HomeCelotehCak Imin Jadi “Cheerleader”?

Cak Imin Jadi “Cheerleader”?

“Selain bermain game, bernyanyi dan menari adalah kegiatan yang dapat menghibur hati. Mungkin mereka harus banyak bernyanyi dan menari.” 


PinterPolitik.com

[dropcap]C[/dropcap]ak Imin mungkin pusing dengan tagihan pembayaran utang pemasangan iklan di billboard dan media nasional. Akhirnya membuat ia melakukan ancaman terhadap Jokowi.

Menurutnya, Jokowi pasti akan sulit menang kalau tidak memilih JOIN (Jokowi-Imin).

Ahaha asli nih maksa amat ya boss Imin. Ancaman yang disampaikan Cak Imin sempat direspon dengan santai oleh kubu koalisi Jokowi. Mungkin respon tersebut tidak memuaskan Cak Imin, sehingga akhirnya membuat ia lelah. Pada akhirnya, ia lebih memilih bergabung bersama koalisi, meski tidak menjadi cawapres Jokowi.

Duh setengah-setengah nih Cak Imin. Kalau saya mah sikat aja sekalian, gak pake tanggung-tanggung hehehe. Atau mungkin Cak Imin gak mau ambil resiko kali ya? Mending gabung koalisi, kalau menang kan lumayan bisa jadi menteri dan bayar utang baliho hehehe. Ampun pak hehehe.

Jadi gimana nih menurut kalian? Kalau menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari sih bergabungnya PKB ke kubu Jokowi tak lepas dari banyaknya kekalahan yang dialami PKB dalam Pilkada 2018 kemarin.

Waduh ini hinaan, pujian atau ejekan? Bahaya bossque, ternyata ini fakta loh.

Gimana sih Cak Imin, partai K.O kok maksa mau jadi cawapres? Uppss bercanda ya pak.

Kekalahan yang diterima PKB di Pilkada 2018 kemarin membuat mereka mau tidak mau harus mendukung Jokowi di 2019.

PKB mengalami kekalahan di beberapa daerah yang berpopulasi gemuk, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sekali pun berhasil menang di Jawa Barat dan Sumatera Utara, PKB tidak memiliki porsi yang signifikan dalam koalisi.

Baca juga :  MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Menurut Muhammad Qodari, hal itu membuat kalkulasi politiknya menjadi beda. Bayangkan, seandainya Gus Ipul di Jatim dan Ida Fauziyah di Jateng menang, pede banget tuh Cak Imin. Nah, sekarang oke, dia menang di Jabar. Tetapi Ridwan Kamil kan wakilnya bukan PKB, tapi PPP.

Qodari juga mengatakan seandainya jagoan yang diusung PKB di Pilkada menang saat itu tentu akan memberi posisi tawar yang lebih tinggi.

Kemenangan dalam Pilkada 2018 akan meningkatkan kepercayaan diri Cak Imin dan mampu bersikap lebih leluasa, termasuk tak bergabung ke kubu Jokowi.

Kasihan Cak Imin, mau jadi play maker malah jadi supporter. Hmmm, belum lagi malu karena baliho dan utang yang mengincar.

Ini ada ungkapan yang cucok dari Abraham Lincoln  untuk Cak Imin : ”Hampir semua orang dapat menanggung kemalangan, tapi jika Anda ingin menguji watak manusia, coba beri dia kekuasaan.” (G35)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...