HomeDuniaTimnas Arab Saudi Tolak Heningkan Cipta

Timnas Arab Saudi Tolak Heningkan Cipta

Aksi tersebut akhirnya mendatangkan komentar dan kritikan terhadap tim sepakbola Arab Saudi. Banyak yang menyayangkan dan menganggap Arab Saudi tidak punya simpati pada para korban teror London.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]P[/dropcap]emandangan menarik terjadi pada laga sepak bola kualifikasi Piala Dunia 2018 antara tim nasional Australia melawan Arab Saudi di Adelaide, Australia pada Kamis, 8 Juni 2017. Hal tersebut terjadi karena para pesepakbola  tim nasional Arab Saudi mengabaikan ajakan mengheningkan cipta untuk para korban serangan teroris di London.

Teror London Bridge dan Borough Market yang terjadi pada Sabtu lalu juga menewaskan 2 orang warga Australia. Kedua warga Australia tersebut adalah Sara Zelenak (21) dari Brisbane dan Kirsty Boden dari Australia Selatan (28). Zelenak bekerja di London sebagai pengasuh dan Boden adalah seorang perawat.

Oleh karena itu, undangan mengheningkan cipta ini disampaikan untuk mengenang dua warga Australia tersebut. Namun, biasanya kalau kita menyaksikan pertandingan sepakbola di berbagai negara dan ada ajakan mengheningkan cipta, maka kedua tim yang bertanding akan berada di tengah lapangan dan membentuk barisan penghormatan. Hal yang berbeda terjadi pada pertandingan ini. Ketika para penonton dan pemain timnas Australia mengheningkan cipta, pemain Arab Saudi malah terus melakukan jogging dan melakukan pemanasan. Berikut adalah penggalan video kejadian tersebut seperti dikutip dari The Guardian.

Bahkan, sebuah gambar dari pertandingan tersebut menunjukkan satu pemain Saudi, Salman al-Faraj, berdiri berhadapan dengan anggota timAustralia dengan berkacak pinggang. Presenter Fox Sports Australia, Adam Peacock, mengatakan bahwa Konfederasi Sepak Bola Asia telah menyetujui ritual mengheningkan cipta yang berbeda dengan kehendak tim Arab Saudi. Peacock mengatakan Federasi Sepakbola Australia sudah mencoba mendekati tim Arab untuk ambil bagian dalam penghormatan itu, namun tetap gagal.

Aksi tersebut akhirnya mendatangkan komentar dan kritikan terhadap tim sepakbola Arab Saudi. Banyak yang menyayangkan dan menganggap Arab Saudi tidak punya simpati pada para korban teror London. Apalagi hal tersebut dilakukan dalam sebuah pertandingan olahraga yang seharusnya menunjukkan sportifitas dan penghormatan terhadap kemanusiaan.

https://twitter.com/mateowo/status/872813775015030786

Tidak sedikit yang menyebut dan mengait-ngaitkan aksi tersebut dengan tuduhan bahwa Arab Saudi ikut terlibat dalam berbagai aksi teror di seluruh dunia, termasuk yang terjadi di Inggris.

Namun, ada pula yang membela ulah timnas Arab Saudi ini dengan menyebutkan bahwa ritual mengheningkan cipta bukanlah prosesi yang diakui dalam memberikan rasa hormat atau pun belasungkawa. Menurut mereka mengheningkan cipta semacam itu bukan menjadi budaya di Arab Saudi, dan bahkan secara lebih luas bukan menjadi budaya Islam.

Keterangan itu tentu bertentangan dengan pemandangan serupa yang pernah ada dalam kasus-kasus yang terjadi di negara-negara Teluk dan Timur Tengah. Prosesi mengheningkan cipta bahkan pernah terjadi saat menghormati kematian mantan Raja Arab Saudi, King Abdullah.

Hal yang sama juga terjadi ketika tim sepak bola Arab Saudi, al-Ahli Saudi FC, berdiri dalam keheningan sesaat sebelum pertandingan pada laga Qatar Airways Cup melawan Barcelona di bulan Desember 2016.

Arab Saudi Tolak Heningkan Cipta
Mengheningkan cipta saat pertandingan antara klub sepakbola Arab Saudi, al-Ahli FC saat berhadapan dengan Barcelona FC (Foto: theguardian.com)

Tentu publik bertanya-tanya, ada apa di balik aksi tersebut? Mungkin kebiasaan mengheningkan cipta tidak sering terjadi di Arab Saudi dan karenanya asosiasi sepak bola Arab Saudi telah meminta maaf. Namun, kejadian ini menyebabkan banyak orang membuat praduga. Apa pun itu, olahraga sudah sewajarnya menjunjung tinggi sportifitas. (Berbagai Sumber/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Bantu Prabowo Melupakan Jokowi?

Kendati tak saling berkaitan secara langsung, kemungkinan merangkul Anies Baswedan ke jajaran menteri bisa saja menambah kekuatan dan daya tawar Prabowo Subianto andai memiliki intensi melepaskan pengaruh Jokowi di pemerintahannya. Mengapa demikian?

Dharma Pongrekun vs ‘Elite Global’

Dharma Pongrekun singgung soal elite asing terkait pandemi Covid-19 dalam Debat Pilkada) Jakarta 2024. Mengapa konspirasi bisa begitu diyakini?

Jokowi Tidak Abadi 

Perbedaan sorakan yang diberikan para politisi ketika pelantikan anggota DPR/DPD/MPR 2024-2029, kepada Jokowi dan Prabowo tuai respons beragam dari warganet. Apa yang sebenarnya terjadi? 

Puan Sudah Siap Ketuai PDIP?

Puan Maharani kembali terpilih sebagai Ketua DPR RI untuk periode 2024-2029. Jika mampu menyelesaikan kepemimpinan hingga tahun 2029, maka Puan akan tercatat sebagai anggota DPR dengan masa jabatan terlama dan memimpin dalam 2 periode.

AHY Makes Demokrat Great Again?

Tidak terlalu dini kiranya untuk meneropong kepemimpinan Indonesia di tahun 2029 saat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul sebagai salah satu kandidat menjanjikan. Mengapa demikian?

Kenapa Pendukung Anies Pilih RK?

Para pemilih Anies Baswedan dinilai cenderung memilih pasangan calon Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Mengapa demikian?

Siasat Prabowo Medical Check-up Gratis

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, berencana untuk melakukan kebijakan medical check-up gratis. Siasat apa yang mendasari rencana Prabowo?

Amarah Trah Mulyono?

Frasa “Mulyono” justru dimainkan ulang oleh anak dan menantu Joko Widodo (Jokowi). Kaesang Pangarep, Bobby Nasution, dan Kahiyang Ayu secara bergiliran menggunakannya dan seolah menggambarkan gestur politik yang justru dinilai akan menjadi “bom waktu”.

More Stories

Puan Sudah Siap Ketuai PDIP?

Puan Maharani kembali terpilih sebagai Ketua DPR RI untuk periode 2024-2029. Jika mampu menyelesaikan kepemimpinan hingga tahun 2029, maka Puan akan tercatat sebagai anggota DPR dengan masa jabatan terlama dan memimpin dalam 2 periode.

Mungkinkah Jokowi Seperti Lee Kuan Yew?

Prediksi yang menyebut Jokowi akan tetap punya pengaruh dalam kekuasaan Prabowo Subianto – setidaknya dalam jangka waktu 1 tahun pertama – menjadi pergunjingan yang menarik di kalangan para pengamat politik.

Lion Air dan Ais Syafiyah: Master Stroke Cak Imin?

Rusdi Kirana diumumkan oleh Cak Imin akan kembali mengisi posisi Wakil Ketua Umum PKB. Ini adalah kali keduanya bos Lion Air itu menjabat di kepengurusan parpol yang terafiliasi dengan NU ini.