socioloop.co
Kuliner Korea Utara sering terlupakan dalam diskusi global tentang masakan Asia. Dibalik tirai ketertutupannya, negeri ini menyimpan kekayaan kuliner yang unik dan beragam.
Makanan di Korea Utara mencerminkan tradisi, sejarah, dan bahan baku lokal yang khas, menciptakan pengalaman rasa yang berbeda dari tetangganya di Selatan.
Salah satu keunikan dari masakan Korea Utara adalah penggunaan bahan-bahan yang tahan terhadap iklim yang keras.
Sayuran akar seperti lobak dan ginseng, serta bahan-bahan seperti jagung dan kacang-kacangan, sering digunakan dalam masakan lokal.
Selain itu, masakan Korea Utara cenderung lebih sedikit menggunakan bumbu, sehingga rasa asli dari bahan makanannya lebih menonjol.
Naengmyeon
Meski populer di seluruh Semenanjung Korea, Naengmyeon (mi dingin) berasal dari Korea Utara. Makanan ini terbuat dari mi soba yang dihidangkan dengan kuah dingin, irisan daging sapi, dan sayuran.
Taedonggang Sungeoguk
Sup ikan khas Sungai Taedong, yang memanjang melalui Pyongyang. Sup ini mengandung ikan segar, tahu, dan sayuran, memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk menghadapi iklim dingin.
Okryu-gwan Samgyetang
Samgyetang adalah sup ayam ginseng yang menghangatkan dan bergizi. Restoran Okryu-gwan di Pyongyang terkenal dengan versi Samgyetangnya.
Taedonggang Beer
Bir lokal yang dinamai sesuai dengan Sungai Taedong, dan dianggap sebagai salah satu bir terbaik di Korea Utara.
Soju Korea Utara
Meski mirip dengan soju Korea Selatan, versi Korea Utara sering kali lebih ringan dan memiliki rasa yang lebih halus.
Meskipun kuliner Korea Utara kaya dengan hidangan-hidangan lezat, akses informasi tentang masakan negeri ini tetap terbatas karena ketertutupan negara ini.
Bagi para food traveler dan penikmat kuliner, eksplorasi lebih lanjut terhadap masakan Korea Utara bisa menjadi pengalaman yang berharga dan menggugah selera.
Kuliner Korea Utara adalah representasi dari budaya, sejarah, dan keindahan alam negara ini. Mengenal lebih dekat masakan Korea Utara tidak hanya memberikan wawasan tentang variasi dan kekayaan rasa, tetapi juga tentang keunikan dan ketahanan budaya masyarakatnya.
Dengan terus mengeksplorasi dan menghargai keberagaman kuliner dunia, kita dapat membangun jembatan pengertian dan apresiasi yang lebih dalam antar budaya dan bangsa. (A49)