HomeCelotehMenhub Budi Terjebak Moeldoko?

Menhub Budi Terjebak Moeldoko?

“Jadi begitu sembuh, masuk, aktif langsung situasinya seperti ini. Nah, beliau enggak mengikuti proses panjang sebelumnya”. – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko soal Menhub Budi Karya


PinterPolitik.com

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi emang terkenal sebagai salah satu menteri dengan semangat kerja yang tinggi. Ya iyalah ya, namanya aja Budi Karya – budi artinya serangkaian kemampuan kognitif dan karya artinya bekerja. Hehehe. Pizzz Pak Budi.

Tapi soal semangat kerjanya Pak Budi itu emang beneran dan terungkap di podcast-nya Deddy Corbuzier dengan Helmy Yahya. Kata mereka berdua, Menteri Budi – terlepas dari kebijakan-kebijakannya – adalah salah satu menteri yang kerjanya gila-gilaan.

Doi kan punya riwayat penyakit asma, tapi nggak pernah menghalanginya untuk bergerak ke sana kemari.

Bahkan, kalau diperhatikan dengan seksama, hampir setiap kali Presiden Jokowi pergi kemana pun – sebelum Covid-19 tentunya – selalu ada Menhub Budi. Sama Menteri PUPR Pak Basuki sebelas dua belas lah mereka berdua, dan boleh jadi Menhub Budi adalah salah satu menteri kesayangannya Pak Jokowi. So sweet banget deh.

Nah, Menhub Budi kan baru sembuh dari Covid-19 – walaupun hari-hari terakhir muncul lagi tuh berita di mana-mana yang bilang doi kena virus itu lagi, sekalipun telah dibantah.

Hmm, mungkin itu cuma akibat asma yang dideritanya. Deddy sama Helmy sempat bilang bahwa Pak Budi saat kena Covid-19 itu masuk rumah sakitnya udah pas koma dan nggak sadar lagi karena gejala Covid-19 seperti meriang dan sesak napas itu udah tiap hari doi derita dari sebelum-sebelumnya akibat punya asma itu.

Duh, salut deh buat Pak Budi yang tetap semangat kerja walaupun punya masalah kesehatan.

Tapi nih, gara-gara masalah kesehatannya itu kan Pak Budi sempat beberapa waktu absen dari aktivitas di pemerintahan. Jadi ada banyak rapat-rapat dan rentetan kebijakan yang akhirnya luput dari sisi prosesnya kenapa begini dan kenapa begitu.

Makanya, setelah ada pembatasan moda transportasi dan kemudian pelonggaran kembali kebijakan tersebut, Menhub Budi mendapatkan sorotan ketika “membolehkan” para pebisnis menggunakan layanan penerbangan.

Konteks tersebut beralasan karena yang mendapatkan izin menggunakan transportasi udara jika mengacu pada alasan pelonggaran aturan adalah mereka yang punya “alasan khusus” dan dalam keadaan mendesak, misalnya terkait kesehatan dan lain sebagainya.

Artinya, para pebisnis seharusnya tidak masuk dalam kategori tersebut. Nggak heran, pernyataan tersebut mendatangkan kritik dari beberapa pihak.

Akibatnya, Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko, sampai harus buka suara. Doi malah bilang bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Budi itu tak ada dalam rapat kabinet. Sampai bawa-bawa alasan sakitnya Pak Menhub loh, sembari juga self-critic pada komunikasi pemerintah.

Hmm, mencurigakan. Jangan-jangan Menhub Budi emang bilang hal yang sebenarnya, bahwa pengusaha memang bisa dikasih izin menggunakan penerbangan komersial. Cuma, yang salah dari Menhub Budi adalah bahwa hal tersebut nggak seharusnya disampaikan ke masyarakat. Biar nggak bikin keributan.

Soalnya, dengan kondisi ekonomi sekarang ini, wajar lah kalau pemerintah ngasih izin juga ke pengusaha untuk menggunakan penerbangan buat kepentingan bisnis. Apalagi jika urusannya berkaitan dengan kelangsungan perusahaannya. Kan kalau bangkrut gara-gara nggak bisa kemana-mana, bakal ada masalah juga kan untuk pengangguran dan lain-lain.

Jadi nih, Menhub Budi sepertinya sedang “terjebak” nih. Uppps. Hehehe. Tapi mungkin Pak Moeldoko dan para menteri lain harus bisa kasih briefing juga buat Pak Budi. Biar nggak salah-salah terus. Kan bisa gaduh kalau gini terus dan lama-lama masyarakat jadi nggak percaya sama pemerintah. Duh. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.