HomeNalar PolitikPresiden PKS Mundur Dari DPR?

Presiden PKS Mundur Dari DPR?

Kecil Besar

Isu rangkap jabatan masih marak di dalam gedung legislatif, namun ternyata ada juga ketua umum partai yang memilih mundur demi partainya.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]K[/dropcap]alau belakangan ini para anggota legislatif seolah menutup mata dengan adanya rangkap jabatan sebagai ketua umum partai, namun ternyata ada satu partai yang secara sukarela mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR agar bisa fokus mengurusi partainya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Belum lama ini, banyak rumor beredar kalau Presiden PKS M. Sohibul Iman dicopot jabatannya sebagai anggota DPR dan MPR. Kabar ini kemudian dibuktikan dengan dikeluarkannya surat permohonan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR/MPR dari PKS atas nama Sohibul.

“Surat sudah ditandatangani pimpinan DPR,” kata seorang sumber di gedung legislatif, Selasa (10/4). Menurut sumber tersebuat, surat bernomor PW/06385/DPR RI/IV/2017 tertanggal 7 April 2017 tersebut, katanya telah ditandatangani oleh Ketua DPR Setya Novanto. Ia mengungkapkan, surat tersebut juga ditujukan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Isi surat tersebut, lanjutnya, pimpinan DPR memberitahukan DPP PKS dengan surat Nomor B-05/K/DPP-PKS/2017 tertanggal 22 Maret 2017 mengenai usulan pemberhentian dan PAW Sohibul. Dalam surat tersebut menyatakan kalau yang bersangkutan diberhentikan keanggotaannya di DPR oleh DPP PKS.

Hanya saja, sumber tidak bisa mengatakan mengapa Sohibul diberhentikan oleh DPP partainya tersebut. Ia hanya menjawab singkat, “Sudah diputuskan DPP.” Di saat yang berbeda, Sohibul pernah mengatakan kalau ia bukan dicopot keanggotaannya, melainkan memang telah mengundurkan diri dari DPR MPR.

“Telah dimusyawarahkan di Badan Pekerja Majelis Syuro dan disetujui agar saya mundur dari DPR, sehingga target-target partai yang ditetapkan di Munas bisa saya kawal penuh,” katanya. (Suara Pembaruan)

Baca juga :  Politik Pesawat Tempur: Eiffel vs Great Wall?
spot_imgspot_img

#Trending Article

KL to Tehran: Mossad’s New Playground?

Saling balas rudal di antara Israel dan Iran menguak operasi Mossad di dalamnya. Dan menariknya, saat berbicara lembaga telik sandi negeri Ben Gurion, Malaysia juga kiranya tak bisa dilepaskan dari kausalitas. Mengapa demikian?

Mahfud The Shadow Dissent Gibran?

Diskursus pemakzulan Gibran Rakabuming Raka agaknya diwarnai oleh interpretasi tajam dari seorang “hakim konstitusi bayangan” setelah Mahfud MD turun gunung dan bisa saja memiliki signifikansi dan pengaruh tersendiri. Mengapa demikian?

Political Mimicry: Dari Anies, Jokowi, Hingga Risma

Gaya komunikasi politik Jokowi, Anies, dan Risma, dianggap jadi acuan keunikan berpolitik di Indonesia. Mungkinkah mereka telah ciptakan sesuatu yang disebut: political mimicry?

Prabowo-SBY: Tomorrow’s Legacy

Di balik momen saling puji Prabowo dan SBY di Universitas Pertahanan, tersirat warisan besar dua jenderal: menjadikan pendidikan sebagai medan strategis. Kedisiplinan, nasionalisme, dan karakter menjadi jawaban mereka atas disrupsi generasi cemas dan krisis moral di era digital.

Blok ROJALIS: Magnet Pertahanan Baru?

Untuk pertama kalinya sejak Orde Baru, industri pertahanan Indonesia terlihat mulai berporos ke Prancis, Turki, dan Italia. Mungkinkah ini awal terbentuknya poros pertahanan baru yang bisa kita sebut: The Rojalis Block?

Teater 3M: Mulyadi, Mulyono, Mulyani

Dengarkan artikel ini: Nama Dedi Mulyadi, Sri Mulyani dan Joko “Mulyono” Widodo jadi penghias utama pemberitaan nasional dalam beberapa waktu terakhir. Ketiganya menguasai narasi diskusi...

Bobby: Mr. Controversy or Strongmen Wannabe?

Bobby Nasution mencuri perhatian sebagai Gubernur termuda dengan langkah berani namun sarat kontroversi. Dari anggaran nyeleneh hingga polemik pulau perbatasan, ia tampil di persimpangan antara warisan Jokowi dan ambisi politik mandiri. Sedang membangun citra atau sekadar bayangan dinasti? Mengapa?

Misi Sakral 24.000 Tamtama?

Rekrutmen 24.000 tamtama TNI AD tampak bukan sekadar ekspansi militer, tapi bagian dari visi strategis untuk menjadikan prajurit sebagai agen pembangunan desa dan ketahanan pangan. Mengacu pada model serupa tapi tak sama yang diterapkan Vietnam dan Tiongkok, inilah kiranya wajah baru pertahanan sosial-produktif Indonesia. Benarkah demikian?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...