HomeCelotehPolisi Juga Manusia

Polisi Juga Manusia

Di tengah peringatan Hari Kesehatan Mental sedunia, seorang polisi di Banyuasin ditemukan tewas karena menembak kepalanya dengan pistol.


PinterPolitik.com

 

[dropcap size=big]P[/dropcap]olisi kerap diidentikan sebagai figur maskulin yang kuat dan harus selalu sigap, baik secara mental maupun fisik. Tak jarang, beban tersebut berubah menjadi tekanan hidup dan mengganggu kesehatan mental. Puncaknya, pemberitaan mengenai polisi bunuh diri kerap terjadi.

Gangguan kesehatan mental yang berujung pada bunuh diri tentu saja tak hanya terjadi pada anggota kepolisian. Masyarakat sipil, baik laki-laki atau perempuan dan berasal dari berbagai latar belakang ras, ekonomi, sosial, dan politik, juga berhadapan dengan masalah kesehatan mental.

Kematian vokalis Linkin Park, Chester Bennington, beberapa waktu lalu karena depresi, tragedi yang menimpa Bripda Azan Fikri, serta seorang lelaki asal Indonesia berinisial PI yang merekam langsung aksi bunuh dirinya di Facebook beberapa waktu lalu, adalah contoh bagaimana gangguan kesehatan mental yang berujung bunuh diri bisa menyerang siapa pun.

Baca Juga: Beradu Pandang, Wartawan Diseret Polisi

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan bahwa angka bunuh diri di Indonesia adalah sebesar 2,9 kasus dari 100.000 populasi pada tahun 2015. Secara umum, angka tersebut masih lebih rendah dari Thailand (16 kasus dari 100.000 populasi).

Di Indonesia sendiri, banyak sekali kasus bunuh diri tidak dilaporkan karena masih banyak yang berpikir bahwa bunuh diri adalah hal yang sangat tabu untuk dibicarakan di masyarakat dan keluarga. Padahal hal ini turut menghambat para ahli seperti, psikolog, psikiater, dan peneliti mengumpulkan data dan mencari solusi untuk masalah ini. Banyak yang tidak berpikir tingkat depresi dan stress yang parah dapat berujung pada kegilaan, gangguan jiwa, dan bunuh diri.

Gangguan kesehatan mental adalah hal penting yang harus disadari semua orang. Saatnya sama-sama sadar dan lebih terbuka terhadap kesehatan mental dan juga pemikiran bunuh diri. Saatnya menunjukan kepedulian untuk orang yang menunjukkan gejala bunuh diri ,dan tawarkan harapan dengan menunjukan dirinya penting serta bersedia mendengarkan masalahnya.

Jika kamu membutuhkan bantuan atau informasi terkait dengan pencegahan bunuh diri, silakan kirimkan email ke [email protected] atau ikut bergabung di fanpage In To The Light. (A27)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Jangan Remehkan Golput

Golput menjadi momok, padahal mampu melahirkan harapan politik baru. PinterPolitik.com Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 tunai sudah. Kini giliran analisis hingga euforia yang tersisa dan...

Laki-Laki Takut Kuota Gender?

Berbeda dengan anggota DPR perempuan, anggota DPR laki-laki ternyata lebih skeptis terhadap kebijakan kuota gender 30% untuk perempuan. PinterPolitik.com Ella S. Prihatini menemukan sebuah fakta menarik...

Menjadi Pragmatis Bersama Prabowo

Mendorong rakyat menerima sogokan politik di masa Pilkada? Prabowo ajak rakyat menyeleweng? PinterPolitik.com Dalam pidato berdurasi 12 menit lebih beberapa menit, Prabowo sukses memancing berbagai respon....