BerandaCelotehMahfud MD Tetiba ‘Koplak’

Mahfud MD Tetiba ‘Koplak’

“Saya sangat setuju (Pemilihan Kepala Daerah kembali melalui DPRD). (Saya Tahu karena) Saya mantan Hakim MK. (Kalau Pemilihan Langsung) banyak sekali mudaratnya.” ~ Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]gan-agan sekalian udah pada tau kan, mengenai niatan Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menggaungkan wacana untuk mengkaji ulang sistem Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dan mengembalikan sistem Pilkada melalui DPRD? Bakalan ngeri-ngeri sedap nih kalau bener terwujud. Bisa pucing pala barbie ni eike!

Niatan ini ternyata di dukung loh sama Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. Waduh-waduh, masa orang sekaliber Prof. Mahfud mendukung niatan pemerintah yang kayak gini sih. Bukankah ini artinya Indonesia akan kembali ke zaman old, sebelum era reformasi, di mana memang Kepala Daerah sedari awal dipilih melalui DPRD.

Dalam pandangan Mahfud, banyak loh nilai kerugian dari Pilkada Langsung, diantaranya korupsi anggaran daerah, penyuapan penyelenggara pemilu, pemalsuan dokumen, mobilisasi massa, hingga pemecatan aparatur sipil yang tidak sejalan dengan kepala daerah terpilih hasil pemilu langsung. Mmm, cukup masuk akal juga sih.

Jiah, kalau emang sistem demokrasi politik kita kembali lagi ke belakang, itu artinya kemunduran. Toh Pilkada itu lahir sebagai antitesis dari sistem otoritarian pada penyelengaraan Kepala Daerah yang dahulu dipilih melalui DPRD. Gak cuma Prof Mahfud ini mah yang gaje, Pemerintah dan DPR-nya juga sama. Hadeuh. Apa coba motif mereka ini.

Berdasarkan kitab tata Tatang Sutarman yang sering dibaca komedian Entis Sutisna atau yang akrab di sapa Sule, bisa diterawang kalau niatan mengembalikan Pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD akan menguntungkan sejumlah pihak. Mereka adalah partai yang memiliki dominasi kemenangan pada Pilkada sebelumnya. Lha kok bisa gitu ya?

Baca juga :  Mahfud: DPR Keras Tapi Minta Proyek! 

Itu karena partai-partai ini punya modal terlebih dahulu jika suatu saat keputusan ini sudah di-‘Ketok Palu’. Sehingga Kepala daerah yang nanti diangkat, sudah pasti dipengaruhi besarnya jumlah anggota Partai di dalam keanggotaan DPRD. Ini mah namanya dari mereka untuk mereka, bukannya dari rakyat untuk rakyat. Kician deh loh dikacangin. (K16)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Sila Pertama Pancasila, Riwayatmu Kini

“Masyarakat keadilan sosial bukan saja meminta distribusi yang adil, tetapi juga adanya produksi yang secukupnya.” ~ Bung Karno PinterPolitik.com Weleh-weleh. Sila-sila Pancasila semakin hari semakin jauh...

Menguak Megawati dan Ancaman Golput

Kemarahan Megawati Soekarnoputri terhadap para pemilih golput menunjukkan adanya female leadership paradox. Idealnya, dalam hal kepemimpinan, perempuan dapat menjadi “penenang” di balik panasnya suhu...

Ahok Betah Di Penjara?

“Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini.” ~ Ali bin...

Korupsi: Salah Aktor Atau Parpol?

Korupsi itu bisa terjadi karena kuatnya relasi antara politisi dan pebisnis untuk ‘berbagi’ sumberdaya negara –John Girling PinterPolitik.com Untuk kesekian kalinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kembali...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...