HomeHeadlinePratikno, ‘Lord Varys’ untuk Jokowi?

Pratikno, ‘Lord Varys’ untuk Jokowi?

Dengarkan artikel ini:

Audio ini dibuat menggunakan AI.

Varys merupakan salah satu tokoh yang pandai bermanuver di serialGame of Thrones (2011-2019). Mungkinkah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjadi semacam ‘Varys’ bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi)?


PinterPolitik.com

“Power resides where men believe it resides. It’s a trick. A shadow on the wall. And a very small man can cast a very large shadow” – Lord Varys, Game of Thrones (2011-2019)

Kutipan di atas adalah perkataan Lord Varys kepada Tyrion Lannister yang kala itu baru saja tiba di King’s Landing setelah kematian Raja Robert Baratheon. Varys menyadari bahwa Tyrion memiliki kapabilitas yang mumpuni dalam bermanuver politik meski bertubuh mungil.

Dari ucapan Varys di serial televisi Game of Thrones (2011-2019) ini, penonton seakan-akan disadarkan bahwa kekuasaan dan pengaruh bukan datang dari status atau ‘mahkota’ yang dikenakan, melainkan dari persepsi akan siapa yang sebenarnya memegang pengaruh dan kekuasaan.

Sepanjang serial ini berjalan, Varys dan Tyrion-pun menjadi duo ahli strategi yang menyusun dan menjalankan rencana-rencana tersembunyi. Merekalah yang akhirnya berperan menghubungkan antar-keluarga bangsawan untuk membangun aliansi dengan satu sama lain.

Varys sendiri kerap dijuluki sebagai master of whisperers (ahli pembisik). Julukan ini disematkan padanya karena kemampuannya untuk memiliki jejaring anak-anak yang bisa menjadi mata-mata di manapun mereka berada – meluaskan pengaruhnya hingga ke berbagai negeri jauh.

Bukan tidak mungkin, sosok yang memiliki peran dan keahlian seperti Varys ini juga eksis dalam dunia nyata, khususnya dalam “permainan takhta” di Indonesia. Mungkin, peran seperti ini kini jatuh di tangan Pratikno yang kini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). 

Hampir sama seperti Varys yang bukan dari keluarga cukup atau elite, Pratikno juga merupakan sosok yang berasal dari Desa Dolokgede di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim). Dari latar belakang sederhana ini, keduanya pada akhirnya mengambil peran penting dalam pemerintahan.

Baca juga :  Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Lantas, mengapa Pratikno bisa memiliki pengaruh sebesar itu? Bagaimana sebenarnya peran Pratikno di pemerintahan Jokowi? Layaknya Varys, mungkinkah Pratikno memiliki sejumlah jaringan ‘anak muda’ yang berpengaruh?

Pratikno’sLittle Birds?

Dalam serial televisi Game of Thrones, Varys memiliki pengaruh yang begitu luas. Pengaruhnya ini datang dari jejaring “burung-burung kecil” alias “little birds” yang dimilikinya di banyak wilayah.

Bukan tidak mungkin, Pratikno-pun memiliki little birds-nya sendiri. Pasalnya, Pratikno kini disebut memiliki anak-anak muda yang dijuluki sebagai Pratikno’s boys.

Dalam artikelyang ditulis Tempo, disebutkan bahwa salah satu ‘boy’ yang ada di bawah naungan Pratikno adalah Dito Ariotedjo yang kini menjabat sebagai menteri pemuda dan olahraga (menpora).

Dito disebut-sebut bisa mengisi jabatan itu karena campur tangan Pratikno. Padahal, Golkar disebut mencalonkan nama lain.

Tidak hanya Dito, sumber PinterPolitik.com menyebutkan bahwa terdapat ‘boy’ lain di bawah naungan Pratikno. Nama itu adalah Faldo Maldini yang kini menjadi staf khusus mensesneg. 

Bukan tidak mungkin, adanya Pratikno’s boys ini menunjukkan bahwa Pratikno merupakan orang kepercayaan Jokowi. Pasalnya, mengacu ke tulisan George C. Edwards III yang berjudul Neustadt’s Power Approach to the Presidency, pengaruh seorang presiden biasanya akan diluaskan melalui relasi-relasinya.

Relasi inilah bisa memperkuat pengaruh presiden dengan menempatkan orang-orang yang dipercayainya. Pasalnya, presiden sendiri belum tentu mampu menggunakan otoritasnya untuk mempengaruhi lembaga-lembaga pemerintahan lain.

Alhasil, peran inilah yang akhirnya diisi oleh Pratikno. Gambaran ini menjadi penjelasan mengapa Pratikno akhirnya bisa melaksanakan tugas-tugas Jokowi untuk melobi lembaga-lembaga pemerintahan lainnya.

Namun, apakah benar peran Pratikno hanya sebatas “orangnya” Jokowi? Mungkinkah Pratikno juga menjadi pengonsep di balik jalannya pemerintahan Jokowi? 

Pratikno, ‘Varys-nya’ Jokowi?

Bukan tidak mungkin, layaknya Varys yang biasa memberikan nasihat kepada sang raja atau ratu, Pratikno bisa saja menjadi sosok yang memberikan masukan juga kepada Jokowi – mengingat sang mensesneg juga menjadi salah satu orang terdekat Jokowi.

Pratikno juga disebutkan memiliki tugas-tugas penting dari Jokowi. Salah satunya adalah untuk menentukan dan melakukan seleksi atas siapa-siapa yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Dalam studi Hubungan Internasional, peran kelompok yang ada di sekitar pengambil kebijakan juga menjadi salah satu tingkat analisis yang bisa diamati. Terdapat beberapa tingkat analisis (levels of analysis), yakni sistem, negara, dan individu – dan yang keempat adalah kelompok (group).

Ini menjadi menarik karena Pratikno merupakan seorang akademisi yang memiliki pengetahuan yang dalam soal politik. Sang mensesneg merupakan dekan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebelum menjadi rektor pada tahun 2012.  

Menariknya lagi, Pratikno pernah menulis sebuah tulisan yang berjudul Keretakan Otoritarianisme Orde Baru dan Prospek Demokratisasi. Dalam tulisan itu, Pratikno menyebutkan individu yang disebutnya sebagai “orang dalam kekuasaan”.

Pratikno juga menjelaskan bahwa “orang dalam kekuasaan” ini akan membangun wacana tandingan terhadap demokrasi, yakni melalui sumber daya ekonomi dan akses pada kekuasaan negara.

Jalannya pemerintahan Jokowi juga banyak berorientasi pada pembangunan ekonomi. Padahal, banyak pihak menilai demokrasi di Indonesia semakin memburuk – seperti Economist Intelligence Unit (EIU) yang mengategorikan demokrasi di Indonesia sebagai flawed democracy (demokrasi tidak sempurna).

Well, bukan tidak mungkin, Pratikno memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam pengambilan kebijakan Jokowi – setidaknya pada tingkat pemberian nasihat hingga lobi-lobi terhadap aktor-aktor politik lainnya. Apakah sudah cocok bila disebut sebagai ‘Varys-nya’ Jokowi? (A43) 


spot_imgspot_img

#Trending Article

Tarung 3 Parpol Raksasa di Pilkada

Pilkada Serentak 2024 menjadi medan pertarungan sengit bagi tiga partai politik besar di Indonesia: PDIP, Golkar, dan Gerindra.

RK Effect Bikin Jabar ‘Skakmat’?�

Hingga kini belum ada yang tahu secara pasti apakah Ridwan Kamil (RK) akan dimajukan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta atau Jawa Barat (Jabar). Kira-kira...

Kamala Harris, Pion dari Biden?

Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan memutuskan untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon...

Siasat Demokrat Pepet Gerindra di Pilkada?

Partai Demokrat tampak memainkan manuver unik di Pilkada 2024, khususnya di wilayah-wilayah kunci dengan intrik tarik-menarik kepentingan parpol di kubu pemenang Pilpres, Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lantas, mengapa Partai Demokrat melakukan itu dan bagaimana manuver mereka dapat mewarnai dinamika politik daerah yang berpotensi merambah hingga nasional serta Pilpres 2029 nantinya?

Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep diwacanakan untuk segera bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Mungkinkah akan ada rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo...

Alasan Banyaknya Populasi Asia

Dengarkan artikel berikut Negara-negara Asia memiliki populasi manusia yang begitu banyak. Beberapa orang bahkan mengatakan proyeksi populasi negara Asia yang begitu besar di masa depan...

Rasuah, Mustahil PDIP Jadi “Medioker”?

Setelah Wali Kota Semarang yang juga politisi PDIP, Hevearita Gunaryanti Rahayu ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), plus, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang masih menjalani proses hukum sebagai saksi di KPK dan Polda Metro Jaya, PDIP agaknya akan mengulangi apa yang terjadi ke Partai Demokrat setelah tak lagi berkuasa. Benarkah demikian?

Trump dan Bayangan Kelam Kaisar Palpatine�

Percobaan penembakan yang melibatkan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (13/7/2024), masih menyisakan beberapa pertanyaan besar. Salah satunya analisis dampaknya ke pemerintahan Trump jika nantinya ia terpilih jadi presiden. Analogi Kaisar Palpatine dari seri film Star Wars masuk jadi salah satu hipotesisnya.�

More Stories

Kamala Harris, Pion dari Biden?

Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan memutuskan untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon...

Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep diwacanakan untuk segera bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Mungkinkah akan ada rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo...

Trump Ditembak, Ngefek ke Prabowo?

Upaya penembakan Donald Trump bisa berujung pada tumbangnya Joe Biden? Apa efeknya ke pemerintahan Prabowo Subianto ke depannya?