HomeCelotehRisma Diserang, Nasdem Siap Caplok?

Risma Diserang, Nasdem Siap Caplok?

“Sampah di Jakarta 7.500 ton per hari, yang dikelola tahun 2022 hanya 2.200 ton. Permasalahannya yang 5.000 kemana? Katanya Bantar Gebang sampai 2021. Kan itu masalah. Makanya harus diambil tindakan cepat”. – Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya


PinterPolitik.com

Beberapa tahun terakhir ini, pemimpin-pemimpin di tingkat lokal yang bertangan dingin memang semakin banyak. Namun, dari semua yang mengabdi setulus hati untuk rakyat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mungkin menjadi satu dari sedikit yang benar-benar bekerja sepenuh jiwa untuk rakyat.

Bagaimana tidak, dalam keadaan sakit sekalipun, perempuan berumur 57 tahun ini masih berupaya untuk bekerja dan melaksanakan kewajibannya sebagai pemimpin Kota Surabaya.

Namun, namanya politik, pasti selalu saja ada yang menyerempet-nyerempet ke Bu Risma. Jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu misalnya, nama perempuan kelahiran Kediri itu juga sempat muncul di awal-awal penjajakan calon-calon yang akan diusung untuk bertarung di kontestasi elektoral ibukota.

Kini, nama Risma pun muncul lagi, sekalipun Pilkada DKI Jakarta baru akan berlangsung pada tahun 2022 mendatang. Yang membuat konteks ini menarik adalah sosok Risma seolah-olah dibenturkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini menjabat.

Gimana nggak dibenturkan, soalnya Anies lagi disorot banget soal kinerjanya dalam mengatasi berbagai persoalan ibukota. Tiap hari di hampir semua media nasional, nama Anies selalu bertengger di halaman depan atau di tajuk-tajuk utama.

Masalah penanganan sampah, polusi, kemacetan, trotoar, hingga tetek bengek urusan reklamasi dan kunjungan kerja Anies ke luar negeri, semuanya seolah jadi kayak peluru kendali yang mengarah pada mantan Mendikbud itu.

Hal inilah yang membuat Partai Nasdem mulai “ngecek ombak” dengan melemparkan wacana pencalonan Risma untuk Pilkada 2022.

Hadeh. Nasdem ini sebenarnya lagi kenapa sih? Kok belakangan kayak ABG yang nebar-nebar pesona dan caper gitu sama semua orang. Emang lagi kurang kasih sayang ya? Uppps. Lagi jadi anak tiri di koalisi ya? Hayooo. Hehehe.

Risma sebelumnya emang sempat ngomentarin tata kelola sampah di Jakarta yang menurutnya “medeni” alias menakutkan. Pasalnya, jika Bantar Gebang ditutup pada tahun 2021, maka Jakarta akan mengalami penumpukan sampah dalam jumlah yang sangat besar.

Karena komentarnya itu, Bu Risma “diserang” sama Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta bidang pesisir, Marco Kusumawijaya. Soalnya, dalam komentar di akun Twitternya, Marco nyinggung anaknya Risma.

Dalam beberapa pemberitaan, anak pertama Risma memang disebut-sebut terkait proyek jalan yang amblas di Surabaya. Nah, gara-gara kata-kata Marco yang nyinggung soal itu, ia dituduh menyerang Bu Risma secara personal.

Wah, kok jadi makin parah ya. Padahal masyarakat tuh butuhnya solusi, bukan saling serang kayak gini. Terus di tengah wacana dan pemberitaan yang muncul, eh partai-partai politik malah saling sikut. Soalnya PDIP minta Nasdem jangan “caplok” Risma untuk Pilkada DKI Jakarta 2022.

Jadi bingung nih sama Nasdem. Anies dicaplok, Jokowi juga dicaplok – diklaim sebagai anggota partai Nasdem – dan kini Risma juga mau dicaplok.

Hati-hati loh, nanti kursi Jaksa Agung dicaplok balik dan Nasdem nggak bisa lagi menikmati kekuatan politiknya. Uppps. (S13)

► Ingin video menarik lainnya? Klik di: http://bit.ly/PinterPolitik

Baca juga :  Dicecar Tak Gentar 4 Menteri Jokowi di MK
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.