HomeCelotehPDIP Terbuka Tangan Untuk PAN?

PDIP Terbuka Tangan Untuk PAN?

“Jadi kalau cikal bakal PAN adalah Muhammadiyah, maka kerja sama kami dengan PAN dan Pemuda Muhammadiyah, punya legitimasi historis dan ideologis. Karena kita bersamalah yang memegang obor semangat keindonesiaan itu sejak awal”. – Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDIP


PinterPolitik.com

PAN dan PDIP. Warna mereka saling bertolak belakang. Yang satu biru dan yang lain merah. Tapi, siapa sangka keduanya merupakan gerakan politik yang punya sejarah mirip-mirip. Makanya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyebut hubungan di antara PAN dan PDIP punya nilai historis.

PDIP adalah partai yang bergerak menjadi besar di akahir-akhir kekuasaan Soeharto. Bahkan bisa dibilang menjadi partai yang besar karena melawan Soeharto. Sementara PAN didirikan oleh tokoh-tokoh reformasi 1998, yang lagi-lagi juga anti terhadap Soeharto.

Nilai historis lain adalah terkait pendirian republik ini. PAN punya hulu dari Muhammadiyah. Sementara PDIP punya akar ideologis dari Partai Nasional Indonesia (PNI). Menurut Hasto, tak ada pemilik tunggal republik ini karena Indonesia adalah negara gotong royong yang menjadikan rakyat sebagai satu-satunya pemegang legitimasi kekuasaan.

Baca Juga: Bukit Algoritma, Cita-Cita Semu?

Sejak awal berdiri, gotong royong itu sudah nyata. Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU) dan PNI selalu bersama mempelopori Indonesia Merdeka. Hubungan kelompok nasionalis dan Islam juga punya implikasi positif yang sangat besar.

Hasto bilang bahwa di era kepemimpinan Bung Karno, kekuatan Pancasila berhasil mendorong kemerdekaan bangsa Maroko, Tunisia dan Aljazair, serta dukungan penuh bagi Palestina dan Pakistan. Pancasila membantu kemerdekaan negara-negara Islam.

- Advertisement -

Hmm, sebenarnya ada faktor historis lain loh Pak Hasto. Bung Karno yang nasionalis ternyata juga pernah menjadi bagian dari Muhammadiyah. Pada tahun 1938, ketika Bung Karno di Bengkulu, doi menjadi pengurus pendidikan Muhammadiyah.

Baca juga :  Gaya Ridwan Kamil ala INTM?

Emang sih, kalau yang nyinyir pasti pada bilang ini karena Soekarno lagi PDKT sama Bu Fatmawati yang adalah anggota Aisyiyah – organisasi perempuan sayap Muhammadiyah. Apalagi, ayahnya Fatmawati adalah pengurus Muhammadiyah di Bengkulu.

Apapun itu, yang jelas Bung Karno memang kemudian menjadi bagian dari Muhammadiyah. Cerita yang kayak gini bisa juga menjadi latar historis bagaiamana PAN yang menjadi sayap politik Muhammadiyah punya relasi dengan Bung Karno.

Tinggal apakah latar historis ini bisa atau tidak membuat PAN jadi mulus masuk lagi menjadi bagian dari koalisi bersama PDIP. Uppps. Hehehe. Kayaknya PAN emang lagi mencari peluang buat bergabung di kabinet nih. Hehehe. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Apa Anies dengan Politik Identitas?

Dalam wawancara ABC News Australia, Anies Baswedan ditanyai soal politik identitas. Apakah politik identitas memang tidak bisa dihindari?

Erick Sedih Gara-gara BLACKPINK?

Ketum PSSI Erick Thohir meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) usai konser BLACKPINK. Erick pun prihatin dengan rumput GBK.

Ada “Hubungan Rahasia” Jokowi-Ganjar?

Sehari setelah bersama, Jokowi dan Ganjar memilih berjauh-jauhan di konser Deep Purple. Apakah Jokowi dan Ganjar sedang "backstreet"?

Prabowo Sekarang Jadi “Serba Jokowi”?

Ketum Gerindra Prabowo Subianto tampaknya mulai melakukan rebranding politik menjadi "penerus Jokowi". Prabowo sekarang "serba Jokowi"?

Akankah Jokowi ‘Happy Ending’?

Presiden Jokowi akan segera akhiri periode keduanya pada 2024 nanti. Akankah pemerintahan Jokowi berakhir 'happy ending'?

Tiongkok Ikutan “Curi” Indomie?

Sebuah video soal mi instan yang diduga asal Tiongkok viral. Pasalnya, kemasan produk itu benar-benar mirip dengan kemasan Indomie.

Memburu Harta Pejabat Negara

Warganet kini ramai-ramai membongkar harta kekayaan pejabat negara yang bermewah-mewahan di media sosial. Inikah the new Hunger Games?

Jakarta-Shanghai, Apple to Apple?

“In the long run, your human capital is your main base of competition. Your leading indicator of where you're going to be 20 years...

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...