BerandaCelotehTsamara Terlalu Besar untuk PSI?

Tsamara Terlalu Besar untuk PSI?

Mungkin cukup mengejutkan, Tsamara Amany tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Apakah ini adalah keputusan tepat? Apakah PSI terlalu kecil untuk menampung potensi besar Tsamara?


PinterPolitik.com

Ketika masih muda, banyak dari kita mungkin mendengar alasan klise putusnya percintaan, seperti “Kamu terlalu baik buat aku”. Tentu aneh ya, kalau terlalu baik, kok milih pisah. Hehe. 

Meskipun aneh, faktanya cerita itu banyak kita temukan, bahkan menjadi meme yang sering kita temukan di media sosial.

Kisah cinta yang kandas seperti itu juga tengah menghinggapi salah satu politisi Indonesia lho. Yups, dia adalah Tsamara Amany. Setelah lima tahun menjadi politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara memutuskan untuk keluar.

Kalau kata Tsamara, “Selamanya, PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik”. Tapi, kalau PSI adalah cinta pertama Tsamara, kenapa memilih keluar ya? Jangan bilang kalau PSI terlalu baik untuk Tsamara? Hmm.

Atau mungkin sebaliknya guys. Bukan PSI yang terlalu baik untuk Tsamara, tapi justru Tsamara yang terlalu besar (read baik) untuk PSI. Loh kok gitu?

Soalnya nih, kalau kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Tsamara ini adalah politisi muda yang menjadi magnet milenial. Bang Fahri juga mendukung keputusan Tsamara keluar dari PSI.

Menurut Bang Fahri, PSI itu bukan partai jangka panjang, dan tidak bisa dititipkan idealisme. Waduh, berat ini.

Tapi kalau dipikir-pikir, pernyataan Bang Fahri rasa-rasanya tidak berlebihan ya. Pertama, Tsamara jelas memiliki kapasitas intelektual yang baik. Saat ini, ia juga tengah melanjutkan kuliah di New York University, Amerika Serikat (AS).  

Kedua, persona Tsamara sangat mampu menghadirkan halo effect. Ini adalah efek psikologis yang dipelajari oleh psikolog Edward Lee Thorndike. Dalam temuannya, manusia ternyata sering kali menilai keseluruhan objek berdasarkan atas suatu impresi awal yang terlihat. Sederhananya, pandangan pertama guys.

Halo effect ini akan membuat seseorang menilai sesuatu atau orang lain hanya berdasarkan satu faktor yang paling mudah diamati, seperti kecantikan, status sosial, hingga usia. 

Baca juga :  Helmy ke PSI, Bosman Ikut?

Nah, selain memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tentu tidak diragukan lagi apabila Tsamara memiliki paras yang rupawan. Ini akan membuat banyak pihak dapat terkena halo effect. Sebagai politisi yang vokal tampil, ini jelas merupakan modal penting.

Ketiga, ini yang terpenting guys. Tsamara sebenarnya lolos lho ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Hebatnya nih, Tsamara mendapatkan suara terbanyak kedua di Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Jakarta Selatan dengan raihan 103.599 suara. 

Tsamara hanya disalip oleh Hidayat Nur Wahid, politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan 248.205 suara. Dapat dikatakan, sebagai politisi muda dan pemain baru, ini adalah pencapaian yang luar biasa guys.

Namun sayang guys, seperti yang kita ketahui, Tsamara gagal ke Senayan karena PSI tidak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen. PSI hanya memperoleh 1,89 persen suara alias sebanyak 2.650.361 suara.

Dari ketiga poin ini, mungkin dapat disimpulkan guys kalau pernyataan Bang Fahri sepertinya benar. Karier politik Tsamara mungkin akan jauh lebih bersinar jika ke depannya memutuskan bergabung dengan partai politik lain. Kita lihat saja. (R53)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

More Stories

Pilpres 2024 Hampir Pasti Ganjar vs Prabowo?

Salah satu pendiri CSIS Jusuf Wanandi menyebut Pilpres 2024 akan diisi oleh dua paslon. Dengan PDIP secara terang-terangan menginginkan dua paslon, apakah pernyataan Jusuf...

Airlangga Hartarto Sedang Disembunyikan?

Tidak seperti kandidat lainnya, manuver politik Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru senyap terdengar. Apakah Airlangga menarik diri dari perlombaan kandidat, atau justru...

Saatnya Anies Menyerang Balik?

Penangkapan eks Sekjen NasDem Johnny G. Plate seolah menjadi titik balik bagi Koalisi Perubahan untuk intens mengkritik pemerintah. Ini kah momentum Anies Baswedan tancap...