HomeCelotehSurvei Aneh Puan Maharani

Survei Aneh Puan Maharani

“Yang menyulitkan Puan selain tingkat elektabilitas masih rendah, performanya sebagai pejabat publik juga belum terlihat ada yang menonjol dari sisi kebijakan yang inovatif dan terobosan kebijakan”. – Arya Fernandes, Peneliti Centre for Strategic and International Studies


PinterPolitik.com

Ada alasan ketika sejarawan asal Amerika Serikat, Arthur Meier Schlesinger Jr. menyebutkan bahwa lembaga survei alias pollster adalah “electronic manipulators”. Well, mereka kerap menjadi kunci pembentukan opini masyarakat soalnya.

Bahkan kadang kala apa yang disurvei dan yang dipresentasikan, dibahasakan sedemikian rupa agar masyarakat mendapatkan pesan tertentu.

Baca Juga: Menyingkap Tabir OTT Nurdin Abdullah

Contohnya yang tengah terjadi pada politikus PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani. Doi secara mengejutkan unggul dalam survei elektabilitas yang digelar Citra Opini Polling Study (COPS). Iyess, unggul alias jadi yang paling teratas.

COPS – nama lembaganya rada-rada aneh gimana gitu ya hehehe – menyebutkan bahwa pihaknya melakukan survei terhadap tokoh-tokoh muda yang merupakan elite petinggi partai politik dan aktivis untuk jadi pemimpin 2024. 

Hasilnya, nama Puan menempati puncak teratas dengan persentase 13,2 persen jika Pemilu digelar hari ini. Di tempat kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 8,2 persen dan diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 8,1 persen.

Posisi keempat ada politisi PDIP yang kini menjabat Komisaris Independen di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, Budiman Sudjatmiko dengan 7,2 persen. Sedangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berada di posisi kelima dengan 6,2 persen.

Sosok Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi keenam dengan tingkat keterpilihan 5,5 persen.  Di bawahnya ada Ketum PKB, Muhaimin Iskandar dengan 5,3 persen, Erick Thohir 5,2 persen, Sandiaga Uno 5,2 persen, dan kemudian ada Agus Jabo Priyono dengan 4,1 persen.

Baca juga :  Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Bentar-bentar, itu yang terakhir siapa sih? Kok nggak pernah dengar namanya? Uppps.

Eits, jangan komentar dulu. Lihat dulu nama-nama selanjutnya yang disurvei. Ada nama aktivis Natalius Pigai dengan tingkat keterpilihan 3, 2 persen, Nadiem Makarim 2,7 persen, Gibran Rakabuming 2,7 persen, Giring Ganesha 2,4 persen, Grace Natalie 2,3 persen, Fadli Zon 2,3 persen, dan Fahri Hamzah dengan 2,1 persen.

Hmm, ini berasa jadi salah satu survei teraneh nggak sih? Lha iya, soalnya Puan Maharani sendiri di 4 lembaga survei lain elektabilitasnya nyungsep. Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang merupakan salah satu lembaga paling senior dan prominen di Indonesia bahkan menempatkan elektabilitas Puan Maharani hanya 0,1 persen. Iyess, 0,1 persen cuy. Itu ada di bawah tokoh seperti Habib rizieq Shihab.

Kan, jadi tahu survei-survei ini kayak gimana sebenarnya? Uppps. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.