BerandaCelotehJatah Menhan Untuk Prabowo?

Jatah Menhan Untuk Prabowo?

“Saya kira realistis saja dua atau tiga kursi itu hebat. Dapat dua kursi kabinet, mungkin Wantimpres satu”. – Ray Rangkuti, Penggagas Masyarakat Madani untuk Oposisi Indonesia


PinterPolitik.com

Simpang siur jabatan yang akan diberikan pada Prabowo Subianto jika pada akhirnya mantan Danjen Kopassus itu dan Partai Gerindra yang ia pimpin bergabung ke koalisi Jokowi, masih menjadi perdebatan utama di banyak media.

Bukan apa-apa sih, tapi kalau mau gabung koalisi Jokowi kan nggak enak sama partai-partai yang sudah sedari awal bergabung kayak Golkar, PKB, Nasdem hingga PSI. Apalagi PKB itu sudah minta jatah menteri yang segudang banyaknya, kayak pemerintahan Jokowi mau diisi sama orang PKB semua. Upppsss. Hehehe.

Nah, kabar yang beredar memang menyebut wacana rekonsiliasi sebagai ujung dari cohabitation – pemerintahan bersama Jokowi-Prabowo – yang terus digadang-gadang mulai menemukan titik terang.

Majalah Tempo menyebut bahwa syarat untuk rekonsiliasi yang diajukan oleh kubu Prabowo mencakup pimpinan lembaga tinggi negara, menteri di kabinet dan anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres).

Bahkan, ada istilah “212” dalam tawaran tersebut, yang merupakan kepanjangan dari 2 posisi menteri, 1 pimpinan MPR dan 2 anggota Wantimpres.

Sementara beberapa pengamat menyebutkan bahwa posisi yang kemungkinan besar cocok dan akan ditawarkan kepada Prabowo adalah kursi Menteri Pertahanan dan Panglima TNI.

Wah, ngeri juga ya tawarannya. Soalnya, posisi Menhan sama Panglima TNI itu nggak main-main loh. Apalagi, Pak Jokowi mendapatkan kekuatan politiknya karena menempatkan orang-orang kepercayaannya di dua posisi tersebut.

Bahkan menurut Profesor Vedi Hadiz dari Australian National University (ANU), di awal kekuasaanya, Jokowi menggunakan kedekatannya dengan TNI – khususnya Angkatan Darat – untuk memperkuat posisi politiknya di hadapan patron-patron di tingkat nasional.

Artinya, memberikan posisi Menhan dan Panglima TNI ke Prabowo adalah pertaruhan yang sangat besar. Apalagi, dua jabatan tersebut berhubungan dengan institusi militer yang punya kekuasaan terhadap senjata.

Konteks ini membenarkan apa yang disebut oleh Mao Zedong: “Power comes out the barrel of a gun”. Buat yang nggak paham artinya, Google Translate tersedia secara gratis. Hehehe.

Intinya, kekuasaan itu memang keluar dari kendali atas senjata.

Jika dua posisi tersebut diberikan pada Prabowo, bukan tidak mungkin justru kekuasaan Jokowi akan sangat mudah diganggu gugat.

Hmm, pada akhirnya sih mending Prabowo tetap oposisi aja. Kasihan Fahri Hamzah dan Fadli Zon kalau suatu saat harus muji-muji Jokowi. Kan politik Indonesia jadi nggak ramai. (S13)

Baca juga :  Hukum Mati Pengkhianat TNI?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Kilas Kiprah dan Ambisi JK

Di usianya yang saat ini menginjak 75 tahun sepertinya semua hal sudah dicapai oleh JK – begitu kalau kita menggunakan cara berpikir orang pada...

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...