HomeCelotehMahfud vs Amien, Ronde Pembuka

Mahfud vs Amien, Ronde Pembuka

Kalau kata The Rain dan Endank Soekamti: “Terima kasih kalian, barisan para mantan”. Mantan Ketua MK dan mantan Ketua MPR, cukup sudahlah kiprah kalian. Biarkan panggung politik ini untuk yang muda, tampan dan cantik. Bosan nonton FTV yang artis-artisnya sekarang lebih banyak kena kasus prostitusi dan narkoba. Uppss.


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]unia politik itu dunianya orang-orang tua. Itulah gambaran yang umumnya muncul di banyak anak muda, khususnya kelompok milenial.

Lha politisi-politisinya rata-rata di atas kepala 5 alias 50-an tahun semua, terus elite-elite utamanya di atas 60-an tahun. Kita yang 17-an kudu piye?

Karena kondisi ini, mungkin tepat mengutip lagunya Anggun C. Sasmi yang judulnya “Tua Tua Keladi”. Soalnya para politisi itu kalau makin tua emang makin menjadi. Dalam hal kebijaksanaan dan kemampuan memecahkan masalah loh ya, bukan yang lain. Hadeh.

Nah, hal itulah yang mungkin kini tengah ditampilkan oleh Amien Rais dan Mahfud MD. Sebelumnya kan publik diramaikan dengan kata-katanya Mbah Amien yang bilang bahwa akan ada people power jika kecurangan Pemilu terjadi.

People power ini bukan jadi Power Rangers loh ya. Itu beda acara TV. Eh. Hehehe.

Akibat kata-kata Mbah Amien, orang-orang jadi pada ketakutan semua. Lha people power kan identik dengan gerakan massa yang besar dan bisa berpotensi mengarah pada revolusi. Selain itu, ini juga membuat institusi negara kayak KPU, Bawaslu, hingga Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi tidak dipercaya lagi.

Pak Mahfud kan pernah ngomong di Indonesia Lawyers Club kalau doi tahu semua dosa-dosa para politisi. Ugghhh, ngeri cuy. Click To Tweet

Artinya, bisa beneran kacau nanti kalau yang dibilang Mbah Amien terjadi.

Baca juga :  Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Karena itulah Mahfud MD kemudian tampil dan menyebut dirinya siap pasang badan menghadapi people power-nya Amien. Ahli hukum yang punya afiliasi politik dengan trah Gus Dur ini juga bilang bahwa KPU tak perlu takut dengan ancaman tersebut.

Wah, emang Pak Mahfud bisa jadi Ultraman untuk ngadepin Power Rangers people power-nya Amien Rais? Emang tahu Pak Amien ngomong gitu untuk kepentingan siapa? Upss.

Percaya sih kalau Pak Mahfud itu punya kredibilitas dan bisa tahu segalanya. Tuh, si Rommy Ketum PPP aja bisa jadi kayak gitu kena OTT KPK.

Makanya, Mbah Amien nih yang kudu hati-hati. Jangan sampai bernasib sama. Soalnya Pak Mahfud kan pernah ngomong di Indonesia Lawyers Club kalau doi tahu semua dosa-dosa para politisi. Ugghhh, ngeri cuy.

Aksi Pak Mahfud yang siap pasang badan ini emang jadi ronde pembuka jelang hari pemungutan suara nih. Gimana pun juga, walau gagal jadi cawapresnya Jokowi, Pak Mahfud kan tetap lebih dekat sama presiden.

Yang jelas, pertarungan yang sehat dan jujur memang harus ditampilkan dalam Pemilu ini. Kalau kalah mah tinggal kalah aja kali. Kalau ada indikasi kecurangan, ada lembaga yang bisa nanganin.

Yang penting tetap jaga persaudaraan. Masa karena Pilpres sehari, rusak hubungan kekerabatan dan persaudaraan sebangsa dan setanah air? Mending mah rap battle aja kayak Andovi dan Jovial da Lopez. Positif cuy. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?