HomeTerkiniDemi Menebus Kesalahan Anggota, Kapolres Siap Bertanggung Jawab

Demi Menebus Kesalahan Anggota, Kapolres Siap Bertanggung Jawab

“Tidak ada anak buah yang salah, yang salah adalah pimpinan,” ujar AKBP Victor D. Mackbon


pinterpolitik.comRabu, 11 Januari 2017

JAKARTA – Mengayomi dan melindungi masyarakat, itu sudah menjadi tugas wajib dari seorang polisi. Tapi bagi dua oknum anggota Polres Mimika Timur ini sepertinya slogan tersebut hanya sekedar kata-kata yang dirangkai dalam sebuah poster dan tergantung dilorong kantor polisi.

Dua oknum anggota kepolisian dari Polsek Mimika Timur ini didapati sedang menganiaya Zakarias Waer (36) hingga luka parah, diketahui dari keterangan saksi mata bahwa kedua polisi tersebut sedang mabuk minuman keras dan masih menggunakan seragam dinasnya.

Akibat penganiayaan itu korban kritis, lantaran salah satu organ tubuhnya pecah. “Limpanya pecah. Kedua (oknum) polisi itu pukul kakak saya sampai dia tidak sadarkan diri karena limpanya robek. Padahal dia (korban) tidak buat masalah atau ucapkan kata yang salah,” ujar Paulus, kerabat korban.

Setelah kejadian itu keluarga korban melapor ke Mapolsek Mimika Timur. Tapi karena kondisi korban yang belum sadarkan diri, hingga dilarikan ke RSUD Mimika guna mendapatkan perawatan medis. Zakarias Waer meninggal dunia pada Sabtu (7/1) di Rumah Sakit Daerah Mimika setelah dirawat beb
erapa hari.

Akibat tindakan dua oknum polisi tersebut, Kapolres Mimika AKBP Victor D. Mackbon siap bertanggung jawab atas kesalahan anggotanya kepada masyarakat. Victor rela menjadi orang tua angkatnya Marsya Waer, anak dari Zakarias Waer.

“Marsya Waer yang masih berumur 4 tahun ditinggal mati oleh ayahnya akibat dianiaya anggota saya. Maka menjadi tanggung jawab saya untuk membiayai pendidikannya sampai anak tersebut menikah,” kata Victor.

Apa yang dilakukannya tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sebagai pimpinan. “Tidak ada anak buah yang salah, yang salah adalah pimpinan,” ujar Victor.(dtk/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Mungkinkah Jokowi-Megawati CLBK?

PDIP dirumorkan akan segera bergabung dengan koalisi Prabowo. Mungkinkah ini bentuk CLBK antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri?

KADIN dan Kemenangan Tertunda Anin?

Terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggantikan Arsjad Rasjid meninggalkan ruang tafsir atas adanya intervensi serta deal politik tertentu. Namun, benarkah demikian? Dan mengapa intrik ini bisa terjadi?

Ini Aktor di Balik “Fufufafa” Gibran?

Media sosial dibuat ramai oleh posting-an lama akun bernama Fufufafa. Sejumlah posts bahkan menjelekkan Prabowo Subianto dan keluarganya.

Digerogoti Kasus, Jokowi Seperti Pompey?

Mendekati akhir jabatannya, sejumlah masalah mulai menggerogoti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apakah ini artinya dukungan elite kepadanya mulai melemah?

Titip Salam dari Mega ke Prabowo: Menuju Koalisi?

Seiring dengan “audisi” menteri yang dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk kementerian di pemerintahannya, muncul narasi bahwa komunikasi tengah terjalin antara ketum Gerindra itu dengan Megawati Soekarnoputri.

Menuju Dual Power Jokowi vs Prabowo

Relasi Jokowi dan Prabowo diprediksi akan menjadi warna utama politik dalam beberapa bulan ke depan, setidaknya di sisa masa jabatan periode ini.

Jokowi Dukung Pramono?

Impresi ketertinggalan narasi dan start Ridwan Kamil-Suswono meski didukung oleh koalisi raksasa KIM Plus menimbulkan tanya tersendiri. Salah satu yang menarik adalah interpretasi bahwa di balik tarik menarik kepentingan yang eksis, Pramono Anung boleh jadi berperan sebagai “Nokia”-nya Jokowi dan PDIP.

Trump atau Kamala, Siapa Teman Prabowo?

Antara Donald Trump dan Kamala Harris, siapa lebih untungkan Prabowo dalam menentukan arah kebijakan luar negeri Indonesia di masa depan?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...