HomeTerkiniPansel Penasihat KPK Mulai Bekerja

Pansel Penasihat KPK Mulai Bekerja

Imam Prasodjo dipilih menjadi Ketua Pansel pada pertemuan, Senin. Kepada wartawan, Imam menyebutkan proses penjaringan akan dilakukan minggu depan. Dia berharap penasihat KPK terpilih kelak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan menjaring masukan dari masyarakat dengan baik pula.


pinterpolitik.com – Selasa, 31 Januari 2017.

JAKARTA – Panitia Seleksi (Pansel) calon penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi memulai rapat perdana di gedung KPK Jakarta, Senin (30/1/2017). Pansel ini terdiri atas lima tokoh yang dipilih oleh KPK.

Kelima tokoh itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, sosiolog Imam Prasodjo, praktisi bisnis Rhenald Kasali, ahli hukum tata negara Saldi Isra, dan mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Mereka akan menyaring calon-calon penasihat KPK. Posisi penasihat KPK sudah satu tahun kosong.

Juru bicara KPK Febri Diansyah, Senin (30/1), mengatakan, pihaknya meminta bantuan beberapa ahli dan pakar untuk melakukan proses seleksi penasihat KPK.

Febri mengatakan, para anggota Pansel bertemu di gedung KPK, Senin. Melalui Pansel ini KPK berharap nantinya bisa mendapatkan penasihat terbaik untuk memperkuat kelembagaan KPK.

Imam Prasodjo dipilih menjadi Ketua Pansel pada pertemuan, Senin. Kepada wartawan, Imam menyebutkan proses penjaringan akan dilakukan minggu depan. Dia berharap penasihat KPK terpilih kelak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan menjaring masukan dari masyarakat dengan baik pula.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengharapkan penasihat KPK kelak bisa menjadi rekan untuk menunjang kinerja KPK. Ia juga menginginkan penasihat KPK nantinya lebih hebat ketimbang lima pimpinan KPK saat ini.

Dikemukakan, penasihat akan menjadi sparring (partner) pimpinan KPK untuk pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi. Penasihat harus lebih hebat dari kami berlima dalam segala hal, misalnya, kemampuan memelihara jaringan, inovasi, daya tahan, kemampuan komunikasi ke dalam dan ke luar KPK, kata Saut, Selasa (31/1) pagi.

Baca juga :  Modus Cuci Uang via Artis?

Ia mengatakan, penasihat KPK harus dapat berperan seperti pelatih yang paham tentang strategi dalam menghadapi pemberantasan tindak pidana korupsi. Terkait dengan itu, Saut tidak membatasi penasihat KPK harus tokoh yang lebih tua dari pimpinan KPK saat ini.

Ia juga berharap penasihat KPK bisa menjadi rekan pimpinan dan pegawai KPK berdiskusi mengenai manajemen, hukum pidana, hukum perdata, dan hukum tata negara. (Kps/dtk/E19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...