BerandaCelotehPSI Butuhkan Fahri Hamzah?

PSI Butuhkan Fahri Hamzah?

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie membalas pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ketika mengomentari keluarnya Tsamara Amany dari PSI. Mungkinkah kehadiran Fahri Hamzah sangat penting untuk PSI? 


PinterPolitik.com

Bagi mereka yang kerap mendengar pernyataan-pernyataan motivasi, mungkin tidak asing dengan adagium, “kita butuh musuh untuk tumbuh besar”. Kalau direnungkan, nasihat ini sepertinya sangat tepat. Untuk menjadi pemain bulu tangkis yang hebat, misalnya, kita membutuhkan lawan tanding yang hebat juga. Tanpa musuh yang besar, kita tidak akan bergerak untuk menjadi besar. Singkatnya begitu guys.

Dan ternyata, adagium “butuh musuh” juga terjadi lho di dunia politik. Kalau kata Leopoldo Fergusson dan kawan-kawan dalam tulisan The Need for Enemies, politisi yang berkuasa itu butuh musuh lho untuk mempertahankan keunggulan politiknya. 

Kalau pernyataan Fergusson dan kawan-kawan berlaku universal, jangan-jangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang mendapat durian runtuh saat ini. Loh kok bisa?

Soalnya guys, terdapat satu politisi senior ternama yang rupanya rajin mengomentari PSI. Ya, siapa lagi, dia adalah Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Kalau dilihat-lihat, komentar Bang Fahri ini pedes-pedes guys.

Ketika Tsamara Amany keluar dari PSI, misalnya, Bang Fahri menyebutnya sebagai langkah tepat. Katanya, PSI itu bukan partai jangka panjang dan tidak bisa dititipkan idealisme. Wih, berat banget Bang.

Mungkin sangking pedesnya kritik Bang Fahri, Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie sampai turun gurun untuk membalas. Secara satir, Grace berdoa agar partai Bang Fahri, yakni Partai Gelora dapat lolos verifikasi KPU.

Tidak hanya itu, Grace juga balik menyerang Bang Fahri soal motifnya mendirikan Partai Gelora.   “Pertanyaan justru dialamatkan kepada Bang Fahri, apakah mendirikan partai dengan latar belakang konflik kepentingan dan kekecewaan bukannya justru sangat bermotif jangka pendek?” tanya Grace pada 19 April.

Baca juga :  Helmy ke PSI, Bosman Ikut?

Nah, gimana tu Bang Fahri? Jawab dong pertanyaan Mba Grace. Hehe.

Well, terlepas dari saling sindir ini, kalau kembali pada postulat Fergusson dan kawan-kawan, kritik pedas Bang Fahri bagus lho untuk PSI. Soalnya nih, dengan status Bang Fahri sebagai politisi senior ternama, setiap komentarnya kerap menjadi headline pemberitaan media.

Kalau mengacu pada konsep TOMA alias top of mind awareness, ini sangat bagus untuk marketing PSI. Bukan hanya bagus, gratis lagi, kan Bang Fahri enggak diminta berkomentar sama PSI, tapi itu keinginannya sendiri.

Nah, sekarang semuanya tergantung pada PSI. Apakah mereka dapat mengelola sorotan pemberitaan media menjadi keunggulan atau tidak. Dan terakhir, sindiran Grace sepertinya harus ditanggapi serius tuh Bang Fahri. Jangan sampai sindir partai lain, tapi partai sendiri kurang diurus alias tidak lolos verifikasi KPU. Hehe. (R53)

https://www.youtube.com/watch?v=RcWboiCuHT8
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

More Stories

Pilpres 2024 Hampir Pasti Ganjar vs Prabowo?

Salah satu pendiri CSIS Jusuf Wanandi menyebut Pilpres 2024 akan diisi oleh dua paslon. Dengan PDIP secara terang-terangan menginginkan dua paslon, apakah pernyataan Jusuf...

Airlangga Hartarto Sedang Disembunyikan?

Tidak seperti kandidat lainnya, manuver politik Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru senyap terdengar. Apakah Airlangga menarik diri dari perlombaan kandidat, atau justru...

Saatnya Anies Menyerang Balik?

Penangkapan eks Sekjen NasDem Johnny G. Plate seolah menjadi titik balik bagi Koalisi Perubahan untuk intens mengkritik pemerintah. Ini kah momentum Anies Baswedan tancap...