HomeCelotehUlang Tahun Merana Ma’ruf Amin

Ulang Tahun Merana Ma’ruf Amin

“Di tengah kesibukan kunjungan kerja, saya baru ingat kalau hari ini adalah tanggal kelahiran saya. Terima kasih atas ucapan dan doanya. Semoga kita semua tetap sehat dalam menjalankan amanah”. – Ma’ruf Amin


PinterPolitik.com

Ma’ruf Amin emang jadi sosok yang paling disorot dalam beberapa bulan terakhir. Bukannya gimana-gimana ya, kinerjanya emang jadi perhatian banyak pihak.

Ada yang sampai bilang nggak merasakan apa kinerja nyata sang wakil presiden. Pengamat politik sekaligus pengajar filsafat Rocky Gerung bahkan sampai bilang kalau dia lupa nama sang kiai.

Beh, Bang Rocky nggak ada takut-takutnya ya ngomongin wakil presiden. Kiai lagi. Hehehe.

Tapi, emang lagi “merana-merananya” nih Ma’ruf Amin. Soalnya, kemarin itu ternyata hari ultah sang wapres loh. Tapi, doi bilang bahwa dirinya lupa bahwa hari tersebut adalah hari lahirnya. Saking sibuknya, begitu kata Ma’ruf.

Ma’ruf Amin emang kelahiran 11 Maret 1943. Jadi usianya sekarang udah 77 tahun – cukup senior lah untuk ukuran wakil presiden di Indonesia.

Nah, gara-gara usianya yang udah senja banget, nggak heran banyak pihak yang meragukan kinerja Ma’ruf. Ngimbangin Pak Jokowi sebagai presiden yang enerjik dan sukanya “Kerja Kerja Kerja” itu emang nggak mudah loh.

Apalagi, sekarang ini suasana politik lagi memanas. Ada Omnibus Law yang panasnya kayak gorengan yang baru diangkat dari kuali dan ada virus corona yang mencekamnya kayak film-film zombie.

Sayangnya nih, untuk dua kasus itu Pak Wapres dianggap belum bersuara secara positif. Giliran bersuara, malah bikin polemik baru.

Contohnya waktu Ma’ruf bilang mau ngadain sertifikasi sehat untuk WNA dan WNI yang akan ke Indonesia, doi malah dikritik oleh beberapa pihak. Dibilangnya: “Rezim ini apa-apa sertifikat. Padahal nggak menyelesaikan masalah”.

Tapi emang udah nasib sih. Dengan usianya yang sudah S3 alias sweet seventy seven, Ma’ruf Amin harus bertarung melawan waktu. Secara kinerja, tentu saja doi berbenturan dengan kemampuan fisiknya.

Makanya nih, mulai banyak bermunculan selentingan di media sosial yang mempertanyakan apakah Ma’ruf Amin akan “tergantikan”. Soalnya nih, isu-isunya doa akan diminta mundur loh! Oh no!

Tapi itu baru wacana tanpa ujung di medsos yang emang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Walaupun demikian, hal ini menunjukkan bahwa sang kiai tak luput dari sorotan tajam.

Lha Pak Jokowi aja diramalkan bakal jatuh sebelum selesai masa jabatannya kok. Nggak heran kalau ramalan atau narasi serupa pada akhirnya juga muncul pada Ma’ruf Amin.

Beh, menarik nih untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.