HomeCelotehPerangkap Asing Kelilingi Jokowi

Perangkap Asing Kelilingi Jokowi

“Indonesia sudah mempertaruhkan cara menggunakan pinjaman siaga $ 1 miliar dari pemerintah Australia untuk mengatasi pandemi virus corona dan meningkatkan pemulihan ekonominya”. – Sydney Morning Herald, Indonesia banking on Australia’s $1b loan to tackle COVID-19


PinterPolitik.com

Covid-19 memang telah bertransformasi bukan hanya menjadi masalah kesehatan semata. Kini, pandemi yang diakibatkan oleh virus tersebut telah berubah menjadi persoalan ekonomi, politik dan bahkan keamanan.

Levelnya sudah tidak lagi negara per negara, tetapi sudah menjadi persoalan internasional. Hal inilah yang membuat penanganan terhadap pandemi ini akhirnya menjadi alat politik bagi banyak negara untuk saling mempengaruhi agar mendapatkan kepentingan tertentu.

Tiongkok misalnya, menggunakan vaksin Covid-19 sebagai alat politik untuk mengukuhkan pengaruhnya di banyak negara. “Perangkap vaksin Covid-19” – jika ingin disebut demikian – membuat negara tersebut menggunakan fasilitas dan kemampuannya memproduksi vaksin untuk menekan negara lain agar melakukan hal spesifik tertentu.

Terhadap Filipina misalnya, Tiongkok menjanjikan prioritas penyediaan vaksin untuk negara tersebut, tetapi meminta “imbal” agar Filipina tak mengkonfrontasi lagi terkait konflik batas wilayah di beberapa titik di Laut China Selatan.

Maksud tersembunyi juga sangat mungkin terjadi juga pada Indonesia. Saat ini, Indonesia memang punya beberapa kerja sama produksi vaksin dengan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.

Kepentingan yang diinginkan oleh Tiongkok bisa saja berkaitan dengan perjanjian dagang – katakanlah macam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang baru ditandatangani oleh negara-negara ASEAN bersama Tiongkok, Jepang, Korsel, Australia dan Selandia Baru – hingga yang lebih spesifik terkait proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

Nah, yang patut diwaspadai, ternyata bukan hanya Tiongkok yang mempunyai “maksud tersembunyi”. Negara-negara lain yang menawarkan bantuan pada Indonesia juga tentu saja punya kepentingan terselubung.

Baca juga :  MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Salah satu yang kini sudah mulai muncul adalah Australia. Nggak tanggung-tanggung, negara tersebut sudah menyiapkan dana pinjaman sebesar $ 1 miliar – seperti yang diberitakan oleh Sydney Morning Herald. Jika dollar yang dimaksud adalah dollar Australia, maka kalau dirupiahkan nilainya mencapai Rp 10,2 triliun cuy.

Menariknya, disebutkan pula bahwa dengan pinjaman tersebut, Australia berharap dapat mengimbangi pengaruh Tiongkok di Indonesia. Hmm, mulai tercium kan maksud terselubungnya.

Intinya, nggak ada makan siang yang gratis. Jadi Presiden Jokowi kudu waspada nih setiap kali ditawari pinjaman dari negara lain. Soalnya, bisa jadi itu semua adalah jebakan. Kayak jebakan batman-nya Uya Kuya dulu. Hehehe. (S13)


Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.