HomeCelotehKetika Jusuf Kalla Lengser

Ketika Jusuf Kalla Lengser

“Cucuku, cepat gosok gigimu, dandan yang paten. Sebentar lagi datang seorang kepala jawatan, bakal meminangmu jadi bininya”. – Ritta Rubby Hartland, Celoteh Kakek dan Cucu


PinterPolitik.com

Video terbaru yang diunggah Presiden Jokowi di akun media sosialnya sukses menarik perhatian publik. Dalam video itu, Jokowi tampak mengobrol bersama Wapres Jusuf Kalla (JK) terkait aktivitas yang dilakukan selama libur Lebaran.

Sebenarnya sih biasa aja videonya. Jokowi misalnya, nanya Pak JK terkait makanan apa yang disukainya saat lebaran. Terus Pak JK jawabnya ketupat, opor dan sate.

Lalu, Jokowi nanya lagi soal cucunya Pak JK. Nah, di sini segala sesuatunya mulai menjadi menarik.

Soalnya, Jokowi kan beberapa waktu terakhir sering banget tampil bersama sang cucu, Jan Ethes. Bahkan saat libur Lebaran di Yogyakarta, pada salah satu kesempatan Jokowi nyuruh Jan Ethes yang memberikan keterangan pers ke wartawan.

Wih, syukurnya wartawannya nggak nanya yang serius-serius, misalnya: “Kapan kakek anda akan bertemu dengan Pak Prabowo Subianto?” Atau: “Benarkah Pak Sandiaga Uno akan jadi menteri kakek anda?”

Kan si Ethes bisa bingung ditanyain gitu. Hahaha. Doi paling jawabnya: “Pengusaha!” Eh, itu pertanyaan tentang pekerjaan ayahnya yang ditanyain Kaesang ya. Hehe.

Kembali ke tentang Pak JK, ternyata beliau punya 15 orang cucu dari 5 orang anaknya. Pak JK juga sama kayak Jokowi, punya hubungan yang dekat dengan cucunya. Pernah ada tuh video doi joget-joget Tik Tok dengan sang cucu.

Nah, yang agak aneh dari video Jokowi sama Pak JK adalah bahwa sang presiden selaku pewawancara terlihat agak-agak membaca catatan di meja pas nanya.

Aduh Pak, masa nanyain makanan kesukaan Pak JK dan soal cucu-cucunya sampai harus pakai contekan sih? Kan terkesan jadi artifisial gitu keakrabannya dengan Pak Wapres. Hayoo, bener-bener akrab, atau akrab di depan kamera doang Pak? Upppss.

Hmm, iya sih, pakai catatan juga sebenernya baik. Kan daripada improvisasi, terus salah ngomong, bisa bahaya. Kayak yang kemarin-kemarin itu loh. Upppss.

Kalau diperhatikan sih, Jokowi dan Pak JK ini emang termasuk politisi bertipe family man alias tipe yang sangat mengedepankan keluarga. Tapi, jangan salah, sering kali kedekatan dengan keluarga juga punya maksud politik di belakangnya loh.

Lewis L. Gould dari University of Texas at Austin pernah nulis bahwa Presiden AS, Theodore Roosevelt merupakan orang pertama yang menggunakan keluarga secara sadar untuk meningkatkan daya tarik personalnya. Boleh jadi, sejak saat itu, gambaran sebagai family man menjadi sangat penting bagi seorang politisi.

Hal lain yang menarik dari Pak JK tentu saja adalah nasibnya jika selesai periode kekuasaannya. Publik kan tahu doi adalah salah satu elite kuat yang juga punya kepentingan di pemerintahan. Tahulah proyek-proyek perusahaan keluarganya. Uppss.

Nah, kalau doi pensiun, masih bisa nggak sih mempengaruhi kebijakan Jokowi di periode kedua?

Jawabannya tentu saja bisa. Tapi mungkin komunikasinya nggak langsung ya. Tapi via cucu. Hehehe. (S13)

Baca juga :  Meraba Politik Luar Negeri Prabowo Subianto 
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.