HomeCelotehHRS-Pancasilais Laris di Pilpres?

HRS-Pancasilais Laris di Pilpres?

Sejarah adalah suatu perjanjian di antara orang yang sudah meninggal, mereka yang masih hidup, dan mereka yang belum dilahirkan.


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]erubahan merupakan tuntutan kemajuan sebuah bangsa. Jika tak menuntut perubahan, itu sama halnya puas pada kondisi yang ada, alias jumud atau stagnan.

Setiap orang yang berpikir idealis selalu dituntut pada anti-kemapanan. Pengertiannya adalah bergerak terus dan berubah terus ke arah yang ideal, dan keadilan adalah idealisme sebuah tatanan masyarakat.

Jadi benarkah slogan #2019gantipresiden merupakan tuntutan untuk sebuah perubahan yang juga sekaligus bentuk kritik masyarakat atas kondisi yang ada?

Yakinkah kalian, ganti presiden adalah puncak perubahan pemimpin dan juga ganti sistem lama dan kebijakan lama menjadi jauh lebih baik?

Tak dapat dipungkiri, Presiden Jokowi juga berusaha mengubah arah kebijakan politiknya. Terpilihnya Ma’ruf Amin sebagai cawapres juga dapat dikatakan sebagai bukti  bahwa kekuatan umat tak dapat diabaikan. Yakinkah kalian keputusan ini bukan sebagai wujud oportunis Jokowi?

Sepakat, memang kekuatan umat tidak dapat diabaikan, tapi ke mana saja umat selama 73 tahun bangsa ini merdeka? Negara bukan semakin maju malah semakin terpuruk. Bukankah presiden kita saat ini juga bagian dari umat? Atau seperti apa? Adakah pemimpin umat yang bisa tegas mengatakan seperti apa yang dikatakan Bung Karno:

“Inggris kita linggis, Amerika kita setrika!” Mungkin untuk era ini, redaksionalnya bisa ditambahkan jadi seperti ini: “Inggris kita linggis, Amerika kita setrika, Tiongkok jadi kodok!” Hehehehe. Eh, kecebong dulu ya? Wkwkwk.

Kalau menurut Alireza Alatas dalam tulisannya, semua perubahan ke arah positif ini dapat dikatakan sebagai konsekuensi perjuangan umat lewat aksi 411 dan 212.

Habib Rizieq Shihab (HRS) saat itu memimpin sidang salat Jumat  212 yang menjadi sejarah baru bagi bangsa ini untuk melangkah ke arah implementasi ideologi Pancasila.

Pada intinya gengs, Alireza Alatas berharap HRS dan Ijtima Ulama akan tetap konsisten pada umat dan kokohkan gerakan #2019gantipresiden karena perjuangan itu akan bermuara di kantong suaranya Prabowo-Sandiaga. Kenapa? Ya namanya juga gerakan ganti presiden Tong, Tong. Wkwkwkw.

Di luar itu semua gengs, mungkinkah kekuatan HRS, Prabowo dan gerakan #2019gantipresiden akan berhasil menggulingkan rezim Jokowi di Pilpres 2019? Yakinkah kalian Pancasila yang dimaksud bukan sekedar sebagai embel-embel? Harapan terwujudnya Pancasila memang kita nanti, tapi jangan sampai mereka yang sebut Pancasilais malah ingkar lagi! (G35)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...