleh PKS memunculkan spekulasi jika calon presiden (capres) nomor urut satu ini hanya menjadi “alat” untuk PKS mendominasi Jakarta. Benarkah demikian?

Pemilu 2024, Netralitas Jokowi “Diusik” PBB? 

Dalam sidang Komite Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, anggota komite Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait lolosnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Lalu, apa yang bisa dimaknai dari hal itu?