HomeCelotehPrabowo Punya Sahabat yang Loyal?

Prabowo Punya Sahabat yang Loyal?

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beberapa kali mengunggah foto sahabatnya, Sjafrie Samsoeddin, di akun Instagram miliknya. Siapakah sebenarnya sosok Sjafrie ini?


PinterPolitik.com

“Lembaran foto hitam-putih. Kembali teringat malam, kuhitung-hitung bintang” – Tulus, “Monokrom” (2016)

Waktu adalah sesuatu yang berharga tetapi manusia sering menghabiskannya tanpa menghitung-hitung secara sadar sepenuhnya. Waktu terus berjalan, entah itu ketika manusia tengah sibuk dengan kesehariannya atau ketika bersantai-santai menghabiskan waktu luang.

Itulah mungkin kenapa manusia kerap merasakan penyesalan, kerinduan, kehilangan, dan sebagainya. Perasaan-perasaan ini muncul karena sesuatu yang disebut sebagai kenangan.

Tentu, bukan nama kopi yang dimaksud, melainkan memori akan waktu yang dilalui di masa lampau. Mungkin, inilah yang berusaha disampaikan oleh Tulus dalam lagunya yang berjudul “Monokrom” (2016).

Melihat kembali foto-foto lawas, seorang manusia bisa mengingat kembali waktu-waktu di masa lampau. Momen-momen mengingat kenangan ini bisa jadi dialami oleh siapa saja, termasuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Gimana nggak? Seperti lirik lagu Tulus tadi, Prabowo mengunggah foto-foto lamanya bersama sahabatnya, yakni Sjafrie Samsoeddin – seorang purnawirawan TNI yang pada tahun 2019 kemarin ditunjuk oleh Prabowo sebagai Penasihat Khusus Menhan.

Lho, emang-nya siapa Pak Sjafrie ini ya? Apakah beliau sosok sahabat yang selalu menemani Prabowo dari zaman “monokrom” hingga “warna-warni” (baca: masa kini)?

Jadi nih, ternyata, Pak Prabowo dan Pak Sjafrie ini udah jadi teman sejak masih mengenyam pendidikan di Akademi Militer (Akmil). Keduanya lulus dari “Kawah Candradimuka” di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), pada tahun 1974.

Saatnya Prabowo Jadi James Bond

Nggak hanya teman semasa sekolah, Pak Prabowo dan Pak Sjafrie ternyata juga pernah bekerja bersama dalam beberapa kesempatan, termasuk saat krisis politik terjadi pada Mei 1998 dulu. Kala itu, Pak Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Baca juga :  Meraba Politik Luar Negeri Prabowo Subianto 

Sementara, Pak Sjafrie kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya). Sang Pangdam Jaya saat itu berkoordinasi dengan sang Panglima Kostrad (Pangkostrad) untuk memobilisasi pasukan di Jakarta.

Ya, sebenarnya wajar sih akhirnya kalau saling koordinasi. Karena sudah saling mengenal dan udah dekat dengan satu sama lain, koordinasi jadi makin berjalan secara sinkron.

Eits, tapi nih, tahu nggak sih kalau kedekatan Pak Prabowo dan Pak Sjafrie justru mengundang sejumlah tanya? Salah satunya datang dari Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata RI (Pangab) – semacam Panglima TNI kalau di zaman sekarang.

Mengacu pada buku John T. Sidel yang berjudul Riots, Pogroms, Jihad: Religious Violence in Indonesia, ada sumber dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan-pasukan dari Kostrad, Kodam Jaya, dan Kopassus telah dipersiapkan oleh Pak Prabowo dan Pak Sjafrie di awal Maret untuk operasi penyamaran.

Waduh, ada apa tuh ya? Hmm, kalau berdasar penjelasan lanjutan di buku Sidel, sejumlah orang sampai didatangkan dari Timor Timur dan Papua. Kata bukunya sih, ada gerakan yang disengaja untuk menjustifikasi operasi militer yang diharapkan dapat berujung pada kejatuhan Wiranto dari pucuk pimpinan ABRI.

Hmm, tentu saja, semua yang dijelaskan Sidel ini masih menjadi informasi yang simpang siur. Yang jelas, tokoh yang disebut-sebut aktif kala itu kini memegang sejumlah posisi penting.

Boleh jadi, apa yang sebenarnya terjadi kini hanya menjadi rahasia dua orang sahabat ini. Kan, sebagai sahabat, tentu rahasia dan aib masing-masing perlu dijaga. Bukan begitu, guys? Ouch. (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Puan Maharani ‘Reborn’?

Puan Maharani dinilai tetap mampu pertahankan posisinya sebagai ketua DPR meski sempat bergulir wacana revisi UU MD3. Inikah Puan 'reborn'?