BerandaCelotehHabis IndoXXI, Terbitlah Netflix?

Habis IndoXXI, Terbitlah Netflix?

“F**k that Netflix and chill. What’s your net-net-net worth?” – Yung Miami, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Akhir-akhir ini, media sosial diramaikan oleh rencana pemerintah untuk menyisir beberapa situs streaming film yang dianggap ilegal. Salah satunya adalah situs film IndoXXI yang menjajakan berbagai film luar negeri, dari Amerika Serikat (AS) hingga Korea Selatan (Korsel).

Hmm, rencana tersebut bisa jadi beralasan. Beredarnya film-film bajakan di situs-situs streaming tersebut dinilai dapat melanggar aturan-aturan mengenai hak kekayaan intelektual (HKI). Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerald Plate menyebutkan bahwa upaya pembajakan produk-produk layar lebar juga dapat mematikan kreativitas insan perfilman, termasuk di Indonesia.

Selain soal HKI, Pak Johnny juga bilang kalau adanya pembajakan film bisa saja menghambat iklim investasi. Kata beliau nih, negara lain bisa saja menuntut Indonesia dengan maraknya pembajakan tersebut sehingga berimbas pada perekonomian. Waduh, berat uga ya.

Menanggapi rencana tersebut, pihak IndoXXI akhirnya mengutarakan keinginan mereka untuk menghentikan berbagai penayangan film di situs tersebut. Salam perpisahan tersebut diungkapkan mereka dalam beranda situsnya.

Tentu saja, banyak warganet merasakan emosi kesedihan dan kekecewaan atas kepergian IndoXXI. Namun, tak sedikit pula yang mengkritik keputusan pemerintah untuk memblokir situs-situs streaming ilegal dengan berbagai dalih, seperti minimnya opsi film yang tersedia di bioskop hingga adegan-adegan film yang dipotong karena sensor.

Guna merespons pertanyaan berbagai pihak mengenai opsi film, Pak Menkominfo akhirnya mengajukan beberapa alternatif nih. Salah satunya adalah Netflix – yang digadang-gadang akan bersedia untuk membayar pajak pada pemerintah. Hehe.

Hmm, bisa juga sih. Tapi, sepertinya sebagian masyarakat Indonesia bakal tetap mendapat tantangan nih kalau ingin menonton film yang tersedia di Netflix. Pasalnya, beberapa perusahaan operator komunikasi milik negara – seperti Telkom dan Telkomsel – dikabarkan masih memblokir akses terhadap layanan film asal AS itu.

Eits, tenang saja. Pak Menkominfo punya alternatif lain nih buat penggemar film di Indonesia, yakni bioskop dan siaran televisi. Menurut beliau, meski pemerintah tak punya kemampuan untuk mencampuri urusan bisnis operator-operator tersebut, bioskop dan televisi masih bisa menjadi pilihan masyarakat untuk menonton film.

Tapi mohon maaf nih, kan tetap saja opsi filmnya terbatas. Apalagi, di penghujung tahun 2019 ini, teknologi digital – seperti yang sering dibilang oleh Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) – sudah mengisi berbagai aspek kehidupan, termasuk film.

Selain itu, saran Pak Johnny untuk menonton televisi dan bioskop sepertinya tak sejalan dengan tren zaman now. Sebagian besar generasi muda – khususnya generasi Z – sudah berhenti menonton televisi dan bioskop, serta lebih menggemari aplikasi-aplikasi streaming.

Hmm, bukannya Pak Menkominfo sendiri sebelumnya bilang kalau ingin dunia digital menjadi tempat berselancar kaum muda? Kok menyarankan televisi dan bioskop lagi? Ya, semoga saja perkembangan teknologi digital oleh Kemkominfo tetap dilanjutkan meskipun ada alternatif televisi dan layar lebar. Hehe. (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

blank

Baca juga :  Pabrik Sumber Polusi Akan Ditutup
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

More Stories

Cak Imin ‘Nyontek’ Guyonan Gus Dur?

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sering melontarkan lelucon dan parikan di media dan publik. Apakah Cak Imin 'nyonten' gaya guyonan Gus Dur?

Jokowi dan Politik “Game of Thrones”

Menjelang Pilpres , trah-trah politik makin berada dalam pertarungan, mulai dari trah Soekarno hingga trah Jokowi. Game of Thrones ala Pilpres 2024?

Kok Xi Jinping “Modifikasi” Al-Qur’an?

Pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok dikabarkan ingin "modifikasi" Al-Qur'an dengan padukan Konfusianisme. Mengapa Xi ingin demikian?