HomePinPol TVJebakan Tiongkok di Balik Konflik Rempang

Jebakan Tiongkok di Balik Konflik Rempang

Konflik. Agraria. Rempang. Di balik hiruk pikuk dan dinamika seputar Pilpres 2024, tersimpan satu masalah yang aromanya mulai tercium oleh masyarakat. Ya, itu adalah permasalahan lahan investasi di Rempang. Latar belakangnya, Badan Pengusahaan Batam memiliki rencana untuk memindahkan sekitar 7.500 penduduk yang tinggal di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Tujuan dari pemindahan ini adalah untuk mendukung rencana pengembangan investasi di Pulau Rempang, yang akan mencakup pembangunan kawasan industri, jasa, dan pariwisata. Ambisi tersebut dinamakan Rempang Eco City. Proyek ini bahkan telah menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Namun, proses pengalihan tersebut mengalami penolakan keras dari masyarakat Rempang. Menurut laporan Tempo, warga di sana merasa masyarakat adat dirasa tidak dilibatkan. Kedua, mereka merasa pemerintah seharusnya melindungi lahan rakyat. Dan ketiga, secara dasarnya mereka memang menolak gagasan relokasi.Kalau kita lihat-lihat ya, memang persoalan di Rempang ini cukup memprihatinkan. Pada 7 September kemaren, penolakan tersebut meletus menjadi sebuah kerusuhan yang melukai puluhan warga, dan juga sekitar 10 siswa SMP. Dan kalau kita coba telisik akar permasalahannya, sebetulnya Tiongkok menjadi salah satu aktor utamanya. Kalau memang benar polemik di Rempang terjadi akibat bisnis dengan Tiongkok, mengapa Negeri Tirai Bambu bisa mempunyai pengaruh yang begitu powerful di Indonesia? Bahkan sampai isu HAM seperti di Rempang saja tidak mampu menghalaunya?

Baca juga :  Menguak Satu Resep Jitu Golkar Bisa Tumbangkan Kekuasaan Abadi PDIP

#Trending Article

Bahas Proyek Food Estate Prabowo | Wawancara bersama Dahnil Anzar – Part 2

https://youtu.be/6Kw_9a-Odo8 Simpang siur isu wajib militer beberapa waktu terakhir jadi salah satu topik utama yang mengisi ruang-ruang diskusi masyarakat. Namun, nyatanya ada miskonsepsi yang masif...

Deretan Pemimpin Berdarah Jawa, Mengapa Berhasil?

Dalam kondisi politik kekinian di Indonesia, banyak yang menyebutkan bahwa kepemimpinan di negara ini tidak bisa dipisahkan dari budaya Jawa. Nyatanya, konteks kepemimpinan tersebut telah...

Dari Djarum ke Indomie: Ini Alasan Indonesia Butuh Konglomerat

Tahun 1970-an menjadi salah satu babak penting dalam perjalanan Indonesia sebagai sebuah negara, pasca berakhirnya keterpurukan ekonomi.

Bahaya Kecurangan Bayangi Pilpres 2024?

Sobat Pinpol ingat ga dengan kasus E-KTP yang melibatkan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto alias Papa Setnov, kasus Setnov ini menjadi gambaran besar masalah yang ada di hulu sistem tata kelola data kependudukan di Indonesia.

Raja Salman Datang TKI Dilupakan

pinterpolitik.com - Tidak semua kalangan menilai positif kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Faktor utamanya mencuat atas dasar pelanggaran kasus Hak Asasi Manusia yang...

SEJARAH NAZI DI INDONESIA, BENARKAH ADA?

Baju Ahmad Dhani dalam video tersebut dianggap mirip dengan baju Heinrich Himmler, seorang Reichsführer atau pemimpin tertinggi dari Schutzstaffel alias organisasi paramiliter Nazi Jerman. Fenomena tersebut...

Bahas Anak Muda & Politik serta Pilkada ditengah wabah Covid19 | Wawancara bersama Emil Dardak

https://youtu.be/ocW9iSfNF3g Emil Dardak adalah potret anak bangsa yang terjun ke dunia politik di usia yang tergolong masih muda. Namun, Emil punya latar belakang pendidikan dan...

More Stories

Beras, ”Biang Keladi” Meledaknya Populasi Asia?

https://youtu.be/a8taRzGWxsw Tahun 1200-an jadi tahun yang sangat spesial bagi Tiongkok. Pada masa itu, populasi daratan yang kini jadi Rakyat Republik Tiongkok itu melewati angka 140...

PSI Gagal ke Senayan Lagi Karena Ketua Dewan Pembina?

https://youtu.be/Kteik-oOVWQ Kegagalan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI untuk lolos ke parlemen pusat mungkin jadi salah satu topik yang menarik dalam beberapa waktu terakhir. Gimana enggak,...