Kritik Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie kepada Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso terkait TKA Tiongkok dapat dikatakan sebagai bentuk gagal paham. Padahal substansi pernyataan Sutiyoso adalah warning akan potensi ancaman demografi di masa mendatang.
Gagal paham itu setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek esensial. Pertama, bias atensi, yakni Grace kemungkinan tak memperhatikan reputasi dan pengalaman Bang Yos plus esensi ancaman demografi. Kedua, probabilitas framing atau pembingkaian terkait isu SARA yang justru cenderung dieksploitasi. Ketiga, terkait kemungkinan agenda setting bagi citra dan kepentingan elektoral PSI.
