HomeNalar PolitikKeluarga Medici, The Godfather of Renaissance?

Keluarga Medici, The Godfather of Renaissance?

Banyak cerita soal keluarga Medici, bangsawan Italia yang hidup sejak abad ke-13. Selain dikenal sebagai penguasa Italia, keluarga Medici ternyata memiliki pengaruh besar pada era pencerahan Eropa atau yang dikenal sebagai Renaissance.


PinterPolitik.com

Tahun 1298, sebuah peristiwa penting terjadi di Eropa. Keluarga Bonsignoris yang menjadi pemilik bank Gran Tavola – kala itu salah satu bank terbesar di Eropa – mengalami kebangkrutan. Sebagai pemain besar kekuatan finansial di wilayah Italia hingga Prancis, kemunduran bank yang didirikan oleh Orlando Bonsignori ini menjadi awal pergeseran era di Eropa, serta menandai kemunculan keluarga bankir lain yang di kemudian hari menjadi kekuatan penting di daratan Eropa, yakni keluarga Medici. 

Keluarga Medici yang hidup sejak abad ke-13 ini memegang peranan penting dalam perjalanan peradaban dunia. Selain menjadi kunci di belakang beberapa Paus yang memimpin Gereja Katolik di era itu, keluarga Medici juga dianggap sebagai salah faktor penting di awal Renaissance atau “Abad Pencerahan”. Ini adalah periode ketika Eropa bergerak menuju modernisasi, baik secara politik, ekonomi, maupun sosio-kultural. 

Faktanya, Medici menjadi patron dari banyak pemikir, seniman, dan ilmuwan dari abad itu, mulai dari Leonardo da Vinci, Michelangelo, Botticelli, Brunelleschi, Francesco Redi, lalu di dunia science ada Galileo Galilei, dan di ilmu politik ada Niccolò Machiavelli. Nama terakhir menyebut karya-karyanya banyak terinpirasi dari tokoh-tokoh di keluarga Medici. 

Lalu, seperti apa kisah keluarga yang pernah menjadi keluarga terkaya di Eropa dan jasanya ikut mendukung penemuan piano dan berkembang masifnya seni opera ini? 

Mengenal Keluarga Medici

Keluarga Medici berasal dari daerah agrikultural Mugello di utara Florence, Italia. Dalam bahasa Italia, Medici berarti “medical doctor” atau dokter. Namun, para sejarawan masih memperdebatkan apakah ada keterkaitan profesi medis itu dengan nama keluarga Medici.  

Seperti disinggung di awal, ketika keluarga Bonsignoris bangkrut, keluarga Medici muncul menjadi pengganti melalui Medici Bank yang didirikan oleh Giovanni di Bicci de’ Medici di tahun 1397. Seiring makin masifnya bisnis tersebut, keluarga Medici kemudian menjadi penantang serius kekuasaan di Florence yang kala itu dikuasai oleh Keluarga Albizzi. 

Pengaruh Medici juga makin besar di bawah kendali putra Giovanni Bicci yang bernama Cosimo di Giovanni de’ Medici. Diceritakan bahwa sekalipun mewarisi kerajaan perbankan dari sang ayah, Cosimo punya ketertarikan yang sangat besar pada dunia seni. Hal serupa juga terjadi ketika keluarga Medici ada di bawah kontrol cucu dari Cosimo yang bernama Lorenzo de’Medici. 

Baca juga :  "Dosa" di Balik Siasat Trump Kuasai Antariksa 

Cosimo sempat dibuang dari Florence akibat aksi keluarga Albizzi, namun kembali ke kota tersebut setelah pejabat pemerintah kota kembali ke tangan sosok yang pro-Medici. Pasca kejadian itu, keluarga Medici kemudian menjadi penguasa Florence selama lebih dari 3 abad. 

Di tahun-tahun tersebut Florence berbentuk republik oligarkis dan terdapat semacam proses pemilihan kepemimpinan. Pemerintahan dijalankan oleh Signoria yang merupakan semacam dewan beranggotakan 9 orang yang dipilih dari serikat-serikat yang ada di masyarakat. 

Nah, kondisi inilah yang membuat oligark atau keluarga-keluarga bangsawan seperti Cosimo dan Lorenzo Medici secara tidak langsung menjadi pemimpin dari negara tersebut, sekalipun mereka jarang memegang jabatan publik. 

Posisi keluarga Medici yang makin kuat di Florence dan relasinya pun makin luas. Salah satunya adalah karena hubungannya yang dekat dengan kepemimpinan Paus di Roma. Beberapa sumber menyebutkan ada kerja sama antara Medici Bank dengan Paus di Roma, di mana bank tersebut menjadi tempat penyimpanan dana persembahan atau persepuluhan yang dikumpulkan oleh Gereja. 

Relasi ini memang pada akhirnya membuat Medici punya power. Ini tidak lepas dari posisi Gereja Katolik yang kala itu menjadi sentral kekuasaan di Eropa. Di kemudian hari, keluarga Medici disebut sebagai pendana pembangunan Basilika St. Peter yang kini ada di Vatikan. 

Beberapa anggota dari keluarga Medici di kemudian hari ada pula yang menjadi Paus. Di antaranya adalah Paus Leo X yang bernama asli Giovanni di Lorenzo de’ Medici, lalu ada Paus Clement VII yang bernama asli Giulio de’ Medici, kemudian ada Paus Pius IV yang bernama asli Giovanni Angelo Medici, dan ada Paus Leo XI yang bernama asli Alessandro Ottaviano de’Medici. Sementara relasi Medici yang terbangun melalui perkawinan juga menghasilkan kepemimpinan di Prancis, misalnya melalui Ratu Catherine de’Medici dan Ratu Marie de’ Medici. 

The Godfather of Renaissance 

Kembali ke Cosimo, ia nyatanya juga dekat dengan kelompok militer di Florence. Ini karena ia membayar para kepala pasukan dari kantongnya sendiri, sehingga membuat mereka loyal kepadanya. Sedangkan dukungan publik juga didapatkan karena Cosimo dan keluarganya dikenal dermawan menyumbang dan ikut terlibat dalam pembangunan sarana publik. 

Baca juga :  Mampukah Prabowo Make Indonesia Great Again? 

Seperti disinggung sebelumnya, Casimo sangat menyukai dunia seni. Ia disebut menjadi orang di balik sosok seperti pematung Donatello. Karya Donatello yang terkenal adalah patung perunggu David. Sementara Leonardo da Vinci disebut pernah tinggal bersama keluarga Medici. 

Michelangelo juga diketahui belajar dan dididik oleh keluarga Medici, tepatnya di era Lorenzo. Sementara Machiavelli menuliskan karya terakhirnya, The Prince didedikasikan untuk Lorenzo Medici. 

Sedangkan Galileo Galilei didukung oleh Cosimo II de Medici dan Ferdinando II de Medici. Beberapa sumber bahkan menyebut Galileo memberi nama kepada empat bulan dari Planet Jupiter dengan nama ke-4 anak dari keluarga Medici yang belajar padanya – sekalipun nama-nama itu tak lagi dipakai saat ini. Penemu Piano, Bartolomeo Cristofori, juga adalah orang yang direkrut oleh keluarga Medici.

Bahkan keseluruhan era Renaissance disebut sebagai gerakan budaya yang disokong oleh keluarga Medici. Tidak heran jika banyak yang menjuluki keluarga ini sebagai “The Godfather of Renaissance”. 

Adapun kemunduran dinasti Medici terjadi di abad ke-18. Ini karena keterlibatan mereka secara politik, kondisi finansial yang mulai kacau seiring makin banyaknya utang, serta perubahan politik yang terjadi di Eropa ikut mempengaruhi posisi politik keluarga ini. 

Pada akhirnya, kisah keluarga Medici memang menjadi lembar-lembar lain dari sejarah Eropa. Di sana penuh konspirasi, penuh intrik perebutan pengaruh yang melibatkan politik dan agama, namun tak kalah pula dari sisi dukungan untuk kebudayaannya. 

Satu hal yang kita bisa petik adalah, setiap kesuksesan dan pencapaian besar tidak akan lepas dari patron atau sokongan finansial dari orang-orang berada. Medici telah membuktikannya dan sampai saat ini pun hal tersebut masih terjadi. 

Mungkin dengan memahami kisah keluarga Medici membuat semakin memahami bahwa setiap sosok pasti memiliki patron di baliknya. Sebab seperti kata Leonardo da Vinci: “The noblest pleasure is the joy of understanding”.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Apapun Intriknya, Benarkah Jokowi Pemenangnya?

Spill Presiden Prabowo Subianto mengenai eksistensi upaya pemisahan dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi) menyiratkan makna tertentu. Utamanya, terkait interpretasi akan dinamika relasi dengan Megawati Soekarnoputri, PDIP, dan di antara para aktor terkait yang muaranya memunculkan Jokowi sebagai pihak yang lebih aman. Mengapa demikian?

Jokowi dan Misteri “Kepunahan” Kelas Menengah 

Perbincangan seputar berkurangnya kelas ekonomi menengah Indonesia belakangan tengah ramai. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkinkah ada kesalahan sistemik di baliknya? 

Creative Destruction Efisiensi Prabowo

Efisiensi anggaran negara yang tengah didorong Presiden Prabowo nyatanya mendapatkan gejolak dan tentangan.

Balada Rakyat Ekonomis dan Pejabat Hedonis

Pameran kemewahan pejabat, seperti patwal Raffi Ahmad, perdalam kecemburuan rakyat. Mengapa ini perlu jadi perhatian pemerintahan Prabowo?

Why Always Bahlil?

Upaya penertiban dan penataan subsidi LPG 3 Kg entah kenapa malah jadi resistensi dan mengarah langsung ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Padahal, terlepas dari eksekusi di awal yang harus diakui kurang rapi, kebijakan tak populer ini memiliki esensi sangat positif. Hal itu memantik interpretasi mengenai “perlawanan” kuat yang bisa saja terorkestrasi. Benarkah demikian?

IKN House Has Fallen!

Pemblokiran anggaran IKN Nusantara lemahkan pengaruh Jokowi, membuka peluang bagi Megawati untuk perkuat posisinya dalam politik Prabowo.

Ini Jurus Rahasia Trump “Perkasakan” Amerika? 

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berniat mendirikan sovereign wealth fund (SWF). Keputusan ini dinilai jadi keputusan yang sangat besar dan berdampak ke seluruh dunia, mengapa demikian? 

Prabowo dan The Intra-Elite Enemy

Masalah penataan distribusi gas LPG 3 kilogram menjadi sorotan terbaru publik pada pemerintahan Prabowo.

More Stories

Ini Strategi Putin Meraih Stabilisasi?

Oleh: Muhammad Ferdiansyah, Shafanissa Arisanti Prawidya, Yoseph Januar Tedi PinterPolitik.com Dalam dua dekade terakhir, nama Vladimir Putin telah identik dengan perpolitikan di Rusia. Sejak periode awal...

Pesta Demokrasi? Mengkritisi Pandangan Pemilu

Oleh: Noki Dwi Nugroho PinterPolitik.com Sejak kemerdekaannya pada Agustus 1945, pendiri bangsa Indonesia berkonsensus untuk menjadikan wilayah bekas jajahan Kerajaan Belanda yang bernama Hindia Belanda ini...

Menguak Kabinet Obesitas Prabowo-Gibran

Oleh: Bayu Nugroho PinterPolitik.com Hal menarik  ketika adanya pengumuman kabinet pemerintahan Prabowo – Gibran adalah komposisinya yang sangat jumbo atau lebih tepatnya obesitas. Pemaknaan obesitas tersebut...