HomeCelotehJusuf Kalla dan Tarung Para Praetorian

Jusuf Kalla dan Tarung Para Praetorian

“Jika JK menjadi king maker, Anies bisa makin kuat. Terlepas JK saat ini tak memiliki jabatan di pemerintahan, namun JK tetap memiliki kekuatan politik yang tak bisa dianggap enteng”. – Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review


PinterPolitik.com

Nama Jusuf Kalla alias Pak JK beberapa hari terakhir kembali menjadi pergunjingan publik. Pasalnya, komentarnya terkait fenomena Rizieq Shihab yang menimbulkan kehebohan di minggu-minggu terakhir ini, seolah menunjukkan bahwa Pak JK belum juga habis dari panggung politik nasional.

Buat yang nggak ngikutin berita, ceritanya Pak JK mengomentari mengapa banyak orang begitu bersukacita dan bereuforia ketika Rizieq Shihab pulang dari Arab Saudi. Kata doi, hal ini terjadi karena adanya kekosongan kekuasaan dan hilangnya kepemimpinan yang mendengarkan aspirasi masyarakat.

Pernyataan tersebut memang bisa ditafsirkan secara beragam. Di satu sisi, bisa dibilang Pak JK menyoroti kondisi akibat ketiadaan oposisi pemerintah yang menyebabkan masyarakat merasa tak punya saluran aspirasi. Di DPR memang hanya Partai Demokrat dan PKS yang masih kukuh ada di posisi seberang pemerintah dengan kekuatan yang relatif kecil.

Namun, di sisi lain, boleh jadi Pak JK juga ingin bilang bahwa pemerintahan Pak Jokowi yang saat ini berkuasa juga tidak mendengarkan aspirasi masyarakat, sehingga membuat masyarakat berpaling pada sosok seperti Rizieq untuk mendapatkan saluran aspirasi.

Hmm, kritik tipis-tipis nih ye. Uppps.

Nah, gara-gara Pak JK muncul lagi, banyak yang kemudian memprediksi bahwa doi akan ikut mempengaruhi pertarungan politik yang akan terjadi di tahun 2024 mendatang. Bisa dibilang Pak JK akan jadi salah satu king maker lah di kontestasi elektoral tersebut.

Sosok yang selama ini sudah dekat dengan doi dan kemungkinan besar akan didorong untuk Pilpres 2024 tentu saja adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Bahkan, JK-lah orang yang mendorong Prabowo Subianto memilih Anies pada Pilkada 2017 lalu.

Baca juga :  Kenapa Xi Jinping Undang Prabowo?

Wih, bertambah lagi nih king maker. Jadi di 2024 mendatang, kita akan menyaksikan pertarungan para king maker. Kalau di era Romawi, ada tuh yang dikenal sebagai pasukan Praetorian.

Awalnya, pasukan yang punya jenderal khusus ini, bertugas untuk menjadi pengawal kaisar atau orang yang berkuasa. Namun, pada akhirnya, kelompok inilah yang justru menjadi orang-orang yang menentukan siapa yang akan menjadi penguasa berikutnya.

Nah, di 2024, Pak JK, lalu Bu Megawati Soekarnoputri dan Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menjadi beberapa nama penentu alias king maker atau jenderal-jenderal Praetorian-nyaKalau Prabowo Subianto nggak mencalonkan diri, doi juga bisa menjadi bagian dari kelompok ini.

Akhirnya, yang terjadi nanti adalah pemenang Pilpres tidak lagi bergantung sepenuhnya pada kapasitas kandidat, tetapi seberapa jago dan hebat manuver politik yang dilakukan oleh para king maker ini.

Hmmm, menarik buat ditunggu nih, akan seperti apa pertarungan yang terjadi di 2024 mendatang. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.