HomeCelotehBila Jokowi Mudik ke Solo

Bila Jokowi Mudik ke Solo

“Let me go home. I’m just too far from where you are. I wanna come home” – Michael Bublé, penyanyi pop asal Kanada


PinterPolitik.com

Guys, coba pikir betapa cepatnya bumi berputar. Setiap hari sudah semakin tidak terasa setiap menitnya. Setahun pun tidak terasa perguliran hari setiap minggunya. Eh, tiba-tiba saja sudah masuk bulan Ramadaan.

Setelah Ramadhan, tentu dong terbitlah lebaran. Kalau bicara soal lebaran pasti langsung terbayang kumpul keluarga dan terkumpulnya Tunjangan Hari Raya (THR). Apalagi buat para perantau dari daerah, beeh, momen lebaran sudah sangat ditunggu kedatangannya. Hehehe.

Namun, sepertinya tahun ini euforia bulan Ramadan tidak seramai tahun-tahun sebelum ya, cuy, karena si Corona yang masih menyerang. Setelah pandemi Covid-19 melonjak pada awal Maret lalu, pemerintah memang sudah menerapkan beberapa kebijakan seperti Pembatasan Sosial Bersekala Besa (PSBB) dan work from home (WFH) untuk mempercepat penanganan Covid 19 di Indonesia.

Setelah masjid-masjid ditutup dan ibadah berjamaah ditiadakan, akhirnya mudik tahun ini pun resmi dilarang, cuy. Hal ini berlaku sejak tanggal 24 April gengs sesuai dengan Instruksi Presiden.

Hmmm, sedih ya, cuy. Yang lebih disayangkan sih, tahun ini harus rela deh tidak dapat salam tempel dari sanak keluarga, gengs. Hehe.

Terkait larangan mudik ini, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap seluruh masyarakat mematuhi aturan tersebut, termasuk Very Important Person (VIP) maupun Very Very Important Person (VVIP).

Waduh, kok doi sepertinya nyindir Bapak Presiden ya, guys? Soalnya, Bapak Presiden kan sering tuh bolak-balik dari Jakarta ke Solo. Apalagi lebaran, libur nasional saja Presiden kadang pulang kampung. Hehehe.

Ngomong-ngomong, terkait definisi mudik dan pulang kampung, menurut kepala negara kita, dua hal ini berbeda loh, cuy. Hal ini sempat doi sampaikan dalam wawancara bersama Najwa Shihab di salah satu stasiun televisi nasional.

Baca juga :  Maruarar Sirait Resmi Gabung Gerindra?

“Kalau mudik itu di hari lebarannya. Ya beda. Untuk merayakan Idul Fitri,” begitu kata doi. Pulang kampung sendiri memiliki arti yang berbeda. “Kalau namanya pulang kampung ya bekerja di Jakarta. Tapi anak istri ada di kampung,” lanjut Presiden Joko Widodo.

Hmmm, Bapak Walikota apa gak nonton siaran ini?

Kalau yang dimaksud doi adalah mudik tentu, memang pak para VIP maupun VVIP asal Solo masih boleh pulang kampung dong. Jadi, bagaimana ini pak? Jelasin dong, biar jelas gitu. Hehehe.

Menanggapi hal tersebut, pelarangan mudik yang baru diresmikan bulan ini pun dinilai terlambat oleh Wali Kota Solo ini, cuy. Pasalnya, menurut doi sudah banyak banget warga Solo selain Tentara Nasional Indonesia dan Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah mencuri start untuk mudik duluan. Hayooo, gimana nih?

Eits, tapi para pemudik ini tidak sembarangan dibiarkan kelayapan seenaknya, begitu sampai para pemudik akan dikarantina selama 14 hari di Graha Wisata Kota Solo, cuy.

Karantina wilayah ini tidak pandang bulu. Pemudik VIP maupun VVIP juga wajib dikarantina. Ngomong-ngomong, nanti kalau presiden bagaimana pak? Masa tidak dikarantina juga?

Ketika dikonfirmasi soal karantina Presiden, ternyata doi mengatakan Presiden tidak dikarantina karena tanggung jawab tugas negara. Hadeuhh, tebang pilih dong namanya.

Sebenarnya bukan hanya Solo saja sih. Warga perantau dari daerah lain juga sudah mulai mudik dari bulan Maret lalu.

Yah, tahu sendiri lah, ibu kota dan sekitarnya sedang tidak menjadi lahan potensial untuk mengais rezeki. Mungkin saja, para pemudik sebelumnya berpikir, daripada kelaparan di kota orang, akan lebih baik jika di tanah sendiri. Kan begitu.

Eh, sebentar, para perantau ini disebut pemudik apa pulang kampung ya? Mungkin, Pak Jokowi bisa menjawab. Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...