BerandaDuniaSoal Trump, May Bicara di Parlemen

Soal Trump, May Bicara di Parlemen

May menegaskan, dia tidak memperoleh informasi lebih awal soal rencana Trump memberlakukan kebijakan larangan sementara bagi warga dari tujuh negara, yakni Iran, Irak, Lybia, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman, untuk memasuki AS.


pinterpolitik.comKamis, 2 Februari 2017

LONDON – Perdana Menteri Inggris Theresa May akhirnya buka suara mengenai kebijakan imigran Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (1/2). Ia secara resmi mengecam kebijakan Trump itu.

Berbicara di depan parlemen Inggris, May mengatakan, kebijakan larangan imigrasi sementara itu keliru dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Itulah komentar pertama May di hadapan parlemen terkait dengan kebijakan Presiden AS.

“Pemerintahan kami dengan jelas menganggap kebijakan itu keliru,” kata PM Inggris setelah didesak pemimpin oposisi, Jeremy Corbyn, di parlemen.

May menegaskan, dia tidak memperoleh informasi lebih awal soal rencana Trump memberlakukan kebijakan larangan sementara bagi warga dari tujuh negara, yakni Iran, Irak, Lybia, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman, untuk memasuki AS.

Lebih lanjut PM Inggris mengatakan, jika Corbyn bertanya: “Apakah saya sudah mengetahui pembatasan perjalanan ke AS?” May pun melanjutkan pernyataannya dengan menyebutkan, kita semua tahu, sebab Presiden Trump sudah mengatakannya pada masa kampanye.

Donald Trump beberapa kali menyinggung rencananya menerapkan beberapa kebijakan, di antaranya menyangkut imigran, dalam kampanye pilpres, beberapa waktu lalu.

Beberapa saat setelah dilantik sebagai presiden AS, Trump menandatangani perintah eksekutif yang kontroversial itu, Jumat pekan lalu. Pada hari yang sama, PM May berkunjung ke Gedung Putih.

Keputusan Trump itu memicu unjuk rasa di AS dan di berbagai negara, dikecam PBB serta beberapa negara besar, termasuk Jerman dan Perancis.

Satu hari setelah kebijakan itu ditandatangani Trump, PM Inggris belum memberikan kecaman meskipun tiga kali ditanya wartawan. Ia hanya mengatakan, AS bertanggung jawab atas kebijakannya sendiri terkait masalah pengungsi.

Pada sisi lain, kebijakan Trump itu diprotes ribuan penduduk di berbagai kota di Inggris, terutama di Kota London. Mereka berunjuk rasa menyuarakan ketidaksenangan terhadap kebijakan Presiden AS yang dilantik 20 Januari 2017 itu. Selain itu, 1,8 juta tanda tangan mendukung petisi supaya PM May membatalkan undangan kepada Trump guna melakukan kunjungan kerja di Inggris.

Dalam perkembangan baru, PM May merilis pernyataan yang pada dasarnya menunjukkan rasa tidak setujunya terhadap kebijakan Trump. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies ‘Perubahan’, Prabowo ‘Keberlanjutan’, Ganjar?

Masing-masing capres telah usung temanya masing-masing. Anies bawa Perubahan. Prabowo bawa Keberlanjutan. Bagaimana dengan Ganjar?

Iriana vs Megawati: Efek Politik Tinggi Hati atau Strategi Rahasia Jokowi?

Ulasan menarik dibuat oleh Majalah Tempo terkait peran Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dalam pencalonan sang putra sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo...

Hamas Rugikan Israel, Tapi Untungkan AS?

Israel diperkirakan akan mengalami kerugian secara ekonomi jika terus melanjutkan serangan mereka ke Jalur Gaza. Hal itu berdasarkan data utang luar negeri Israel melonjak...

Perang Rusia-Ukraina Selesai Januari 2024? 

Ukraina mulai kesulitan dapat bantuan dari Barat. Sementara, bahaya musim dingin semakin mendekat. Apakah ini momentum besar bagi Rusia? 

Siapa Capres Dukungan CIA di 2024?

Isu tentang kepentingan Amerika Serikat di sekitaran Pilpres 2024 memang menjadi salah satu perdebatan yang menarik di Indonesia. Secara spesifik, poin perbincangannya membawa-bawa nama...

Inilah Proyek Penyebab Perang Israel-Palestina

Perang berkelanjutan antara Israel dan Palestina diduga disebabkan oleh kepentingan ekonomi di balik suatu proyek yang bernama Terusan Ben Gurion. Mengapa bisa demikian?

“Manipulasi Impresi” Anies-Imin Berhasil? 

Komposisi Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tampak cukup moderat dan mewakili semua kalangan serta latar belakang. Namun, postur tim pemenangan yang begitu besar agaknya akan...

Ganjar Kena Karma Kritik Jokowi?

Dalam survei terbaru Indonesia Political Opinion, elektabilitas Ganjar-Mahfud justru menempati posisi ketiga. Apakah itu karma Ganjar karena mengkritik Jokowi? PinterPolitik.com Pada awalnya Ganjar Pranowo digadang-gadang sebagai...

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...