HomeHeadlinePartai Prima adalah Kuda Troya?

Partai Prima adalah Kuda Troya?

Dikabulkannya gugatan Partai Prima oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) mengejutkan banyak pihak karena berkonsekuensi membuat Pemilu 2024 ditunda sampai Juli 2025. Mungkinkah Partai Prima adalah Kuda Troya dalam upaya penundaan pemilu?


PinterPolitik.com

Tidak seperti biasanya, belakangan ini bukan partai besar seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, atau Partai NasDem yang mendapat sorotan luas, melainkan partai baru yang bahkan tidak lolos verifikasi KPU, yakni Partai Rakyat Adil Makmur atau Partai Prima.

Ini bermula ketika Partai Prima mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) pada 8 Desember 2022. Gugatan yang ditujukan ke KPU itu dikabulkan pada 2 Maret 2023 dengan putusan yang mengejutkan.

Mungkin untuk pertama kalinya Pengadilan Negeri memutuskan perkara pemilu. Bayangkan saja, dalam keputusannya KPU diminta menghentikan sisa pelaksanaan pemilu sejak keputusan diucapkan dan melaksanakan tahapan pemilu dari awal selama lebih kurang dua tahun empat bulan tujuh hari.

Jika keputusan itu inkrah atau berkekuatan hukum tetap, maka Pemilu 2024 akan ditunda ke 9 Juli 2025.

Berbagai pihak langsung bereaksi keras. Rentetan tanda tanya serius kita temukan di berbagai headline pemberitaan. Pertama, tentu saja soal bagaimana mungkin Pengadilan Negeri memutuskan perkara pemilu nasional?

Kemudian, bagaimana mungkin partai kecil seperti Prima memenangkan perkara yang dapat mengubah pemilu nasional?

lawan penundaan pemilu

Mengurai Keanehan

- Advertisement -

Seperti yang telah disebutkan, ada dua keanehan utama yang ditemukan. Pertama, bagaimana mungkin PN Jakpus tidak menyadari batasan wewenangnya? Kedua, bagaimana ceritanya partai kecil seperti Prima bisa menang?

Untuk yang pertama, tulisan Ezra Klein yang berjudul How Politics Makes Us Stupid dapat menjadi refleksi yang bagus. Mengutip studi dari Yale Law School, Klein menyebutkan bahwa keterampilan matematika (kalkulasi), bahkan yang sederhana, dapat menurun ketika menghadapi persoalan yang memiliki unsur politik.

Baca juga :  Lawan Penundaan Pemilu

Atas keanehan PN Jakpus yang menabrak kewenangannya, adanya intervensi politik menjadi kesimpulan yang sulit dihindari. Berbagai pengamat politik dan pakar hukum juga telah menjelaskan putusan itu tidak masuk akal.

Yang membuatnya lebih menarik, berbagai elite partai besar juga menentang keras putusan itu. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga menyebutnya tidak masuk akal serta tidak relevan.

Dengan berbagai elite partai besar menolak putusan PN Jakpus, ini membuat publik semakin penasaran dengan keanehan kedua. Kekuatan politik apa yang berada di belakang Partai Prima sehingga gugatannya dikabulkan dan mengubah pemilu nasional?

Dengan dicoretnya kemungkinan partai besar, kecurigaan publik kemudian berpindah ke kekuatan Istana.

“Saya kira Presiden perlu mengklarifikasi, karena banyak yang menuding Istana terlibat. Bahkan ada berita media yg menuding ‘ada tangan pemerintah’ dalam isu penundaan pemilu. Tentu ini segera perlu di-clear-kan,” ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno pada 4 Maret 2022.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin. “Dulu pernah ada ucapan menolak masa jabatan presiden tiga periode, tapi untuk usulan penundaan Pemilu 2024 dia (Jokowi) sampai saat ini belum pernah menyampaikan apapun,” ungkap Ujang di hari yang sama.

fb img 1678384794821

Kuda Troya?

- Advertisement -

Well, terlepas dari siapa sosok besar di balik persoalan ini, jika memang ada upaya penundaan pemilu, sepertinya Partai Prima tengah dijadikan sebagai Kuda Troya.

Kisah Kuda Troya yang pertama kali disebutkan dalam Odyssey menggambarkan bagaimana tentara Yunani mampu merebut Kota Troy dengan bersembunyi di dalam kuda kayu raksasa. Meskipun cerita ini adalah mitos, Kuda Troya telah menjadi frasa untuk menjelaskan sesuatu yang digunakan untuk merusak.

Baca juga :  Jokowi Setengah Hati Kurangi Pengangguran?

Sedikit intermeso, Kuda Troya (Trojan Horse) juga telah diadopsi menjadi nama virus komputer yang fungsinya untuk merusak. Seperti dalam kisahnya, virus ini merupakan sejenis malware yang berpura-pura menjadi perangkat lunak lain.

Nah, bukan tidak mungkin gugatan Partai Prima ditunggangi untuk menjadi Kuda Troya. Di balik kuda kayu (Partai Prima) yang terlihat tidak berpengaruh, terdapat tentara-tentara Yunani (sosok berpengaruh) yang siap untuk menyerang dan membakar habis.

Mengutip Thirty-Six Stratagems, strategi itu disebut dengan “membunuh dengan pisau pinjaman” atau “membunuh dengan meminjam tangan orang lain”. Kill with a borrowed knife (借刀殺人, Jiè dāo shā rén).

Sebagai penutup, tentu perlu digarisbawahi bahwa sekelumit analisis ini adalah interpretasi. Itu lah konstruksi analisis yang dapat dibangun berdasarkan variabel politik dan keganjilan yang tertangkap. (R53)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Jokowi Hanya Basa-Basi Soal Link-and-Match?

Setiap tahunnya ada lebih dari satu juta pengangguran baru yang merupakan lulusan sekolah tinggi. Apakah ini menunjukkan jargon link-and-match yang disebutkan Presiden Joko Widodo...

Tiongkok di Saudi-Iran, Perdamaian Hakiki?

Iran dan Arab Saudi sepakat untuk buka hubungan diplomatik kembali dengan dimediasi oleh Tiongkok. Apakah ini perdamaian hakiki Timur Tengah?

Kepala Desa, Senjata PDIP di Pemilu 2024?

Hadirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, dalam acara peringatan 9 Tahun Undang-Undang (UU) Desa di Gelora Bung Karno (GBK)...

NasDem-PDIP Sama-Sama Panik?

Partai NasDem merespons sindiran PIDP bahwa safari politik yang dilakukan Anies Baswedan sepi peminat. PDIP dikatakan takut terhadap manuver yang dilakukan sosok calon presiden...

Willow Project, Biden Tiru Jokowi?

Pengesahan Willow Project oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agaknya cukup serupa dengan apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2020...

BIN Justru ‘Sabotase’ Prabowo?

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) jadi bahan perbincangan publik setelah mengatakan aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpindah ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo. Lantas, bagaimana ini akan mempengaruhi perjalanan politik Prabowo di 2024 nanti?

Rafael Dibesar-besarkan untuk Sri Mulyani?

Tidak hanya mendapat sorotan yang luar biasa, kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT) terlihat menjadi pintu masuk terbukanya berbagai kasus keuangan. Mungkinkah kasus Rafael Alun...

Saudi-Iran, Tiongkok Numpang Eksis?

Tiongkok seolah berhasil menjadi penengah dalam pemulihan hubungan di antara Arab Saudi dan Iran. Pemulihan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian yang dilaksanakan di Beijing,...

More Stories

Kepala Desa, Senjata PDIP di Pemilu 2024?

Hadirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, dalam acara peringatan 9 Tahun Undang-Undang (UU) Desa di Gelora Bung Karno (GBK)...

Prabowo, Jalan Tengah Istana dan Teuku Umar?

Belakangan ini Prabowo Subianto terlihat semakin dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mungkin Prabowo adalah capres yang direstui oleh Jokowi dan Megawati Soekarnoputri? PinterPolitik.com Bagi yang...

Bisakah Kita Menggugat Negara?

Berbagai kasus belakangan ini, seperti Ferdy Sambo dan Mario Dandy, membuat publik bertanya-tanya, apakah negara mampu menghadirkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Jika mengacu...