HomeCelotehPSI Siap-siap "Di-bully"?

PSI Siap-siap “Di-bully”?

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyebutkan bahwa partainya perlu bisa lolos ambang batas parlemen agar dapat membuat gaduh di Senayan. Apakah PSI sudah siap bila “di-bully” bila membuat gaduh? 


PinterPolitik.com

Di tengah terik matahari yang menyengat, hiduplah seorang anak yang bernama Pecel Sari Indah – atau juga biasa disapa dengan akronim PSI – di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-69. Karena namanya, PSI tak jarang menjadi bahan lelucon.

Siapa sangka? Ternyata, “kutukan” membuat PSI semakin kesepian. Teman-temannya pun semakin menjauhinya. Bagaimana tidak dijauhi? PSI dikenal suka membuat gaduh. Menurutnya, dengan membuat gaduh, PSI merasa bisa menjadi berbeda.

Putri Daerah Indonesia Puuolll (PDIP), misalnya, yang sebelumnya dekat dengan PSI pun sempat terkena gaduh ala PSI. Kejadian ini pun pernah terjadi pada tahun 2019 silam. Kala itu, mereka jago-jagoan untuk mencari siapa yang lebih nasionalis.

Namun, meski dijauhi oleh teman-temannya, PSI memiliki mimpi yang besar, yakni untuk menjadi presiden suatu hari nanti. Ya, setidaknya bermimpi dulu lah. Tidak ada yang salah dengan bermimpi.

Baca Juga: Mongol Gabung PSI untuk Apa?

Giring Cari Panggung Lagi

Setidaknya, itulah yang PSI pelajari dari komik favoritnya yang berjudul Narto karya Masasih Kasihsoto. Mirip dengan PSI, Narto mulanya merupakan seorang anak yang dijauhi oleh teman-temannya.

Namun, dengan tekadnya yang bulat, Narto akhirnya bisa menjadi panutan bagi teman-temannya. Bahkan, Narto berhasil menyelamatkan dusunnya dari ancaman Pein Akarsuki.

Meski begitu, kisah PSI belum tentu sama persis dan berakhir indah seperti Narto. Pasalnya, Narto di ujung cerita komik tersebut akhirnya berhasil untuk menjadi Kepala Dusun Kono Hah.

Pertanyaan yang sama pun kembali muncul di benak PSI. “Mampukah aku membuat ‘gaduh’ negeri Nusantara dan menjadi presiden di kemudian hari?” (A43)

Baca Juga: Kenapa PSI Selalu Serang Anies?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?