HomeBelajar PolitikRevitalisasi Jalur KA Jakarta - Surabaya

Revitalisasi Jalur KA Jakarta – Surabaya

Menurut Menhub, nantinya dalam proposal awal tersebut terdapat studi dan nilai yang diajukan Jepang untuk merevitalisai jalur kereta api Jakarta-Surabaya. Setelah itu, proposal yang diajukan Jepang akan diselaraskan dengan kajian awal Pemerintah Indonesia.


pinterpolitik.comSelasa, 17 Januari 2017.

JAKARTA – Kementerian Perhubungan memberikan kesempatan kepada pihak Jepang untuk mengajukan proposal awal terkait revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya.

Dengan revitalisasi, jalur KA Jakarta-Surabaya akan bisa dilintasi kereta dengan kecepatan hingga 160 km per jam. Dengan kecepatan tersebut perjalanan Jakarta – Surabaya dapat ditempuh lima jam. Proyek ini diperkirakan menggunakan dana Rp 80 triliun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Gedung DPR Jakarta, Senin (16/1/2017), mengatakan, pemberian kesempatan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Minggu (15/1). Selain itu, untuk memastikan keseriusan Pemerintah Jepang dalam mengikuti proyek revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya.

Menurut Menhub, nantinya dalam proposal awal tersebut terdapat studi dan nilai yang diajukan Jepang untuk merevitalisai jalur kereta api Jakarta-Surabaya. Setelah itu, proposal yang diajukan Jepang akan diselaraskan dengan kajian awal Pemerintah Indonesia.

“Kita bikin studi. Dia (Jepang) bikin proposal sendiri. Nah, nantinya digabungkan keduanya.”

Seperti diberitakan, pertemuan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Shinzo Abe di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1), menyepakati sejumlah hal. Salah satu di antaranya adalah diskusi awal revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya. (Kps.com/E-9)

spot_imgspot_img

#Trending Article

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...