HomeCelotehSJ 182 dan Refleksi Budi Karya

SJ 182 dan Refleksi Budi Karya

“Saya mengapresiasi RS Polri yang secara sistematis melakukan proses identifikasi jenazah korban yang menurut saya sangat profesional. Tentunya harapan Bapak Presiden untuk memberikan pelayanan maksimal dapat dilaksanakan dengan baik”. – Budi Karya Sumadi, Menhub


PinterPolitik.com

Penerbangan memang menjadi salah satu sektor kunci arus manusia dan barang di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, memang sektor transportasi yang satu ini menjadi penopang lalu lintas antar wilayah, terutama juga menggerakkan ekonomi dan pariwisata.

Makanya, ketersediaan layanan penerbangan yang aman, nyaman dan terpercaya adalah sebuah keharusan yang tidak terbantahkan. Sayangnya, hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang berat.

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Alami Ambiguitas Tujuan?

Yang terbaru, kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menjadi tajuk utamanya. Pesawat dengan tujuan penerbangan dari Jakarta ke Pontianak ini jatuh di perairan Kepulauan Seribu dan menewaskan 62 orang penumpang dan kru yang ada dalam penerbangan itu.

Tak heran, kecelakaan ini membuat banyak pihak meminta pemerintah, secara khusus Kementerian Perhubungan di bawah pimpinan Budi Karya Sumadi, untuk melakukan pembenahan dan memastikan industri transportasi udara ini benar-benar aman bagi para penggunanya.

Selain itu, sejak era pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014 lalu, setidaknya sudah ada 3 kecelakaan udara besar. Pada Desember 2014 ada pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh dan menewaskan 162 orang. Lalu, pada Oktober 2018, ada pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh dan menewaskan 189 orang. Dan yang terbaru tentu saja yang menimpa Sriwijaya Air SJ 182 ini.

Wih, kudu jadi catatan yang besar nih buat Menhub Budi Karya. Soalnya, dengan makin banyaknya kecelakaan udara, citra transportasi udara di Indonesia bisa jadi makin buruk. Dan kalau udah makin buruk, wisatawan dan masyarakat secara umum jadi takut menggunakan transportasi ini. Kan bisa merusak citra Indonesia secara keseluruhan juga.

Baca juga :  Strategi Jokowi Tetap Berpengaruh?

Sebagai catatan tambahan, kecelakaan pesawat di Indonesia jadi salah satu yang tertinggi di Asia loh. Sejak negara ini merdeka, setidaknya sudah ada 104 kasus kecelakaan udara. Wih, banyak juga tuh.

Mungkin pemerintah perlu untuk memformulasi ulang pengawasan dan tata kelola penerbangan sipil. Biar kecelakaan pesawat nggak berulang lagi, dan citra Indonesia bisa terselamatkan. (S13)


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.