HomeHeadlineSaatnya Sandiaga Comeback ke DKI?

Saatnya Sandiaga Comeback ke DKI?

Kecil Besar

Dengarkan artikel ini:

Audio ini dibuat menggunakan AI.

Nama Sandiaga Uno kembali muncul dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Nama Sandiaga diusulkan oleh PAN bersama Zita Anjani. Apakah ini saatnya Sandiaga comeback ke DKI?


PinterPolitik.com

“그동안 맨날 always up and down” – NewJeans, “How Sweet” (2024)

Siapa sih yang nggak nungguin comeback dari idols favorit mereka? Hampir dipastikan, bagi mereka yang menggemari musik K-pop, comeback adalah waktu-waktu yang paling ditunggu.

Gimana nggak? Para musisi K-pop akan mengeluarkan lagu-lagu baru dengan penampilan dance yang memukau, sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh fandom mereka masing-masing.

Salah satu grup K-pop yang baru saja comeback adalah NewJeans dengan lagu barunya yang berjudul “How Sweet” (2024). Dengan beat yang fresh, Minji dkk akhirnya kembali menghibur para bunnies yang menunggu-nunggu comeback mereka.

Namun, tampaknya, comeback seperti ini tidak hanya berlaku di dunia K-pop. Boleh jadi, inipun berlaku di kancah perpolitikan, termasuk di Indonesia.

Politikus yang disebut bisa comeback ini adalah seorang polikus yang beberapa kali mengunggah konten yang berkaitan juga dengan K-pop. Siapa lagi kalau bukan Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)?

Sandiaga yang pernah menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pada 2017-2018 ini kembali disebut menjadi salah satu kandidat potensial untuk berpartisipasi sebagai calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Usulan untuk mengusung Sandiaga inipun datang dari PAN. Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio menyebutkan bahwa Sandiaga menjadi salah satu tokoh yang dipertimbangkan untuk diusung oleh PAN di Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Eko, Sandiaga memiliki kedekatan tertentu dengan PAN. Sandiaga-pun diwacanakan akan didampingi oleh Zita Anjani, putri dari Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).

Bila benar Sandiaga nanti akhirnya maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, bukan tidak mungkin ini menjadi comeback-nya. Sandiaga bisa saja nantinya bersaing dengan sejumlah nama populer lainnya, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil.

Baca juga :  Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Mengapa comeback Sandiaga ini bisa jadi penting untuk karier politiknya ke depan? Lantas, mungkinkah comeback ini adalah hal yang ditunggu-tunggu Sandiaga?

Comeback Sandiaga ala K-pop?

Comeback dalam K-pop adalah istilah yang digunakan ketika sebuah grup merilis dan mempromosikan lagu-lagu baru mereka. Dalam melaksanakan comeback, grup K-pop biasanya akan melakukan serangkaian kegiatan.

Biasanya, penampilan pertama grup tersebut yang mempromosikan lagu barunya disebut sebagai comeback stage. Inipun dilaksanakan dengan konsep yang matang, mulai dari tema hingga konten promosi mereka.

NewJeans, misalnya, disebut menjadi penampilan mereka pada acara Music Bank yang tayang di KBS WORLD TV pada Mei 2024 lalu sebagai comeback stage mereka. Di penampilan itu, merekapun membawakan lagu mereka, “How Sweet”.

Lantas, bagaimana dengan Sandiaga? Apa yang akan menjadi comeback stage-nya?

Bila jadi, pengumuman dirinya untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 akan menjadi comeback stage-nya. Tentu saja, pencalonan dirinya juga bakal menghadirkan sejumlah konsep kampanye, seperti rencana program, untuk menjadi konten promosi comeback ala K-pop-nya.

Namun, secara strategis, comeback seperti ini justru bisa menjadi penting bagi Sandiaga. Ini juga bisa menjadi jalan keluar bagi Sandiaga usai gagal menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Februari lalu.

Pada Pilpres 2019 lalu, nama Sandiaga bukanlah nama yang bisa dihiraukan. Sebagai cawapres untuk Prabowo Subianto, Sandiaga menunjukkan perkembangan karier politik yang cemerlang.

Mengacu ke Max Walden di tulisannya yang berjudul “Even if Prabowo loses, Sandiaga Uno will win in Indonesia’s election” di The Interpreter, Sandiaga memiliki ambisi politik yang besar. Bahkan, meningkatnya popularitasnya bisa membawa Sandiaga menjadi salah satu calon presiden (capres) yang menjanjikan di Pilpres 2024.

Meski akhirnya gagal di Pilpres 2024, bukan tidak mungkin Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi obat bagi perjalanan dan ambisi politiknya yang panjang. Dengan begitu, nama Sandiaga tidak begitu saja terlupakan.

Namun, mungkinkah Sandiaga memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024 bila dirinya menjadi kandidat resmi? Mengapa kalkulasi lebih lanjut diperlukan oleh Sandiaga?

Sebuah Gambit untuk Sandiaga?

Meski begitu, tidak semua grup K-pop bisa sukses meski memiliki banyak potensi. Banyak dari mereka justru gagal dan bubar setelah comeback, atau bahkan setelah debut.

Pada tahun 2011, sebuah grup K-pop bernama April Kiss meluncurkan debut dengan single pertamanya yang berjudul “Wannabe” (2011). Mulanya, April Kiss yang disebut-sebut bajal menjadi 2PM versi cewek dinilai bakal bisa populer dan menyaingi grup K-pop lainnya seperti 2NE1 dan Girls’ Generation.

Namun, takdir mengatakan hal lain. Sumin, Haezn, Julie, dan kawan-kawan gagal menarik perhatian pasar musik K-pop dan akhirnya bubar meski dinilai memiliki banyak potensi.

Beberapa alasan yang mungkin melandasi kegagalan April Kiss adalah kompetisi kala itu. Saat itu, grup K-pop lainnya, 2NE1 justru lebih bersinar dan menjadi salah satu grup K-pop perempuan pertama yang mendapatkan jumlah pendengar besar di tingkat internasional.

Situasi yang sama bisa saja terjadi pada Sandiaga. Mantan wagub DKI tersebut memang dinilai memiliki banyak potensi untuk meningkatkan karier politiknya. Namun, karena sejumlah faktor, mulai dari kompetisi hingga manuver di antara aktor-aktor politik, Sandiaga harus gagal menjadi cawapres pada Pilpres 2024.

Belum lagi, di Pilkada DKI Jakarta 2024, Sandiaga juga tidak sendirian. Terdapat sejumlah nama besar yang kini lebih populer dibandingkan Sandiaga, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) alias Kang Emil.

Bukan tidak mungkin, jika rencana pencalonan Sandiaga di Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak disusun dengan baik, bisa saja nama-nama yang lebih populer ini akan membuat comeback Sandiaga semakin sulit. Bukan begitu? (A43)


spot_imgspot_img

#Trending Article

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos “Hantu Dwifungsi”, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

More Stories

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Siasat Ahok “Bongkar” Korupsi Pertamina

Ahok tiba-tiba angkat bicara soal korupsi Pertamina. Mengacu pada konsep blame avoidance dan UU PT, mungkinkah ini upaya penghindaran?

Dari Deng Xiaoping, Sumitro, hingga Danantara

Presiden Prabowo Subianto telah resmikan peluncuran BPI Danantara pada Senin (24/2/2025). Mengapa mimpi Sumitro Djojohadikusumo ini penting?